Home / Pernikahan / Terpaksa Menikahi CEO Arogan / Chapter 101 - Chapter 110

All Chapters of Terpaksa Menikahi CEO Arogan: Chapter 101 - Chapter 110

122 Chapters

Chapter 100

“Apaa? Zaiden dan Diana menjalin hubungan? Kau akan lebih sering bertemu dengan Diana?”Kendrick menggelengkan kepala, menatap sang istri yang sedang menatapnya. Ia bergumam, mengaduk susu putih untuk Deandera.“Diana tidak tahu kalau aku dan Zaiden saling mengenal satu sama lain, jadi aku pastikan aku dan Diana tidak akan bertemu,” ujar Kendrick, lalu menaruh segelas susu dihadapan Vindry.Vindry bergumam, sedikit tidak percaya dengan apa yang dikatakan oleh suaminya. Sangat tidak bisa diterima oleh akalnya.“Lalu, bagaimana bisa Diana dan Zaiden menjalin hubungan?” tanya Vindry, memperhatikan Kendrick yang berjalan mendekatinya.Kendrick duduk di kursi bar sebelah Vindry, memperhatikan wajah istrinya yang semakin hari semakin cantik, dan membuatnya terpesona.“Bukankah aku sudah menceritakannya kepadamu? Diana dan Zaiden bertemu kembali di caffe milik Zaiden. Saat itu juga Diana mengetahui Zaiden adalah pemilik caffe,” jelas Kendrick dengan lembut.Pria dewasa itu menyelipkan helai
Read more

Chapter 101

“Kau bertengkar dengan Vindry?”Chandra menatap Kendrick yang sedang menatap langit ruang tengah. Ya, dirinya berkunjung ke rumah Kendrick.“Hanya terjadi perdebatan kecil,” ucap Kendrick, menegakkan tubuhnya dan bergumam.“Tentang?”Kendrick menoleh, pandangannya bertemu dengan Chandra. Sahabat merangkap sebagai asisten pribadinya itu hanya terdiam.“Noda pada kemeja putihku.”Chandra mengangguk mengerti, “Kau sudah menjelaskannya?” tanyanya, menatap Kendrick yang menaikkan sebelah alis.“Menjelaskan apa? Aku bahkan tidak tahu itu lipstick milik siapa,” ucap Kendrick, membuat Chandra menatapnya tidak percaya.“Kau tidak ingat tadi menahan siapa?”Kendrick terdiam, memicingkan mata, dan mencoba untuk mengingat kembali kejadian yang ia lewatkan hari ini.“Kau tadi membantu Bu Dewi yang hampir terjatuh,” ujar Chandra, membuat Kendrick menatapnya.“Bu Dewi? Kepala Keuangan?” tanya Kendrick, diangguki oleh Chandra.“Kau tahu sendiri, beliau kalau menggunakan lipstick itu berwarna merah me
Read more

Chapter 102

“Silahkan anda membereskan barang anda, dan silahkan keluar dari perusahaan saya.”Kendrick menyimpan amplop coklat di meja kerta seorang wanita berpakaian rapih, kemeja berwarna putih, blazer berwarna coklat tua dan rok span berwarna hitam, Bu Dewi.Aksi Kendrick saat ini membuat para karyawannya memperhatikan interaksi yang terjadi antara Kendrick dan Bu Dewi.Bu Dewi membuka amplop tersebut, lalu mengeluarkan selembar kertas yang berisi pemecatan terhadapnya.Bu Dewi menatap Kendrick yang menatapnya dengan dingin, ia bangkit dan mengangkat selembar kertas tersebut.“Kau memecatku? Aku melakukan pekerjaanku dengan baik dan maksimal,” ujar Bu Dewi dengan nada yang meningkat.Kendrick hanya menaatap Bu Dewi yang sedang emosi kepadanya. Ia tidak peduli dengan kerusuhan pada pagi hari ini.“Kau tidak bisa memecatku seperti ini. Kau membuatku malu,” imbuhnya, membuat Kendrick menaikkan sebelah alis.Kendrick mengedarkan atensi, para karyawannya berkumpul untuk menonton apa yang sedang te
Read more

Chapter 103

“DIANA DANIRA!”Kendrick berteriak kepada Diana yang memegang sebuah pistol, ia mendekati Diana dengan tangan kosong. Diikuti oleh Chandra, sedangkan Argantara menjaga Vindry di ruangan.“Kendrick Milo Intezar,” panggil Diana, melempar pistol ke sembarang arah, dan pistol tersebut di amankan oleh seorang perempuan mengenakan kemeja berwarna biru polos dan rok tutu berwarna putih.“Kau memecat tanteku?” tanya Diana dengan penuh penekanan, dirinya berdiri dihadapan Kendrick yang menatapnya dengan dingin.“Kalau kau tidak suka denganku, tidak perlu kau lampiaskan kepada tanteku,” ocehnya, tetapi tidak mendapatkan tanggapan dari Kendrick.Bu Dewi yang datang dari arah pintu masuk pun berlari mendekati Diana, dirinya menunduk saat mendapatkan bermacam ekspresi dari karyawan lainnya.“Diana, ayok pulang,” bisik Bu Dewi kepada Diana, menarik perempuan itu untuk menjauh, tetapi tidak berhasil.Diana memberontak, dan kembali berdiri di hadapan Kendrick. Sedangkan Bu Dewi menutupi wajahnya, ia
Read more

Chapter 104

“Kau kemarin kemana?”Zaiden memberikan segelas es jeruk kepada Diana, lalu ia duduk di kursi yang terletak di seberan Diana.“Kemarin?” tanya Diana, ia ber-OH saat mengerti bahwa dirinya kemarin memang ijin untuk pulang kepada Zaiden.“Tanteku di pecat sama atasannya, dan aku mendatangi perusahaannya untuk bertemu dengan atasannya,” jawab Diana, menatap Zaiden yang hana terdiam mendengarkan.“Aku mencoba untuk membuat atasannya berubah fikiran, aku sampai sujud kepadanya, tetapi tidak bisa mengubahnya,” imbuhnya, raut wajahnya sedih, bahkan Diana menghela nafas beratnya.Ditempat lain, Kendrick berdecih pelan melihat aksi Diana pada layar televisi. Chandra bergidik ngeri, ia tidak pernah memiliki hubungan Diana, tetapi membuatnya alergi dengan Diiana.“Membuat kerusuhan, alibinya seperti orang yang sedih,” celetuk Argantara.Chandra mengangguk, “Aku kalau jadi Zaiden, tidak akan diam saja seperti itu. Aku akan mencecarnya hingga dia berkata jujur,” ocehnya.Argantara tertawa, ia ya
Read more

Chapter 105

“Kau dan mantan kekasihmu itu menjebakku?”Diana menaikkan sebelah alisnya, ia tidak mengerti dengan pertanyaan yang diajukan oleh Kendrick.“Mantan kekasihku? Argantara?”Kendrick merogoh saku celananya, lalu mengangkat sebuah jam tangan yang ia temukan beberapa waktu yang lalu.“Apakah ini milik Arga??” tanya Kendrick, memperhatikan ekspresi wajah Diana yang seperti orang sedang panik.Diana berdeham, mencoba untuk lebih mengontrol rasa terkejutnya.“Kau menemukannya dimana?” tanya Diana, menatap Kendrick yang hanya tersenyum tipis.“Di kamar yang bisa aku singgahi jika berkunjung ke apartementmu waktu itu. So, milik Arga atau milik pria lain?”Diana bergumam, lalu bertanya, “Mengapa kau sangat ingin mengetahuinya?”Kendrick menyimpan kembali jam arloji yang sudah ia tahu siapa pemiliknya, dan saat ini hanya ingin membuat Diana mengakuinya.“Aku menemukannya saat kau sedang hamil, dan kau kekeuh bahwa itu anakku, sebelum tes DNA itu terjadi,” ujar Kendrick, ia duduk bersandar dengan
Read more

Chapter 106

“Bagaimana? Prosesnya akan cepat atau tidak?”Setelah Kendrick tiba di caffe milik Zaiden, Zaiden segera memberikan pertanyaan yang sangat penting untuknya.“Paling cepat itu satu minggu, ini untuk pemanggilan pertama, dimintai keterangan. Abis itu jika dia bersalah, dia akan ditahan sampai sidang,” jawab Kendrick, menatap Zaiden yang bergumam.“Aku yakin dia akan ditahan. Jadi, aku sarankan kepadamu untuk segera mendapatkan pengakuan dari Diana, bahwa memang dia yang membuatmu harus koma waktu itu,” imbuhnya.“Secepat itu?” tanya Zaiden, diangguki oleh Kendrick. Ia menatap Argantara yang hanya terdiam dan mendengarkan.“Mau seperti apa lagi? Jika difikirkan lebih lanjut, kau memang hanya perlu mendapatkan pengakuan itu. Kecuali, kau nyaman dengan Diana, dan tidak ingin berakhir dengan cepat,” oceh Argantara, diakhiri tertawa saar melihat Zaiden bergidik.“Aku tidak segila itu,” bantah Zaiden, diangguki oleh Argantara.“Ya, aku mempercayainya.”Kendrick meraih gelas yang berisi air be
Read more

Chapter 107

“Sepertinya hari ini cukup melelahkan untukmu.”Vindry menempatkan dirinya di sisi kiri Kendrick, sang suami duduk bersandar pada ranjang.“Sedikit, tetapi sekarang sudah cukup membaik.”Vindry menatap Kendrick yang mengusap puncak kepalanya, lalu bertanya, “Oh ya? Karena bertemu denganku?”Kendrick mengangguk, ia mengecup pelipis sang istri, tersenyum manis dan tangannya mengusap perut Vindry.“Kau dan Baby.”Vindry bergumam, menyandarkan kepalanya dibahu tegap suaminya. Ia menarik nafas dan menghela nafas.Kendrick menatap Vindry, ia sangat mengerti tarikan nafas dari Vindry dan satu yang harus dipastikan.“Tadi katanya ada yang datang untuk mengirimkan paket. Aku menyuruh Pak Satpam untuk menyimpannya di gudang,” ujar Vindry, mendongak dan menatap Kendrick.“Tetapi aku tidak pergi ke gudang untuk melihatnya. Jadi, kau bisa mengechecknya,” imbuhnya.“Kau ingin ikut melihatnya?” tanya Kendrick, dijawab dengan gelengan kepala.“Kau saja, aku ingin tidur. Hari ini aku menghabiskan wa
Read more

Chapter 108

“Kau pulang malam hari ini?”Vindry membantu Kendrick merapihkan dasi, lalu menatap sang suami yang segera memakai jas berwarna biru tua atau dongker.“Tidak. Kenapa, Sayang?”“Nanti makan di luar saja ya?”Kendrick menggeleng dengan tegas, “Aku tidak mau. Kau ingin suasana baru?” tanyanya, diangguki oleh Vindry.“Aku bosan.”“Aku akan minta tolong sama Mommy buat menyiapkannya, dan aku akan pulang lebih cepat,” ujar Kendrick, mengecup puncak kepala Vindry.“Kendrick,” panggil Vindry, mengerucutkan bibir dan menatap suaminya yang menggelengkan kepala/“Di luar itu sangat membahayakan untukmu, jadi aku akan mewujudkan apa yang kau inginkan dengan memanfaatkan ruang yang ada di rumah,” jelas Kendrick, dan Vindry hanya menghela nafas.Tidak ada pilihan lain untuk Vindry, selain menuruti apa yang dikatakan oleh sang suami.“Kau tidak perlu melakukan hal berat, kalau bisa hanya diam di tempat tidur,” ujar Kendrick, menatap Vindry yang hanya menganggukkan kepala.“Aku antar,” ucap Vindry de
Read more

Chapter 109

“Memangnya Diana masih memantau di sekitar rumahmu atau rumah orangtua Vindry?”Kendrick yang sedang menatap layar laptop pun bergumam, sedangkan Chandra duduk di kursi sebrang Kendrick.“Aku fikir, dia sudah tidak melanjutkannya, karena sudah ada Zaiden yang menjadi kekasihnya,” lanjutnya, membuat Kendrick menatapnya.“Dia menjadikan Zaiden kekasih hanya untuk memanfaatkan Zaiden,” ujar Kendrick, dan kembali menatap layar laptop.“Zaiden memberikan uang kepada Diana?”“Tidak.”“Lalu? Diana tidak mendapatkan uang dari Zaiden?”“Zaiden tetap memberikan uang kepada Diana, tetapi uang Arga,” jawab Kendrick, mematikan mengalihkan atensinya menjadi menatap Chandra.“Arga?”Kendrick mengangguk, “Benar. Aku kadang heran sama Arga, dia bales dendam, tetapi dia yang mengeluarkan uang.”Chandra yang mendengarnya pun tertawa, ia memikirkan hal yang sama dengan Kendrick.“Aku kalau jadi Arga, tidak akan mau mengeluarkan uang hanya untuk target bales dendam. Aku akan melakukan tindakan dar der d
Read more
PREV
1
...
8910111213
DMCA.com Protection Status