Semua Bab Merelakan Suami Bersama Mantan Kekasihnya: Bab 41 - Bab 50

98 Bab

Bab 41

Miya tersenyum licik tanpa sepengetahuan Alan.Alan kepikiran dengan ucapan Miya, 'benar juga apa yang Miya katakan. Dari mana uangnya untuk membeli semua yang ia makan dan pakai?''Jika diperhatikan, apa yang ia pakai semua adalah barang mewah. Sementara ia hanya sebagai karyawan biasa, berapa sih gajinya? Paling juga hanya di angka lima jutaan saja, sementara barang-barangnya bermerek semua. Dan harganya bisa mencapai ratusan juta rupiah. Apa mungkin ia selingkuh?' pikiran Alan terus berkecamuk memikirkan apa yang Miya katakan.Alan memijat pelipisnya yang tiba-tiba terasa pening. Awalnya ingin pergi menjenguk ibunya sekaligus memeriksakan kandungan Miya, tapi gara-gara Mira akhirnya Alan memutuskan untuk membatalkan semua rencananya.Lagi-lagi rencana yang Alan susun harus gagal, sungguh membuat Alan kesal.Emosinya memuncak, ia datang memghampiri Mira yang sedang makan malam dengan menu restoran yang tadi ia pesan."Darimana kamu dapat uang untuk membeli semua makanan ini, ha!" uca
Baca selengkapnya

Bab 42

"Aku harus menyingkirkannya secepatnya," Miya tak rela jika Alan dekat dengan Mira. Ia menginginkan Alan hanya untuk dirinya seorang. Alan adalah miliknya dulu, sekarang, maupun nanti.Miya mengklaim Alan sebagai miliknya, ia tak peduli dengan status Alan yang sebagai suami orang.Miya tak mau berbagi dengan siapa pun, baik Alan mau pun hartanya.Alan terus memeluk Mira, sudah cukup lama ia tak pernah memeluknya, "kamu ternyata kurusan, Mira.""Apa ini semua karenaku?" tanya Alan.Mira tak menjawab, tak juga merespon pelukan Alan. Ia hanya diam saja, membatu."Maafkan aku," lirih Alan sambil berbisik di telinga Mira."Apa yang harus aku maafkan, Mas. Stock maafku tak cukup banyak, karena kesalahanmu padaku sangat-sangat banyak," ucap Mira datar tanpa emosi. Ia sudah lelah dengan drama di rumah ini.Semenjak Alan membawa pulang Miya ke rumahnya, Mira sudah menganggap Alan tak ada. Hatinya begitu hancur hingga berkeping-keping.Rasa sakit yang Alan torehkan di hatinya tak akan mampu di
Baca selengkapnya

Bab 43

Miya terdiam ....Tiba-tiba ia mendorong pintu menjadi semakin lebar, dan ingin menerobos masuk. Tapi, Mira dengan gerak cepat langsung menghalangi Miya."Mau kemana kamu?" tanya Mira. Tangannya menghadang Miya agar tidak masuk ke dalam kamarnya.'gawat kalau sampai Miya masuk dan tahu kalau Alan ternyata tidur,' gumam Mira dalam hatinya.Miya terus merangseg masuk, tapi, Mira terus mendorong Miya hingga tubuhnya terdorong mundur ke belakang.Dengan cepat Mira menutup pintu dari luar, ia berjaga di depan pintu sambil memegangi gagang pintu."Kamu mau apa, ha? Mau ikut Nimbrung main bareng?" tantang Mira dengan nada mengejek."Siapa juga yang mau ikut main bareng kalian, jijik aku lihatnya juga," jawab Miya dengan mengedikkan bahunya, sambil bergidik."Terus kalau tidak mau ikut bareng, mau apa? Mau nonton?" tanya Mira dengan sarkasnya."Aku hanya ingin memastikan saja," jawab Miya."Memastikan apa? Apa semua bukti ini belum cukup ha!" sentak Mira dengan penuh emosi.Miya kembali terdi
Baca selengkapnya

Bab 44

Brak! Miya langsung masuk ke dalam kamar Mira tanpa permisi."Kamu yang ngacak-ngacak dapur?" tanya Miya dengan berkacak pinggang."Iya. Memang kenapa?" tantang Mira dengan berkacak pinggang juga."Berani-beraninya kamu. Tahu tidak, semua bahan makanan yang kamu masak mau aku pakai buat bikin sarapan Alan," ucap Miya dengan nada marah.Miya tersenyum tipis, "kamu pikir aku masak buat siapa?""Kamu lihat dia Mas? Aku enggak mau masak untuk kalian," ucap Mira dengan melipat tangan di depan dadanya. Mira berpura-pura marah, padahal dalam hatinya ia bersyukur Miya mengungkit bahan makanan itu. Jadi ia punya alasan untuk menolak memasak untuk mereka berdua. 'Bagus Miya, aku ada alasan untuk menolak masak untuk kalian. Lagian malas banget aku masakin kalian, emangnya aku jongos apa! Enak aja!"Alan beringsut turun dari atas tempat tidur, Dengan mengenakan selimut ia menghampiri Miya."Mira tadi masak sarapan untukku, apa kamu tak rela bahan makanan itu aku makan?" tanya Alan pada Miya."Buk
Baca selengkapnya

Bab 45

Miya memeluk laki-laki itu.Mereka terlihat begitu akrab, laki-laki itu memulai pembicaraan, "bagaimana? Apa semuanya lancar?""Sejauh ini lancar. Bahkan sekarang Mira sudah menggugat cerai Alan," senyum licik tercetak di bibir tipis Miya yang di poles warna peach."Bagus. Bagaimanapun caranya kamu harus menguasai Alan sekaligus hartanya. Kita keruk sebanyak-banyaknya harta Alan, lebih bagus lagi jika kamu bisa memindah tangankan nama perusahaannya menjadi milikmu," seringai jahat terbersit di sudut bibirnya. Sorot matanya memancarkan kelicikan."Aku usahakan. Lalu apa yang harus aku lakukan jika Alan terus mendesak ingin menemui anaknya? Selama ini aku selalu memakai anak itu untuk dijadikan sebagai alasan," ucap Miya."Kita pikirkan nanti, sekarang yang terpenting kita bisa bertahan hidup dulu saja," balas Laki-laki itu."Cepat pikirkan caranya, jika aku terus beralasan lama kelamaan Alan akan curiga. Aku tidak mau jika harus kehilangan tambang emas," ujar Miya. Ia mendesak laki-lak
Baca selengkapnya

Bab 46

"Lalu?" tanya Valentino tidak sabar."Lalu hutangku padamu kau anggap lunas. Bagaimana adil, bukan?" ucap Mira"Adil katamu? Tidak bagiku!" jawab Valentino.Seketika hati Mira menjadi kecewa, ia sudah betpikir terlalu tinggi. Mira pikir Valentino akan setuju menukar makanan dengan melunasi hutangnya. Ternyata Valentino keras kepala."Hutang? Hutang apa?" tanya Carolina penasaran pada Mira dan Valentino."Hutang bekas nabrak motor gede sama mobilnya. Anak ibu sungguh keras kepala, mau aku lunasi berapa nominal yang harus aku bayar, menolak. Sekarang dibayar dengan makanan lezat juga menolak. Maunya apa sih Bu anaknya?" adu Mira pada Carolina."Awas aja kalau sampai dia minta macam-macam!" ancam Mira pada Valentino di depan Carolina."Kamu pikir aku takut dengan ancamanmu, ha?! Tidak sama sekali," jawab Valentino dengan senyum menyeringai."Ya sudah kalau tidak mau. Kamu masak saja sendiri. Aku tidak mau berbagi denganmu," ucap Mira."Baik. Lagi pula siapa juga yang mau makan masakanmu?
Baca selengkapnya

Bab 47

Alan tersenyum, "melepaskanmu? Jangan harap?"Mira menatap Alan jengkel bercampur kesal dan geram, niatnya datang ke rumah sakit hanya ingin menjenguk ibu mertuanya bukan merawatnya."Seandainya saja aku satu-satunya menantu di rumah itu, aku tak keberatan merawat Ibu. Tapi, di sana tidak hanya ada aku, tapi, ada Miya juga. Lalu apa yang Miya lakukan? Apa fungsinya di sana? Hanya sebagai pemuas nafsumu saja?" tanya Mira sarkas. Ia sudah muak dengan drama yang mereka lakukan.Nafas Alan memburu, ia mencengkeram tangan Mira lebih kuat hingga kulit lengannya memerah.Mira menatap tajam ke dalam retina Alan dengan sorot mata yang penuh dengan kemarahan. Alan yang di tatap seperti itu nyalinya sempat menciut.Ia baru melihat kemarahan Mira yang seperti itu."Lepaskan atau ...," ucap Mira dengan nada suara penuh penekanan.Alan mencoba untuk menantang Mira dengan balik menatap ke dalam matanya, namun, Alan kalah. Tatapan Mira jauh lebih tajam dan dingin seolah itu bukan Mira."Aku katakan s
Baca selengkapnya

Bab 48

Mira mencoba untuk menahan lajunya air mata, rasa sesak di dada membuat nafasnya terasa tercekat. Mira mencoba mengurai rasa sesak itu dengan menarik nafas dalam-dalam dan menghembuskannya secara perlahan."Jadi semua karena kamu berbelas kasih?" tanya Mira pada Alan dengan wajah yang sendu dan kepala menunduk.Alan tak menjawab pertanyaan Mira, sepertinya ia menyadari kekeliruannya.Mira pun diam, suasana seketika hening. Mira pergi meninggalkan Alan setelah tak ada satu orang pun yang memulai percakapan. Mira memilih pergi meninggalkan Alan tanpa sepatah kata pun.Mira berjalan menyusuri lorong koridor kamar rumah sakit yang ada di lantai dua, langkahnya bak tak menapak bumi, terseok-seok. Mira meremas dadanya yang nyeri bagai tertusuk ribuan jarum. Setengah berlari Mira berjalan menuju ke toilet rumah sakit.Mira masuk ke dalam toilet dan menguncinya dari dalam, ia menumpahkan rasa sesak di dadanya yang sedari tadi ia tahan. Air matanya berlinang membasahi pipi, Mira terisak pilu d
Baca selengkapnya

Bab 49

Mira dan Dara pergi ke apartemen miliknya Mira, mereka berdua bersiap untuk pergi ke Dubai.Mereka berencana akan berjalan-jalan di sana sekaligus memantau restauran mereka yang ada di sana.Mira mengemas barang yang akan di gunakan di sana."Kamu sudah memindahkan semua aset-asetmu di sana?" tanya Dara. "Sudah," jawab Mira singkat sambil memasukan pakaiannya ke dalam koper."Aku hanya menyimpan beberapa tas yang harganya murah saja. Selainnya aku bawa kemari. Jika masih ada di sana tidak menjamin akan tetap aman," ucap Mira pada Dara. "Baguslah kalau begitu, aku pikir kamu masih menyimpan semua itu di sana," ucap Dara khawatir."Tidaklah. Mau habis tuh barang di gondol ulet keket, enak saja! Udah datang-datang mencuri, sekarang malah mengusai, sebel aku!" Mira menggerutu mengungkapkan unek-uneknya."Lagian sudah tahu ada hama bukannya cepat di basmi ini malah dibiarkan saja. Salah sendirilah, kenapa tak segera dibasmi coba?" Dara menyalahkan Mira."Hamanya itu datang menyerang seca
Baca selengkapnya

Bab 50

Mira tidak pergi ke toilet, melainkan pergi ke kantin. Ia memesan es jeruk, ia perlu mendinginkan sekaligus menyegarkan otaknya yang sudah berasap karena menahan emosi.Minuman pun datang, ia mengaduk es jeruk itu dan menyeruputnya. Mira mengeluarkan ponselnya dan mulai berselancar ke dunia maya.ia membuka aplikasi biru, di sana ia merasa terhibur sejenak. Lalu berpindah ke drakor karena melihat aplikasi biru tak ada yang menarik.Mira mulai nonton drakor sampai tak terasa sudah satu jam di sana.Mira kemudian menonaktifkan ponselnya, ia membayar minumannya. Mira pergi keluar dari rumah sakit setelah memesan taxi online.Mira memutuskan untuk pulang saja, ia lelah.Sesampainya di dalam kamarnya, betapa terkejutnya Mira, seisi kamarnya telah berantakan. Semuanya berserakan di lantai, Mira berjalan perlahan melewati tumpukan barang-barang miliknya.Entah siapa yang telah lancang mengubrak abrik kamarnya hingga seluruh barang miliknya bertebaran di lantai.Mira memeriksa lemarinya yang t
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
34567
...
10
DMCA.com Protection Status