"Apa ini, Mira?" tanya Alan sambil menunjuk selembar kertas yang ada di meja kerjanya. Mira yang berdiri di depan meja kerja Alan menyodorkan selembar kertas yang dibungkus sebuah map berwarna biru terang, Ia meletakkannya di atas meja kerja Alan dan langsung menyodorkannya ke hadapan Alan. "Kamu bisa melihat dan membacanya sendiri, Mas," ucap Mira. Alan membuka dan membaca isi surat itu, lalu ia meletakkannya kembali di atas meja dengan cara dibanting. "Apa maksud semua ini, Mira?!" sentak Alan. "Kamu sudah melihat dan membacanya bukan?! Cepat tanda tangani suratnya!" perintah Mira tak kalah sengit, ia juga membentak Alan kesal. "Aku tidak akan menceraikanmu sampai kapan pun!" bentak Alan. "KAMU EGOIS, MAS! KAMU TELAH MEMPERMAINKAN PERASAANKU! ASAL KAMU TAHU MAS, HATIKU KINI TELAH HANCUR BERKEPING-KEPING, HANCUR TAK BERBENTUK DAN SEKARANG KAMU MELUKAIKU DENGAN MENANCAPKAN BERIBU ANAK PANAH DAN KEMUDIAN MENCABIK-CABIKNYA, MEROBEK SETIAP RELUNG HATIKU HINGGA TAK MAMPU LAGI UNTUK
Baca selengkapnya