Aku menuntun Adeva masuk ke kamar dan duduk di atas tempat tidur. Sejak usia tiga tahun, dia memang sudah berpisah kamar denganku. Tujuannya tidak lain agar dia tumbuh menjadi Anak yang lebih mandiri."Ayah enggak pulang, Sayang. Ayah sibuk, karena usaha ayam bakarnya lagi ramai pembeli." Jawabku berbohong, seraya mengelus puncak kepalanya."Terus, kapan Ayah pulang?" tanyanya lagi."Kalau sudah tidak sibuk, secepatnya Ayah akan pulang." Aku berkata seraya tersenyum menghiburnya."Adeva malam ini boleh bobo sama Ibu saja, mau?" tawarku."Yeay, Adeva boleh bobo sama Ibu!" sorak Adeva senang."Tetapi sebelum bobo harus pipis dulu ke kamar mandi ya, biar enggak ngompol!" ucapku seraya tersenyum menggodanya."Adeva sudah tidak ngompol, Bu!" jawabnya polos."Iya deh, Anak Ibu yang cantik ini selain pintar juga sudah tidak mengompol. Tetapi, tetap harus ke toilet dulu ya." Ajakku seraya menurunkannya dari atas tempat tidur.Selesai dari toilet, Adeva naik ke atas tempat tidur sendiri."Bu, A
Baca selengkapnya