Alana mengerutkan alis. "Kita bicara di sini saja, Bu," sahutnya."Tidak, aku tak ingin Evan dengar!" Lagi-lagi Jeni sangat ketus."Kalau begitu, di taman samping saja," ajak Alana berusaha meraih tangan mertuanya untuk menuntun menuju taman.Namun, Jeni sama sekali tak ingin disentuh oleh Alana. Ia menepis tangan menantunya itu dengan ekspresi jijik."Jangan pernah menyentuhku!""Oh, baik, Bu," jawab Alana dengan ekspresi datar.Keduanya berjalan menuju ke bagian samping rumah. Terdapat halaman dengan taman yang begitu indah di sana. Tak ketinggalan ada air mancur kecil yang dikelilingi deretan bunga warna-warni sebagai penambah kesan indah dan asri.Dada Jeni semakin terasa sesak, bukan tanpa alasan, ada perasaan cemburu yang sejenak terlintas di benaknya. Ia merasa jika Evan terlalu memanjakan perempuan yang bahkan hanya berasal dari keluarga miskin. Berbanding dengan dirinya yang berasal dari keturunan keluarga terpandang, tetapi tidak mendapat cinta sang suami.Dulu, Jeni pernah
Last Updated : 2023-05-27 Read more