Semua Bab Pewaris Tunggal Itu Adalah Suamiku: Bab 121 - Bab 130

205 Bab

Bab 121. Janji

"Tapi, ini hanya masalah sepele. Hanya saja, saya merasa tak nyaman dengan hal itu." Cherry masih terlihat ragu."Katakan saja. Mungkin aku bisa membantumu."Cherry belum benar-benar berani mengatakannya. Sesekali ia tampak menoleh ke belakang, seakan memastikan sesuatu."Ini menyangkut ibu Anda." Lagi-lagi Cherry menunjukan keraguannya.Alana mulai paham mengapa Cherry ragu untuk mengatakan semuanya."Katakan saja. Aku tidak akan membela ibu jika dia berbuat salah."Ucapan Alana barusan membuat Cherry menjadi sedikit memiliki keberanian untuk mengatakan."Ibu Anda telah mengambil alih kamar saya. Bahkan beliau menginginkan semua barang milik saya yang ada di kamar, dan hanya mengizinkan saya membawa pakaian saja," terang Cherry sembari menunduk karena merasa tak enak telah mengadu."Tenang saja, nanti aku akan membicarakannya dengan Ibu. Sebentar lagi suamiku pulang, aku mau menyambutnya dulu," sahut Alana.Cherry mengangkat kepalanya dan mulai berani memandangi sang atasan."Baik, B
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-05-31
Baca selengkapnya

Bab 122. Rasa Cemburu Alana

Evan terdiam, bingung harus mengatakan apa pada istrinya."Katakan saja! Diammu malah membuatku berpikir yang tidak-tidak." Wajah Alana sudah menunjukan rasa kesal."Itu hanya teman lama saja. Tidak lebih.""Lalu, kenapa kamu terlihat cemas saat aku melihat ponselmu?" Alana semakin curiga, gelagatan sang suami membuatnya berpikiran jelek.Lagi-lagi Evan hanya diam, membuat Alana semakin merasa tak nyaman dengan sikapnya yang seperti sedang menutupi sesuatu."Dia… mantan kekasihku dulu." Evan menunduk, merasa bersalah pada Alana."Kenapa tidak bilang dari awal?""Aku tidak mau kamu salah sangka, Sayang." Evan memeluk Alana, takut jika istrinya itu marah."Dengan kamu banyak berpikir saja sudah membuatku salah paham. Untuk apa dia menelepon?" Mata Alana berkaca-kaca."Aku juga tidak tahu. Sayang, jangan marah, aku hanya mencintaimu saja!" Evan mengecup kening Alana.Ada perasaan ragu di hati Alana. Kepercayaannya pada Evan sedikit berkurang semenjak kejadian kebohongan besar yang dilaku
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-06-01
Baca selengkapnya

Bab 123. Kenangan Kelam

"Memang apa yang terjadi?" Alana dibuat keheranan dengan pengakuan Evan barusan.Evan terhanyut dalam lamunannya yang kembali melayang ke masa lalu. Waktu di mana ia masih duduk di bangku SMA.Saat itu, hari senin pagi. Di saat semua siswa sedang melaksanakan upacara."Evan, apa kamu tahu rumor tentang Jessica?" tanya salah seorang teman sebangku Evan yang kebetulan sedang berbaris berdekatan."Rumor apa? Aku tidak tahu," sahut Evan yang tengah fokus menatap ke depan.."Pacarmu itu sedang hamil!" bisik teman sebangku Evan.Bagai disambar petir di siang bolong, Evan dibuat terkejut setengah mati. Ia tak percaya dengan apa yang baru saja didengarnya."I-ini tidak mungkin! Kamu pasti salah dengar!" sanggah Evan."Aku tahu kamu pasti terkejut. Yang jadi masalah sekarang... Jessica bilang kalau dia hamil anakmu." Teman sebangku Evan merasa tak nyaman mengatakannya."Dari mana kamu tahu rumor itu?""Dari temanku yang berjaga di UKS. Jessica sedang berada di sana sambil menangis. Lalu, kabar
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-06-02
Baca selengkapnya

Bab 124. Di Luar Dugaan

Di beberapa video yang dikirim oleh teman Evan itu terlihat jelas siapa saja yang berada di perpustakaan, di hari yang Jessica sebut sebagai saat kesuciannya direnggut."Oh, ternyata seperti ini cara bermainnya." Evan tersenyum penuh kemenangan.Setelah selesai, Evan langsung kembali ke kelas karena bel masuk sudah berbunyi.Meski kini masih mendapat umpatan dan perlakuan tak menyenangkan dari teman-temannya, Evan yang sudah tahu semuanya pun tak merasa takut ataupun cemas.Saat jam pelajaran, semua siswa menatap jijik ke arahnya. begitu juga dengan sang Guru yang pandangannya tak lepas dari Evan."Ibu sudah tidak mau mengajar anak berkelakuan bejat sepertimu. Kamu itu sangat tidak tahu malu, masih berani menampakkan wajah di depan semua orang begini. Sekarang kamu pergi ke ruang BK saja!" hardik Guru tersebut.Rasa kecewanya membuat Evan sudah tak peduli lagi dengan keadaan sekitar. Ia malah kasihan pada teman sekelasnya yang begitu bodoh karena telah menelan rumor mentah-mentah. Hany
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-06-02
Baca selengkapnya

Bab 125. Sang Tuan Muda

Semuanya menoleh ke arah pria yang barusan berteriak. Siapa saja akan terpana melihat penampilan pria dengan setelan jas dan sepatu mengkilap yang ia pakai. Bahkan, gayanya terlalu mewah untuk berada di sekolah dari kalangan orang biasa-biasa."A-anda? Mengapa ada di sini?" tanya Kepala Sekolah seakan ketakutan."Tentu saja untuk mengecek keadaan sekolah yang selama ini Tuan Muda saya gelontorkan uang dengan nominal tidak sedikit," sahut pria itu dengan gaya angkuh yang khas."J-jadi, bukan Anda donaturnya?" Kepala sekolah menghela napas panjang. "Tolong jangan katakan pada Tuan Muda Anda tentang situasi sekarang! Saya tidak ingin beliau berhenti menyumbang ke sekolah ini." Kepala Sekolah mendekati pria itu, mengusap dan menciumi tangan, berusaha mencari muka.Pria dengan setelan jas rapi yang tak lain adalah anak buah Evan itu pun menatap sinis ke arah sang Kepala Sekolah karena memang ia sudah tahu semuanya."Oh, sepertinya percuma, Tuan Muda yang saya maksud itu adalah anak muda ini
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-06-03
Baca selengkapnya

Bab 126. Damai

"Tentu saja tidak pernah, memangnya siapa perempuan itu?" Alana terus memandangi Evan dengan sinis."Tentu saja kamu!" jawab Evan dengan santai."Aku? Memang kita pernah saling kenal dulu?"Alana berusaha mengingat seseorang yang sangat mirip dengan Evan di masa lalu. Namun, meski berusaha keras untuk mengingat sekalipun, rasanya masih tak ada ingatan tentang seseorang yang mirip dengan suaminya itu di masa lalu."Iya… kamu ingat Cio? itu aku!""Cio? Bocah gemuk yang kabur dari rumah, lalu seharian main denganku itu?""I-iya, kenapa harus sebut bocah gemuk? Aku tidak segemuk itu saat kecil," bantah Evan, merasa tak terima."Oh, jadi itu kamu. Memang tidak terlalu gemuk, tapi pipimu itu mirip bakpao, sangat menggemaskan." Alana tertawa geli, tak menyangka jika suaminya adalah seseorang yang tak pernah ia duga sebelumnya.Akhirnya Alana pun tak cemburu lagi. Mereka berdua malah bernostalgia mengenang masa lalu yang sedikit unik dan lucu."Kamu sedikit berubah, tapi tetap cantik. Seandain
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-06-04
Baca selengkapnya

Bab 127. Pembawa Masalah

"Sudah, jangan kaget begitu! Ibu juga waktu pertama lihat langsung kaget sepertimu. Sekarang kita temui ke ruang tamu dulu, ya!" Desy terus saja mengoceh sambil menarik Alana yang malas melanjutkan langkahnya."Bu, jangan tarik terus! Aku tidak mau menemui orang itu!" Alana berusaha menghentikan langkahnya.Mau tak mau Desy juga menghentikan langkahnya dan langsung menatap Alana sambil mengerutkan alis."Memang kenapa? Kapan lagi kita bisa bertemu dengan orang sehebat dia, Alana!" Desy Memandangi anaknya itu dengan keheranan.Perdebatan itu terhenti sesaat setelah sang tamu malah menghampiri keduanya."Apa kamu, Alana? Tenang saja, aku tidak memiliki maksud apa pun." Jessica tersenyum manis.Sekilas, siapa saja akan berpikir jika Jessica adalah perempuan baik bertutur lembut. Namun, tidak bagi Alana yang sudah tahu semuanya dari gambaran cerita Evan."Ayo, kita duduk dulu! Sangat tidak nyaman kalau harus ngobrol sambil berdiri begini," ajak Desy, berjalan di depan sambil menuntun Alan
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-06-04
Baca selengkapnya

Bab 128. Dikira Penyuka Sesama Jenis

"I-itu, s-saya," perempuan itu terbata, bingung harus menjawab apa.Evan menatap heran, merasa aneh melihat posisi perempuan itu yang terlihat habis menguping."Apa yang kamu inginkan, Sasa?" tanya Danu pada perempuan yang tak lain adalah sekertaris Evan."Saya hanya penasaran, kenapa perbincangan di dalam ruangan terdengar seperti sedang melakukan hal yang tidak-tidak." Sasa menutup mulutnya karena tak sengaja menanyakan hal yang tidak sopan saking gugupnya."Maksudmu, aku dan Pak Evan penyuka sesama jenis?" Danu mengerutkan kening, merasa keheranan."Ah, iya. Maaf telah berpikir seperti itu! Saya tidak sengaja mendengar masalah pribadi Anda," jawab Sasa, menunduk malu.Evan semakin kesal mendengar pengakuan Sasa. Bagaimana mungkin dirinya bisa dianggap penyuka sesama jenis hanya karena sebuah perbincangan saja. Lagipula kenapa harus Danu? Seandainya memang dia melenceng sekalipun, pasti akan memilih laki-laki yang lebih tampan dan maskulin."Masuklah! Berbicara di dalam saja, aku ta
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-06-05
Baca selengkapnya

Bab 129. Kabar Baik dan Kabar Buruk

"Saya tidak yakin, Pak! Tapi sepertinya masalah ini mulai semakin serius," bisik Danu yang masih berdiri di balik pintu.Alana sekilas mendengar perbincangan tersebut, tetapi pura-pura tak mendengarnya dan memilih menunggu Evan menceritakan semuanya sendiri dibanding menanyakan langsung meski sudah diliputi rasa penasaran."Kita berbicara di luar saja. Aku khawatir Alana mendengarnya," ajak Evan yang kemudian keluar dari kamar dan menuju ruang kerja diikuti oleh Danu.Alana beranjak, mulai penasaran dengan perbincangan suaminya itu dan memilih untuk mengikuti dari belakang sambil mengendap-endap.Evan tak menyadari jika sedang diikuti, lalu masuk ke ruang kerja begitu saja tanpa mengecek sekeliling."Siapa yang mengirim foto ini padamu?" tanya Evan sambil berjalan duduk menuju kursi kerjanya."Foto ini sudah menyebar, Pak. Bukan hanya dimiliki oleh satu atau dua orang saja, tapi hampir semua karyawan memilikinya karena awalnya tersebar di grup chatting milik perusahaan," terang Danu."
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-06-06
Baca selengkapnya

Bab 130. Toko Perlengkapan Bayi

Evan buru-buru mengeluarkan ponselnya dan memotret dua orang menyebalkan yang sedang berbelanja."Apa dengan begini bisa berhasil?" Alana mendongak menatap Evan."Semoga saja. Aku tidak tahu jika belum mencobanya," sahut Evan."Semoga berhasil," bisik Alana sambil tertawa.Mereka pun segera pergi menjauh dari sana kemudian bergegas melanjutkan mencari toko perlengkapan bayi.Evan dengan sabar mendorong kursi roda meski rasanya sedikit lelah karena memang belum sempat istirahat setelah pulang kerja tadi."Sayang, yang itu saja!" Alana menunjuk ke salah satu toko perlengkapan bayi yang berada di paling ujung."Ayo, kita kesana!" Evan mendorong Alana dengan sangat bersemangat.Saat pertama masuk, mereka langsung disuguhi perlengkapan bayi yang lucu-lucu dan menggemaskan, membuat siapa saja ingin membeli semua yang ada di sana."Sayang, apa aku boleh berdiri sekarang?" Alana merasa tak leluasa duduk di kursi roda."Tidak, kamu jangan terlalu kecapean! Bilang saja mau yang mana, biar aku am
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-06-06
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
1112131415
...
21
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status