“Ngga salah, Put??” “Berarti kita harus iuran berapa nih?” “Put, beneran ga salah?” “Iya, setahu saya, untuk pakai ruang VIP, jenis paket makanannya kan beda tuh. Kalau disini kita bisa pesan yang standar yang paling murah. Tapi kalau di ruang VIP, itu minimal yang gold.” “Emang berapa tuh jatuhnya per orang?” “Minimal kayanya masing-masing dari kita harus mengeluarkan enam ratus ribu.” “A-apa?!” “Kalau hanya dua ratus ribu per orang, kita sudah sanggupin. Tapi kalau enam ratus? Ini terlalu berlebihan hanya untuk makan malam!” Putri mengangkat tangannya meminta semua teman-temannya yang sudah panik itu, agar tenang. “Tenang, teman-teman. Aku belum selesai menyampaikan,” Putri berkata agak keras. Keributan memang mulai mereda, meski masih terdengar samar bisik-bisik keresahan dari beberapa orang. “Memang benar, kita dipindah ke ruang VIP. Tapi…” Putri menjeda kalimatnya. “Kita tetap dikenakan harga paket sesuai pesanan kita, yaitu harga paket standar.” “Serius Put??” “Wah!
Read more