Share

BAB 217

Pria itu menangkap pandangan Aliya, lalu tersenyum. Ia melangkah tenang menuju tempat Aliya duduk.

Setibanya di sisi Aliya, pria itu sedikit merunduk.

“Liebling, maaf aku terlambat,” ujar pria itu lembut.

Aliya menatap lurus kedua mata pria tampan di depannya. Siapa lagi jika bukan pria terkasihnya, Elang.

Ingatannya kemudian melayang pada kejadian jamuan kantor di sebuah hotel bintang lima di Bogor sekian bulan yang lalu.

Lucu sekali. Dulu kalimat serupa diucapkan Elang untuk menyelamatkan dirinya dari kalah taruhan dengan Milah. Namun saat ini, kalimat itu diucapkan Elang, karena benar-benar demikianlah kenyataannya.

Dirinya telah menjadi istri Elang. Dan Elang terlambat karena ada urusan pekerjaan.

“I-itu suamimu, Aliya??” Salah satu teman Bianca bersuara agak keras karena kaget.

“Ah, maaf. Perkenalkan semuanya, ini suamiku. Einhard,” ujar Aliya memperkenalkan Elang.

Elang menangkup kedua tangannya lalu memberikan senyuman tipis kepada semua teman-teman wanita Aliya di sisi
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status