[Ay, maaf tentang kemarin. Gue di luar kendali, serius. Gue rasa gue mabok waktu itu. Gue bener-bener-bener enggak sadar apa yang gue lakuin waktu itu. Gue sadar-sadar waktu gue jatuh di jalan pas gue pulang bawa motor. Gue nanya sana sini, banyak yang bilang gue dorong lo, dan gue sadar itu bukan mimpi gue doang. Ay, gue nyesel, serius.]Ayesha menatapi handphonenya, di mana Argi mengiriminya pesan. Diam-diam dia membacanya, karena ada Izhar di sisinya. Dan Izhar melirik ke arahnya, membuatnya segera menutup handphonenya. Dia kemudian mengulum bibirnya dan tersenyum ke arahnya. Lalu, handphonenya Izhar berdering. Sebuah panggilan masuk dan itu dari Nirmala. Ya, Ayesha juga tahu jika itu berarti waktu mereka telah habis jika Nirmala sudah menelepon. “Hati-hati di jalan,” ucap Ayesha, dia sedikit tak rela pria itu pergi sekarang. “Maaf, Aa harus pergi. Jaga diri kamu, ya! Kalau ada apa-apa, hubungi Aa! Assalamualaikum. ” Izhar kemudian mengecup
Read more