Assalamu' alaikum," kami menjawab salam itu bersamaan, suara ketukan sepatu beradu dengan lantai terdengar kian dekat, lalu sesosok wajah muncul, wajah yang kini kembali cerah setelah begitu kusut sore tadi, saat kami membicarakan tentang Pak Abi."Aku bawa buah, buat kalian. Hanin, aku juga bawa sesuatu buat kamu," ucap Brian dengan senyum lebar. Kemudian pria itu mendekat, meletakkan keranjang buah, membuka paper bag di tangannya lantas mengeluarkan sweater warna biru tua."Ini buat kamu," Aku menerima sweater itu dengan raut wajah tak enak."Ini buat apa Bri?" tanyaku, Brian tersenyum, dia menatap padaku lekat, jujur itu membuatku risi."Ya ... buat kamu, pakek aja," sahutnya dengan senyum terpatri, aku menoleh pada Dian, wanita itu tampak terkejut, sama sepertiku. Sekarang bagaimana akan menerima pemberian Brian, aku tidak sebodoh itu untuk memahami maksudnya."Sorry, Bri! Ini ... aku nggak bisa nerima ini," ucapku sungkan, Brian menatapku."Kenapa?" "Sorry,""Apa ini nggak semah
Terakhir Diperbarui : 2023-03-13 Baca selengkapnya