"Apa itu benar?" tanyaku setelah Kiara berlalu dari ruang kerjaku, Hanin menatapku nanar, baru saja kami hendak membicarakan tentang keputusannya, tentang mau tidaknya dia menikah denganku, hidup berdampingan, menua bersama.Lalu Kiara datang, mengatakan sesuatu yang membuat sudut hatiku nyeri tatkala mendengarnya, dia bungkam, tak menyahuti pertanyaanku. Netra ini terpejam, kutarik napas dalam, demi menghadapi segala kemungkinan yang akan terjadi setelah ini.Bisa jadi 'kan? Dia hendak menolakku tadi, bisa saja dia sudah merencanakan semua dengan Ammar, mereka akan kembali bersama lagi atau ...."Mas percaya?" tanyanya seperti tercekat, membuatku menautkan alis gusar, kenapa susah sekali menjawab ya atau tidak, kenapa dia mempertanyakan kepercayaanku?"Saya menanyakan padamu, Hanin, jawab saja yang jujur," ucapku lagi, mencoba tetap sabar, meski aku ingin mengukungnya dalam pelukan, meneriakkan pada dunia bahwa Hanindiya milikku, hanya aku.Dia bangkit dari sofa dengan helaan napas
Last Updated : 2023-03-13 Read more