Tiba di ruangan bos, aku bergegas masuk, di sana dia sedang sibuk dengan laptopnya, pria itu hanya melirik aku sekilas."Maaf, Pak, itu jadwal yang sudah saya atur, Bapak bisa memeriksanya sekarang," ucapku. Dia menutup laptopnya kemudian beralih memeriksa map yang kubawa."Bagus, sekarang pergi ke pantry dan buatkan saya mie, persis seperti yang kamu makan semalam, cepat!" serunya, aku membelalak. Jadi dia masih dendam? Ah, ya! Aku lupa, mana mungkin Pak Abimana yang sangat arogan itu bisa melupakan kejadian semalam."Tapi kan sebentar lagi meeting, Pak. Nanti kalau mulut bapak belepotan dan ada minyak-minyaknya gimana tuh? Nggak apa-apa diliatin sama relasi kita nanti?" tanyaku menakutinya, demi apa pun hanya lima belas menit lagi meeting kami akan dimulai.Dia terlihat berpikir, lalu menatap tajam padaku, "Oke, tapi setelah meeting nanti kamu harus buatkan untuk saya, are you understand?" Kata-katanya penuh penekanan, aku menabik padanya."Aye-aye, Boss!" seruku, dia semakin menaja
Last Updated : 2023-03-13 Read more