Semua Bab Istri yang Tak Sempurna: Bab 941 - Bab 950

1115 Bab

NGIDAM YANG SAMA

"Ini. Bawa tempat makan ini! Dan ini untuk bakal makan siangmu, lalu yang atas ini bekal makan pagimu.""Kau selalu membuat ini?""Biasanya aku makan sama Mas Reiko bareng sebelum berangkat kerja, tapi tadi nggak sempet aku bikin makanan. Maaf, ya, bisa makan nanti di jalan."Reizo tak menimpali ucapan Aida dan juga tidak membalas senyum wanita yang kini sudah berjalan lebih dulu menuju ke arah pintu luar. Saat masak tadi, Aida memang membuka cadarnya karena dia agak keribetan. Tapi saat mau keluar, dia sudah memakainya lagi seperti biasa."Nanti mobilnya Mas Reiko ditaruh di tempat VIP!”"Kau bareng saja denganku!""Eh, tidak bisa. Kalau aku bareng nanti, kalau ada yang ngeliatin misalkan kayak Deni itu, bisa-bisa dia tahu kalau kita sudah baikan dan ini bahay. Apalagi aku tidak tahu hubungan dia dengan Brigita itu apa.""Wanita itu sudah mati!"Tanpa menatap Aida, lagi-lagi saudara kembar Reiko merespon."Ya. Iya memang sudah mati, aku juga tahu. Tapi kita kan tetap harus membuat di
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-03-02
Baca selengkapnya

TAK TAHU TERIMA KASIH

Seblak? Ya Allah, Mas. Jadi sebelum kepergianmu itu, kemarin kamu membawa pulang seblak untukku? Seperti keinginanku makan seblak? Tadi kamu beli dua bungkus maksudnya kita makan bareng gitu, kan?Tak ada kata yang terucap, tapi mata Aida terasa panas. Cuma rasa di dalam hati Aida itu campur aduk.Ada senang karena Aida tahu apa yang dilakukan oleh suaminya kemarin dan ini menyejukkan hatinya. Memberinya rasa bahagia, karena keinginan makanan yang sama dirasakan juga oleh suaminya. Tapi ada rasa sedih juga karena dia tidak bisa melihat suaminya lagi. Makanan itu juga tidak bisa dimakan oleh mereka berdua dengan harapan yang mungkin terbaik yang di dalam benak Reiko. Sehingga lelehan air mata itu kembali terurai."Mbak Aida, loh, loh, kok malah nangis, toh?""Mas Reiko."Tak tahan karena rasa campur aduk itulah membuatnya lagi dan lagi menitikkan air mata. Cuma, saat ini Aida bersama dengan orang-orang yang tidak tahu alasan kenapa dia menangis. Aida lebih merasa lega karena di sini ad
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-03-02
Baca selengkapnya

MANA YANG BETULAN TEMAN

"Aku—""Ternyata benar, kalau orang kaya itu picik. Aku nggak tahu ada hubungan apa dan masalah apa kamu dengan suamimu, tapi yang pasti, berita di internet dan di media menunjukkan kalau kamu ini dulu dalam kondisi sulit saat bergabung lagi dengan kami. Tapi setelah kamu kembali lagi dengan suamimu, maka kau bersikap sangat buruk sekali pada temanmu. Kau kejam, Aida!”Aida tahu ini. Dia juga tidak bermaksud begini. Dia maksudnya mau membawa uang tidak dalam jumlah uang yang jumlahnya pas. Tapi lagi-lagi dia sudah ditegur begitu oleh sahabat Didi yang membuat hatinya mencelos. Aida tidak bisa berkata-kata."Kalau bukan karena istriku yang memberikan saran pada kalian untuk menjalankan ide Didi membuat terarium ini saat zaman tugas kuliah, maka kalian tidak akan melakukannya. Kalian mentok. Dan tidak akan ada perusahaan ini yang bisa membuat kalian berpenghasilan besar."Tapi bukan Aida yang bicara. Orang yang ada di dekat pintu itulah yang baru saja membuka pintu menyeletuk begini, me
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-03-02
Baca selengkapnya

MEMBACA PIKIRAN

"Tenang saja, aku keluar dari sini memang bukan karena kau. Aku memang sudah memutuskan untuk keluar dan meninggalkan bisnis ini."Didi tak mau bicara lagi dengan Aida dan itu kata-kata terakhirnya sebelum dia memang meninggalkan pintu itu yang membuat Aida meringis dalam hatinya antara merasa bersalah dengan perasaan tak enak yang makin bercampur baur."Ayo, pergi dari sini!""Eh, aku akan pergi bersama dengan Inggrid. Ada urusan masalah wisudaku yang belum kuselesaikan.""Tapi sebentar lagi ada rapat dengan BIA. Bukannya kau harus hadir ke sana?"Kenapa Mbak Aida ngomongnya sama Mas Reiko nggak sopan, ya? Pakai aku-kau? Kenapa mereka lagi berantem?Tapi ini hanya dugaan Inggrid saja karena dia tidak tahu apa yang terjadi dengan Aida dan orang yang dituduhnya adalah suami Aida."Oh. Iya, benar.” Aida lemas dan terpaksa dia menatap Inggrid."Aku berangkat duluan, ya.”"Eh, iya. Aku juga mau ke kampus. Yuk, berbarengan!"Keduanya pun keluar tapi di sini Inggrid jadi bingung."Mobilnya
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-03-02
Baca selengkapnya

MEMANG YANG DIBUTUHKAN

"Iya, aku tahu kalau kekayaanmu itu lebih banyak daripada Mas Reiko. Tapi bukan berarti kau tidak punya rasa kemanusiaan juga. Kau punya alat-alat hebat dan mungkin saja saat kau tahu siapa pembunuh dari istrinya Richard. Kau bisa menyelesaikan masalahmu juga, karena orang itu pasti orang yang hebat juga karena dia bisa menghilang dalam waktu yang cepat.""Dari mana kau tahu kalau aku punya uang lebih banyak daripada Reiko?"Tapi ini yang lebih menarik lagi bagi Reizo. Dia tidak pernah mengatakan pada Aida seberapa banyak uang yang dia punya, tapi Aida bisa menebak begitu. Makanya dia jadi penasaran."Nanti kujelaskan. Kita turun dulu, udah sampai." Aida mengeluarkan uang dari dalam dompetnya sebelum orang yang ada di sisi Aida keluar dari sisi mobil satunya."Aku tidak suka membuat pikiranku penuh dengan pertanyaan." Sebuah pernyataan yang tidak paham maksudnya."Pertama, jumlah uang yang Mas Reiko punya, dia sudah tunjukkan padaku berapa. Mas Reiko tidak punya uang sebanyak itu. Dan
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-03-02
Baca selengkapnya

LANJUT JANGAN?

Sial kau, Alan!Reizo sudah membuka jaketnya dan dia kini menyimpannya di tempat penyimpanan khusus untuk jaket itu sambil dia mengumpat Alan. Tentu saja temannya itu tidak akan bisa mendengarnya, karena yang dia katakan ini di saat dia sudah tidak mengenakan jaket tersebut.Reizo memang sedang tidak ingin berkomunikasi dengan siapa pun dan sekarang dia ada di dalam mobil Reiko,mengendarai mobil itu menuju ke arah kantor Reiko.Dan sebenarnya jaket itu bisa dihilangkan dan tidak dilihat oleh orang lain kalau sedang dipakai. Seperti teman-teman Aida yang hanya melihat Reizo hanya mengenakan jas saja padahal ada jaket di luarnya.Dia membuat jaket itu transparan, tapi ini hanya dalam kondisi siaga dilakukannya kalau memang dia tidak bisa membuka jaketnya dan sedang dalam masa penyamaran.Reizo: Ada apa kau menelponku, Deni?Dan saat Reizo sedang mengemudi memang telepon Reiko yang tersambung ke mobil tersebut memberikan isyarat ada telepon masuk. Makanya segera diangkat olehnya.Deni: P
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-03-02
Baca selengkapnya

SIAPA YANG DIINTEROGASI DAN MENGINTEROGASI?

"Sial! Kau hidup benar-benar seperti robot dan tidak bisa menikmati waktumu sedikit?"Selepas menutup telepon Deni, Reizo mengomel sendiri."Pekerjaan dari satu pekerjaan ke pekerjaan lain. Ditambah lagi, sekarang aku harus bertemu lagi dengan Richard Gerald Peterson. Kapan selesainya urusanku? Sssh ... dan bagaimana dia sebenarnya?"Sebetulnya Reizo hidupnya juga sangat sibuk. Dia banyak mengurus pekerjaan yang diberikan oleh Ayah sambungnya.Tapi dia masih punya waktu untuk menikmati hobinya, melakukan semua yang dia inginkan dan ini yang dia tidak lihat dari Reiko yang terlalu banyak menghabiskan waktunya hanya untuk memenuhi semua job desk dalam hidupnya.Makanya, dia tidak mengerti apa yang dikejar oleh Reiko.Apa hiburanmu satu-satunya hanya bersama dengan istrimu, kah? Atau menikmati tubuh Brigita?Reizo mengeluh sendiri saat mobilnya semakin dekat dengan tempat yang dijanjikannya untuk bertemu dengan Richard. Dia juga sudah memakai lagi jaketnya, tapi dalam mode jaket yang tidak
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-03-02
Baca selengkapnya

JADI ITU PENYEBABNYA?

"Kalaupun aku memberitahumu, itu hanya akan membuang waktuku.""Reiko, apa maksudmu? Apa yang tidak kutahu? Kurasa tidak mungkin kalau aku tidak bisa membantumu." Richard tak paham. Orang yang ada di hadapannya ini sudah terlalu jauh dari estimasinya. Sangat berbeda. "Apa yang terjadi sampai membuatmu berubah, Reiko? Dan bagaimana kondisi Aida? Dia baik-baik saja?""Apa tidak ada lagi yang bisa kau pikirkan selain mengurusi istri orang dan mengkhawatirkannya?""Ehm—"Pandangan mata itu terlalu dingin dan Richard sampai tak bisa berkata-kata melihat Reiko yang baru saja meresponnya begitu."Maaf, jika aku menyinggungmu. Aku hanya merasa khawatir saja pada istrimu, terlebih kau tadi menceritakan kalau dia ditusuk, kan, oleh Brigita?""Kau uruslah hidupmu sendiri dan tidak perlu lagi memikirkan tentang keluargaku!"Itulah kata-kata yang didengar Richard sebelum pandangannya hanya bisa menatap punggung Reizo yang kini berjalan menjauh dan menghilang setelah pintu ditutup."Excel, kau piki
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-03-02
Baca selengkapnya

TIGA ORANG

"Barnett Michelle Carver!"[Aku mendengar obrolan kalian!]Tuan Wright?Sesaat ketika Reizo sudah masuk ke dalam mobil dan dia menyebut ulang nama seseorang yang memang ingin difokuskannya, tiba-tiba dia mendengar suara Rafael Wright. Kaget dirinya!Biasanya Rafael tidak pernah bicara menimpalinya begini. Dan lebih sering Alan yang melakukannya. Ke mana sahabat rasa musuhnya itu sampai sekarang Rafael sendiri yang turun tangan?[Aku juga suka dengan gayamu tidak mau bekerja sama dengan pecundang yang sok kaya itu. Dia merasa sok hebat,padahal belum tentu dia yang paling kaya di dunia ini.][Ehm.]Reizo tidak bisa berkomentar apa pun dan pikirannya juga dikosongkan olehnya, karena dia tidak mau mengumpat apapun di dalam hatinya, apalagi saat Rafael sudah menunjukkan ketidaksukaannya pada Richard.[Cih, Rafael! Kau tidak menyukainya karena predikatnya orang kaya nomor satu di dunia, kah? Laporkan kekayaanmu jika kau ingin masuk ke dalam rekor tersebut!][Jo, apa aku minta kau berkomenta
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-03-03
Baca selengkapnya

BAWA DIA!

Oh, bukan begitu Tuan Wright, aku—[Aku hanya bercanda, Reizo.][Hey, Rafael, kau bukan orang yang suka bercanda dan jangan pernah bercanda! Kau mengerikan jika bercanda!][Jo, lakukan apa yang kuperintahkan! Cari tahu tentang Adelle Michelle martin!]Entah apa niat Rafael bercanda seperti tadi pada Reizo. Tapi memang benar kata teman-temannya. Dia itu kalau bercanda pasti garing dan jatuhnya bukan sesuatu yang lucu tapi malah jadi mengerikan bagi yang mendengarnya.Tapi saat ini, Reizo tidak berkomentar ke sana karena dia kembali lagi berusaha fokus pada pembahasan mereka meski sekarang dia jadi sulit fokus ke mana arah tujuan mobilnya.[Ssh, sabarlah, ini aku lagi cari! Adelle Michelle Martin, kan? Martin]Hah! Jo membuka laptopnya dan mencoba meretas seperti yang biasa dilakukan oleh Alan. Jo sering bekerja di lapangan sendiri, sehingga dia banyak diajarkan oleh Alan bagimana cara meretas. Dan dulu dia sempat berada di dalam ruang pengendali di saat Alan dan yang lainnya berada di
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-03-03
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
9394959697
...
112
DMCA.com Protection Status