Share

TAK TAHU TERIMA KASIH

Seblak? Ya Allah, Mas. Jadi sebelum kepergianmu itu, kemarin kamu membawa pulang seblak untukku? Seperti keinginanku makan seblak? Tadi kamu beli dua bungkus maksudnya kita makan bareng gitu, kan?

Tak ada kata yang terucap, tapi mata Aida terasa panas. Cuma rasa di dalam hati Aida itu campur aduk.

Ada senang karena Aida tahu apa yang dilakukan oleh suaminya kemarin dan ini menyejukkan hatinya. Memberinya rasa bahagia, karena keinginan makanan yang sama dirasakan juga oleh suaminya. Tapi ada rasa sedih juga karena dia tidak bisa melihat suaminya lagi. Makanan itu juga tidak bisa dimakan oleh mereka berdua dengan harapan yang mungkin terbaik yang di dalam benak Reiko. Sehingga lelehan air mata itu kembali terurai.

"Mbak Aida, loh, loh, kok malah nangis, toh?"

"Mas Reiko."

Tak tahan karena rasa campur aduk itulah membuatnya lagi dan lagi menitikkan air mata. Cuma, saat ini Aida bersama dengan orang-orang yang tidak tahu alasan kenapa dia menangis. Aida lebih merasa lega karena di sini ad
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status