Share

NGIDAM YANG SAMA

"Ini. Bawa tempat makan ini! Dan ini untuk bakal makan siangmu, lalu yang atas ini bekal makan pagimu."

"Kau selalu membuat ini?"

"Biasanya aku makan sama Mas Reiko bareng sebelum berangkat kerja, tapi tadi nggak sempet aku bikin makanan. Maaf, ya, bisa makan nanti di jalan."

Reizo tak menimpali ucapan Aida dan juga tidak membalas senyum wanita yang kini sudah berjalan lebih dulu menuju ke arah pintu luar. Saat masak tadi, Aida memang membuka cadarnya karena dia agak keribetan. Tapi saat mau keluar, dia sudah memakainya lagi seperti biasa.

"Nanti mobilnya Mas Reiko ditaruh di tempat VIP!”

"Kau bareng saja denganku!"

"Eh, tidak bisa. Kalau aku bareng nanti, kalau ada yang ngeliatin misalkan kayak Deni itu, bisa-bisa dia tahu kalau kita sudah baikan dan ini bahay. Apalagi aku tidak tahu hubungan dia dengan Brigita itu apa."

"Wanita itu sudah mati!"

Tanpa menatap Aida, lagi-lagi saudara kembar Reiko merespon.

"Ya. Iya memang sudah mati, aku juga tahu. Tapi kita kan tetap harus membuat di
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status