Home / Rumah Tangga / Istri yang Tak Sempurna / Chapter 931 - Chapter 940

All Chapters of Istri yang Tak Sempurna: Chapter 931 - Chapter 940

1115 Chapters

KABUR

Betulkan keberadaanku di apartemen itu tidak akan ada yang tahu?Sementara itu beberapa saat setelah seorang wanita meninggalkan apartemen Reiko dan terburu-buru sekali karena dia tidak mau sampai jejaknya terekam CCTV, dia panik sendiri di rumahnya.Duh, aku tidak mau kalau sampai aku masuk penjara!Ini sebuah ketakutan besar di dalam hatinya karena memang dia tidak mau kalau sampai namanya rusak! Dan dia khawatir sekali bukan hanya karena banyak orang-orang yang berbuat kriminal di dalam penjara.Duh, Bagaimana dengan kulitku? Air di sana gimana? Toiletnya gimana? Terus nyamuk? Kutu busuk? Aduduh kecoa! Dan ....Penjara adalah suatu tempat yang membuat bulu kuduknya berdiri. Lalu, apa yang harus dilakukannya sekarang?
last updateLast Updated : 2024-02-29
Read more

INTIMIDASI

"Reiko! Kau dengar, aku sudah memanggilmu berkali-kali, tapi kenapa kau hanya diam dan menatapku saja?"Makin gemas Brigita karena tatapan itu tatapannya mengintimidasi. Selama dia mengenal Reiko, tak pernah pria itu memberikan tatapan yang sulit! Akan mengatakan apa masalahnya dan bicara dengannya, bukan hanya menatapnya seperti iblis. Pria itu dingin dan memang masih enggan untuk menyapanya."Ja-jangan-jangan kau membunuh ibuku?""Wanita itu ibumu."Bukan sebuah nada tanya! Tapi hanya satu kata datar tanpa intonasi. Satu kata yang membingungkan untuk Brigita menjawab apakah sebenarnya Reiko sudah tahu siapa Alina atau iya, di situ untuk mempertanyakan dan mencari informasi untuk menjebaknya masuk ke dalam penjara?"Reiko, aku mau menjelaskan semuanya! Aku melakukan ini s
last updateLast Updated : 2024-02-29
Read more

YESS, PUTUS!

"Reiko—“BUG!Tak mau mendengarkan ucapan Brigita, tapi saat wanita itu berusaha mengajak bicara, satu pukulan lagi sudah mengenai pelipis wajahnya."Sssh, Rei—"BUG!"JANGAN SEBUT NAMA ITU, ATAU KAU AKAN SEMAKIN TERSIKSA KARENA AKU AKAN SEMAKIN MARAH PADAMU!"Karena memang setiap kali Brigita menyebut nama adiknya, Reizo merasa kepedihan di dalam hatinya dan semua kenangan bagaimana adiknya harus mati dan meregang nyawa di hadapannya sendiri dengan cara yang membuat dirinya juga tak tahu bagaimana harus menjelaskan pada ibunya yang sedang sakit, Reizo makin emosi.Dia tak tahan! Dan tak perlu ditanya bagaimana dia bisa menemukan Brigita. Adalah suatu hal yang mudah untuknya. Ke man
last updateLast Updated : 2024-03-01
Read more

HARAPAN UNTUK MATI

Aku tak sangka dia segila ini! Apa karena aku memukul wanita itu dan wanita itu mati kah makanya dia membalas dendam begini? Dia juga membunuh Ibuku? Lalu Mungkin dia mengambil pil atau sesuatu di mayat ibuku yang membuat luka-lukanya jadi sembuh? tapi dia Jadi sekasar ini padaku apa yang sudah terjadi padanya? Pasti begitu, kan?Tak ada sama sekali Brigita berpikir kalau orang di hadapannya itu bukanlah Reiko. Dia menjadi sesuatu yang masuk akal saja karena memang cara berpikirnya tidak seperti cara berpikir Alina.Brigita tidak dididik seperti cara Alina dididik oleh suaminya. Brigita masih konvensional dan kalaupun dia licik dan jahat seperti kedua orang tuanya, itu semua tidak disertai dengan kemampuan yang dimiliki Alina ataupun Jeff Graham.Yang ada, sekarang dia menahan sakit itu. Rasanya sudah hampir mati. Ingin dia mengambil pi
last updateLast Updated : 2024-03-01
Read more

TAMAT SUDAH RIWAYATMU

Oh, tidak. Kenapa dia sekejam ini padaku?Brigita belum mendapatkan jawaban apapun tapi memang sesuatu sudah ditancapkan oleh Reizo masuk ke dalam sana.Bagian yang selalu mengharapkan ada yang panjang masuk ke dalam sana tapi saat ini yang panjang itu bukan benda tumpul tapi tajam. Saat benda itu masuk, seperti menyayat bagian intinya. Membuat luka, apalagi digerakkan keluar-masuk. Hingga tubuh Brigita pun bergelinjang."Enak, ya?"Senyum seorang yang bertanya itu tampak tidak bersalah. Dan memang, semua yang dilakukan oleh Reizo seakan-akan menunjukkan kalau dia melakukan itu tidak bersalah."Memang aku tahu, yang seperti ini enak dan banyak wanita yang menginginkannya."Lihatlah, dia bahkan berpura-pura bodoh seakan-akan mem
last updateLast Updated : 2024-03-01
Read more

POSISINYA TAK BOLEH KOSONG

"Maaf ya, kalau temanku tadi itu banyak bicara."Sesaat setelah Alan meninggalkan ruangan itu dokter Juna berjalan mendekat pada Aida dan dia bicara sambil menarik kursi untuk duduk di samping tempat tidur Aida."Tidak masalah, Mas! Oh, aku harus panggil apa, ya? Kalau secara silsilah keluarga, Anda kan masku, ya?""Iya, tapi kamu bisa memanggilku Mas Dewa! Dokter Juna juga nggak papa kok! Lebih enak panggil yang mana?""Mas Dewa? Hihihi harusnya aku panggil Bli Dewa! Baru masuk akal! Kayak orang Bali.""Hehehe." Ada tawa Aida yang ditimpali oleh Dokter Juna dengan tawanya juga."Tapi sebenarnya kamu ini super, ya! Lagi sedih juga masih bisa bikin orang ketawa!""Ya sedih, tapi kan ndak harus bikin orang di sekitar saya juga harus cemberut. Memang ada sedih sih, tapi mudah-mudahan saja ini memang yang terbaik untuk Mas Reiko! Karena kita kan nggak tahu mungkin saja kalau dia masih hidup di sini, itu buruk untuknya. Tapi kalau dia meninggal, itu baik untuknya, karena sudah menyelesaika
last updateLast Updated : 2024-03-02
Read more

KUAT KARENAMU

"Aku bisa kok, kembali sekarang!""Eh, belum bisa, lah. Kalau kau kembali sekarang, gimana caranya? Kemarin kau baru operasi! Luka di dadamu itu kan sampai sekarang juga kau masih belum boleh duduk, harus tiduran selama satu kali 24 jam, kan?"Alan memastikan sambil menatap Dokter Juna yang mengangguk."Proseduralnya seperti itu.”"Lalu ada cheating-nya?""Hmm." Senyum lagi Dokter juna."Aku mau pakai cara yang itu. Bagaimana supaya kondisiku lebih baik?"Aida bicara dengan tubuhnya yang terlihat lemah dan mukanya memang masih terlihat pucat. Tapi memang dia tidak mau begini-begini terus."Aku juga masih banyak urusan di sana. Dan aku tidak akan pernah bisa tenang kalau urusannya Mas Reiko belum beres.”"Aku paham!" Tatapan Dokter Juna mengarah pada Alan dengan senyum di bibirnya."Harus tanya Rafael dulu, boleh atau tidak. Aku tidak bisa pakai kalau dia tidak izinkan!"[Kau tahu kalau Dokter Juna meminta, maka bisa kau berikan kapan pun tak perlu alasan saja.][Rafael kau ini—][Alan
last updateLast Updated : 2024-03-02
Read more

AKU INGIN MEMANFAATKANNYA

"Apa rasanya sekarang sudah baikan?""Sekarang sudah lebih baik. Aku rasa, aku bisa bernapas sedikit lega.""Wow, reaksi tubuh bagus juga. Biasanya itu bisa sampai setengah jam sakitnya.""Alhamdulillah, aku nggak disiksa setengah jam. Hanya disiksa lima menit, hehe.""Hehe, lucu juga kau masih bisa bercanda padaku," protes Alan kemudian, karena memang Aida berusaha untuk tidak menunjukkan sisi lemahnya."Loh kok ini udah nggak sakit, ya?" Aida mencoba memegang bagian bekas operasinya di sebelah kiri bagian tubuhnya.“Kalau perban itu dibuka, nanti kamu bisa melihat kalau jahitannya sudah tertutup dan tidak ada masalah lagi. Kalau ada masalah, bisa hubungin aku. Telepon saja! Aku akan datang bertemu denganmu.”"Oh iya, Dokter Juna!" Aida mengerti dan sekarang Dokter Juna sendiri yang berusaha melepaskan infusan di tangan Aida."Kamu sekarang sudah bisa duduk. Oh iya, satu lagi." Mata pria itu menatapnya. "Kalau bisa, kamu jangan terlalu jauh ya, dari Reizo. Karena Alexander sudah meng
last updateLast Updated : 2024-03-02
Read more

REIKO SEPERTI APA?

"Kau harus berpegangan denganku!""Itu aturannya?"Sesaat sebelum mereka berpindah dari London ke Indonesia, Reizo mencoba menjelaskan pada Aida peraturan teleportasi menggunakan jaket buatan Alan."Subhanallah! Kalau ada yang seperti ini, nggak harus capek-capek di jalan, ya." Aida berkomentar sambil dia melepaskan tangannya yang tadi berpegangan pada lengan saudara kembar suaminya."Beritahu aku kebiasaan Reiko." Tapi Reizo memang tidak ada niat untuk mengomentari celetukan Aida barusan. Dia bukan orang yang suka berbasa-basi."Mas Reiko itu sangat ramah. Dia selalu tersenyum.""Senyum, cih! Hanya orang bodoh saja yang tersenyum pada setiap orang.""The smiling jenderal! The smiling people of Asia Indonesia the smiling country dan tidak ada yang lebih indah daripada melihat wajah yang mulia Nabi Muhammad shallallahu alaihi wasallam yang selalu ramah tersenyum. Begitu manis dan selalu diimpikan oleh setiap orang. Melihat senyuman adalah obat bagi jiwa."Dan Aida kembali tersenyum mem
last updateLast Updated : 2024-03-02
Read more

JANGAN MASUK TAPI MASUK

Sudah kuduga! Lemas hati Aidah mendengarnya. Dan bisa saja sih, dia tidak peduli dengan pekerjaan Reiko yang satu itu karena suaminya juga tidak akan memaksa dan memintanya untuk menyelesaikannya."Ya sudah!" Aida lalu mengambil satu laptop lagi yang ada di laci Reiko."Kau mau apa?”"Semua catatan pekerjaannya Mas Reiko itu ada di laptop yang ini juga. Aku cuma mau mengerjakan desain ini aja. Kalau yang lainnya, kamu bisa pelajari ini semuanya. Nanti kalau nggak paham bisa tanya aja. Nanti aku bantu jawab dan kalau aku emang bener-bener nggak bisa jawab, besok kita bisa ketemu sama Seno supaya bisa dijelaskan."Aida tak buang waktu, karena sebentar lagi juga sudah masuk pagi hari dan pekerjaan itu belum selesai.Untung saja aku sudah tidur lama! Hanya bisikan itu saja yang ada dalam hati Aida dan dia berusaha menyelesaikannya.Tidak mudah, tapi itu juga tidak sulit! Dia hanya perlu melakukan seperti yang diajarkan oleh Reiko dan fokus. Aida berusaha menepis semua rasa sakitnya, sampa
last updateLast Updated : 2024-03-02
Read more
PREV
1
...
9293949596
...
112
DMCA.com Protection Status