Home / Rumah Tangga / Istri yang Tak Sempurna / Chapter 1091 - Chapter 1100

All Chapters of Istri yang Tak Sempurna: Chapter 1091 - Chapter 1100

1115 Chapters

GENGSI TAK ADA LAWAN

"Kakekku akan marah jika aku tidak ikut sarapan bersama. Jadi Seno memang sudah mengubah jadwalku. Rapat itu sudah dibatalkan dan dipindah ke jam yang lebih siang."Apa-apaan dia? Bukankah biasanya dia sependapat denganku? Apalagi aku bisa membebaskannya pergi. Apa alasannya karena anakku lagi? Aida tentu tidak suka dengan jawaban yang baru saja diperolehnya."Wah, kalau gitu ayo, Mas, kita makan bareng!”Sayangnya memang Aida tidak lagi bisa berargumen karena orang yang ditanya juga sudah menjawab seperti itu. Ditambah lagi Inggrid juga sudah mengajaknya untuk bergabung. Makin suntuklah dirinya."Ibu kapan datang?" Dan sampai bawah, Aida mendapat kejutan lagi yang membuat dirinya lemas."Baru saja. Sekitar setengah jam
last updateLast Updated : 2024-03-29
Read more

PASTI RIBET

Dia sudah benar-benar pergi kan, dari sini? Sedikit banyak hati Aida masih belum terlalu yakin kalau pria yang bisa menggunakan teknologi untuk menghilang itu sudah meninggalkannya.Tapi sepertinya dia tidak akan ke sini. Karena Seno sudah pergi juga bersama dengannya kan? Mereka berdua pasti kerja bareng. Orang seperti dirinya kan workaholic juga sama seperti Mas Reiko.Cuma pikiran waras Aida tahu bagaimana kebiasaan pria itu sehingga dia berusaha untuk tetap positif."Jadi rencana tujuh bulanannya kapan, Romo?"Dan ada sesuatu yang sudah membuat dirinya fokus pada hal lain sekarang. Pembicaraan tentang bayinya dan rencana yang sebenarnya Aida juga tidak benar-benar menginginkan acara itu.Aku tidak terlalu mempedulikan masalah tradisi sih. Aku hany
last updateLast Updated : 2024-03-29
Read more

BUKAN KAU YANG MENENTUKAN

"Kau salah. Apa yang akan terjadi padaku ke depannya, itu bukan kau yang menentukan tapi Tuhanku!"Dengan sangat yakin dan pedenya, Aida bicara bahkan kini dia terlihat lebih plong dan senyumnya kembali mengembang tanpa ada rasa takut."Tuhanmu?""Ya." Mata Aida menatap pria di hadapannya sangat yakin sekali. "Bahkan kau tidak bisa menentukan apakah dalam waktu sepuluh menit ke depan, kau masih hidup atau tidak. Tidak ada manusia yang tahu.""Aku orang yang selalu mengantisipasi apa yang terjadi pada diriku, aku sudah memperhitungkan segalanya.""Pertama. Bagaimana suamiku bisa menyelamatkanmu dari para Android yang katanya mengepungmu di Maroko kalau memang kau sudah memperhitungkan segalanya? Bukankah seharusnya kau tidak membutuhkan bantuan dari suamiku?" Aida mengerutk
last updateLast Updated : 2024-03-29
Read more

SATU SYARAT

"Jangan menatapku begitu! Kau jangan GR. Aku hanya peduli dengan bayi itu. Mereka semua adalah keturunan saudaraku.""Ya, dan kau merasa berdosa pada saudaramu karena kau tidak berhasil menyelamatkannya, makanya kau ingin menjaga anak-anaknya.""Solat saja. Jangan campuri urusanku!"Aida juga malas untuk mencampuri urusannya dan dia juga sekarang inginnya beribadah saja.Mas Reiko, kenapa kau bilang dia bisa menjadi ayah dari anakmu, tapi tidak boleh jadi Papa dari anakmu karena kau tetap menjadi papanya? Apa maksudnya? Tentu kau tidak akan membuat aku menikah dengannya. Kau tidak menginginkan aku menikah dengannya. Lalu apa maksudmu ini?Tapi di dalam solatnya Aida malah kepikiran begini. Dia juga bingung dengan dirinya sendiri kenapa dia harus memikirkan sesuatu
last updateLast Updated : 2024-03-29
Read more

TAK SEDANG BAIK-BAIK SAJA

"Jangan macam-macam dan kita sekarang sedang diperhatikan banyak orang! Anggap saja kau sekarang sedang berusaha membahagiakan kakekmu dan berbuat baik padanya. Tidak ada syarat!" Aida tidak mau meluruskan apa yang diminta oleh Reizo.Dan sekarang Aida juga sudah mengikuti arahan pembawa acara untuk melakukan tradisi pertama dalam acara siraman.Sial! Apa maksudnya mesti sungkeman? Makanya Reizo cukup kesal karena permintaannya tidak terwujud dan Aida sok cuek."Kakek, terima kasih karena selama ini Kakek sudah baik pada keluargaku dan padaku. Kakek sudah banyak menolong kami dan aku minta maaf sama Kakek, karena aku tidak bisa tidak bisa membalas semua kebaikan Kakek. Aku banyak berbuat kesalahan dan aku sering berpikir buruk tentang Kakek. Harusnya aku bisa mendinginkan suasana di saat hati suamiku sedang buruk dan penuh dengan praduga, tapi di situ aku malah terba
last updateLast Updated : 2024-03-29
Read more

KAKAK LAKI-LAKI

"Kau jangan bilang kalau takut aku kenapa-napa. Karena di sini ada Dokter Juna dan dia tersambung dengan Alan, jadi kau tidak harus menjagaku."Dan belum juga Reizo merespon, Aida sudah memotong lagi.  "Ide bagus. Itu memang yang harusnya kulakukan sekarang." Reizo menimpali. "Lagi pula Alan sekarang selalu memantau dan ada Dokter Juna juga di sini. Kurasa aku tidak perlu lagi menjagamu.""Hmm, kau benar. Urusan dengan Kakek juga mudah. Aku bisa bilang kalau kau masih banyak urusan sehingga kau harus pergi."Dua-duanya sama-sama dalam kondisi emosi. Reizo marah dengan alasan yang tidak diketahui oleh Aida, sedangkan Aida sendiri kesal karena sikap Reizo yang membuatnya ketularan bad mood.Dia pergi begini lebih baik. Keberadaannya hanya membuat masalah s
last updateLast Updated : 2024-03-29
Read more

ANGKUH

"Aku punya kakak perempuan, tapi sudah meninggal beberapa tahun, jadi sepertinya Anda salah orang.""Apa kalian mengenal orang yang bernama Dewa?""Tidak ada nama itu di sini. Mungkin Anda salah lihat orang, atau mungkin ada tetangga di sini yang namanya Dewa, Kakek?" Mata Aida menatap Adiwijaya penuh makna, berharap kakeknya Reiko itu paham yang dia maksud."Ndak ada tuh, Dewa sopo, yo?""Ah, tidak perlu dipikirkan, Pakde. Mungkin anakku hanya melihat seseorang yang mirip dengan temannya saja. Dan mungkin saja anakku ini salah lihat.""Ayah, aku ini tidak buta.""Raditya, sudahlah. Lagi pula mau apa memang temanmu di sini? Teman-temanmu itu kan di Jakarta. Kamu baru pertama kali juga ke Kudus."
last updateLast Updated : 2024-03-29
Read more

PESONANYA

"Raditya!"Entahlah! Bagaimana Bambang ingin mengutarakan kemarahan pada putranya yang asal bicara dan tak dipikir lagi."Saya rasa Anda juga punya anak kembar! Tak sebaiknya Anda membandingkan begitu tentang anak kembar orang lain! Karena setiap anak itu punya kelebihannya masing-masing! Mungkin Anda melihatnya itu adalah kekurangannya, tapi memang itu adalah kelebihannya juga! Saya yakin itu!""Kau yakin, aku tidak. Dan anak kembarku, lain urusannya. Dua-dua anakku yang kemar identik, Riri dan Rere itu bisa berpikir se-frekuensi. Mereka saling mendukung tidak saling menjatuhkan. Dan kau tahu apa yang dikatakan Reizo tentang Reiko? Kurasa aku sangat setuju sekali. Memang adik kembarnya itu bodoh."Kurang ajar! Jadi dia bertemu dengan Raditya di belakangku dan dia menghina Mas Reiko bodoh? Awas dia ya!
last updateLast Updated : 2024-03-29
Read more

BEBAL

"Jangan asal bicara, kau!" Jelas saja Raditya kepanasan. Dia itu sangat mencintai istrinya dan membayangkan kalau istrinya bersama dengan laki-laki lain, apalagi orang yang disebutkan oleh Aida tadi rasanya dia ingin membunuh Aida saja yang sudah bicara sembarangan itu."Aw."Sayang, Radit yang sudah berdiri dan tadi ingin sedikit memberikan pelajaran karena ucapan Aida. Bahkan dia tidak memikirkan tentang Aida yang sedang mengandung, merasakan sesuatu yang mengenai kepalanya."Sandi, apa yang kau lemparkan pada kepalaku?" omel Radit, karena hanya Sandi yang berdiri di belakangnya."Saya? Hmm ... saya tidak lempar apa-apa, Tuan."Tapi Radit merasakan betul kalau ada sesuatu yang seperti mengenai kepala belakangnya."Raditya. Kita ke sini bukan untuk berantem! Kau duduk dulu!" Dan kesempatan ini digunakan oleh Bambang untuk membuat anaknya sedikit berpikir jernih. "Aida, aku juga minta maaf. Aku tidak menyangka kalau aku datang ke sini justru membuat keributan di rumah ini. Aku minta m
last updateLast Updated : 2024-03-30
Read more

TETAP GENGSI YANG NOMOR SATU

"Ayah.""Apa, Raditya? Kau masih beruntung saja karena Viola hanya mengambil uangmu bukan nyawamu. Tapi kurasa kalau tidak ada bantuan dari Denada Aprilia, kau juga akan jatuh terjebak dalam lubang yang sama. Jadi jangan sekali-kali kau menghina orang lain!""Hei, sudah, ndak perlu dibahas yang dulu-dulu!" seru Adiwijaya yang tidak mau ada keributan antara ayah dan anak itu."Tapi memang benar, aku tidak tahu bagaimana pikiran Aida dan seperti apa Reiko di hadapannya."Adiwijaya saat ini dalam kondisi netral. Dia tidak menyalahkan Radit dan juga tidak menyalahkan Aida."Mungkin kalau semua orang di dunia ini membencimu, bisa jadi istrimu adalah satu-satunya orang yang percaya padamu. Karena orang lain memang tidak tahu apa yang dibicarakan oleh kalian berdua, visi misi kalian dan semua mimpi kalian. Bukannya begitu?"Pertanyaan yang juga tidak bisa dibantah Radit. Apalagi dia melihat cara bicara dari Adiwijaya yang begitu kebapakan. Dia tidak memaki-maki Radit. Dan bahkan setelah apa
last updateLast Updated : 2024-03-30
Read more
DMCA.com Protection Status