Share

BEBAL

"Jangan asal bicara, kau!" Jelas saja Raditya kepanasan. Dia itu sangat mencintai istrinya dan membayangkan kalau istrinya bersama dengan laki-laki lain, apalagi orang yang disebutkan oleh Aida tadi rasanya dia ingin membunuh Aida saja yang sudah bicara sembarangan itu.

"Aw."

Sayang, Radit yang sudah berdiri dan tadi ingin sedikit memberikan pelajaran karena ucapan Aida. Bahkan dia tidak memikirkan tentang Aida yang sedang mengandung, merasakan sesuatu yang mengenai kepalanya.

"Sandi, apa yang kau lemparkan pada kepalaku?" omel Radit, karena hanya Sandi yang berdiri di belakangnya.

"Saya? Hmm ... saya tidak lempar apa-apa, Tuan."

Tapi Radit merasakan betul kalau ada sesuatu yang seperti mengenai kepala belakangnya.

"Raditya. Kita ke sini bukan untuk berantem! Kau duduk dulu!" Dan kesempatan ini digunakan oleh Bambang untuk membuat anaknya sedikit berpikir jernih. "Aida, aku juga minta maaf. Aku tidak menyangka kalau aku datang ke sini justru membuat keributan di rumah ini. Aku minta m
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status