Tangan berjari lentik itu menghentikan Tangan Bram yang masih berusaha memasangkan kalung berliontin hati di lehernya. Pria itu pun mengurungkan niatnya. Ia menggenggam kalung tersebut. Kemudian menatap Kemala, seolah-olah ia berbicara melalui matanya. “Sebaiknya, kamu simpan saja benda itu. Saya tidak bermaksud membuatmu kecewa, Tttapi ....” Kemala menghindari kontak mata dengan pria di hadapannya. “Seharusnya saya sadar diri. Maaf, Kemala!” Bram tersenyum masam, “Tapi–semua yang saya lakukan untukmu dan Dylan, tulus.” Bram masih menggenggam kalung di tangannya. “Saya tahu, hanya saja ada sebuah alasan yang tidak dapat saya katakan.” Kemala semakin tertunduk malu. Bramantyo tidak lagi mengatakan apapun. Ia pun turut menundukkan pandangannya. Ada jejak kekecewaan pada wajahnya. Namun berusaha ia sembunyikan dari Kemala. Setelah menolak pemberian Bram, Kemala membuka pintu. Secara tidak langsung ia mempersilahkan Bram agar segera pergi. Meskipun tak ada kata yang keluar dari mul
Last Updated : 2023-05-13 Read more