Share

Ketakutan Mirna Yang Berlebihan

Mirna menguatkan diri dari kegelisahannya sendiri. Ia masih dikuasai ketakutan atas kebohongan yang ia ciptakan. Setiap kali menatap wajah suaminya, ia teringat akan rasa bersalahnya.

“Bu, ini bubur ayamnya.” Wanita paruh baya itu memasuki kamar Mirna.

“Letakkan di atas nakas saja, Bi!” Mirna berseru sambil menoleh ke arah asisten rumah tangganya.

Setelah melakukan perintah majikannya, wanita itu berjalan menuju ke luar ruangan. Namun, langkahnya tertahan saat Mirna menanyakan sesuatu. Ia menoleh ke arah Mirna lalu menjawab pertanyaan majikannya.

“Pak Herdian tidak mengatakan apa-apa, Bu. Beliau hanya bilang agar saya tidak perlu menyiapkan makan malam.” Wanita itu berkata dengan mimik wajah datar.

Sedangkan Mirna tampak tersentak saat mendengarnya. Wanita paruh baya itu pun tak mempedulikan Mirna. Ia segera kembali ke dapur untuk melanjutkan pekerjaannya yang belum selesai. Dan–Mirna hanya mematung. Ia bahkan lupa bahwa perutnya mulai protes .

Berbagai prasangka muncul memenuhi
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status