author-banner
Winda Siscaa
Winda Siscaa
Author

Novels by Winda Siscaa

Pernikahan Suami di Rumah Mertua

Pernikahan Suami di Rumah Mertua

Kemala hanya satu dari sekian wanita yang dicampakkan suaminya demi orang ketiga. Dia hanya setitik dari ribuan wanita yang menjadi bulan-bulanan mertua karena alasan yang tidak masuk akal. Jarang ada penyelesaian terbaik dari kisah seperti ini. Wanita-wanita itu bebas menentukan pilihan mereka. Meratapi nasibnya, melawan atau bersikap tidak peduli. Mungkin kebanyakan dari mereka hanya dapat meratapi nasib. Sama halnya dengan Kemala di masa-masa awal kepergian Herdian. Namun sebuah tamparan keras ia dapatkan dari sang ayah, bahwa wanita harus berani mengambil sikap. Bukan pasrah apalagi menyerah terhadap keadaan. Semua kejadian yang menimpa Kemala disebabkan oleh keserakahan mertua. Sementara Herdian sebagai suami hanya mendengarkan perkataan ibunya meskipun hal itu menjerumuskan. Dapatkah Kemala bertahan menghadapi kekejaman ibu mertua dan suaminya?
Read
Chapter: Semua Berakhir Sudah
Mayang terdiam, ia hanya membatin, ‘Siapa laki-laki ini, berani sekali bertanya tentang pembatalan pernikahan’. Ia mengernyitkan dahi, ingin memaki tapi masih memikirkan Kemala. Ia tentu akan malu sekaligus kecewa jika Mayang membuat keributan di acara pernikahannya. Dua bulan kemudian Mayang tampak sangat sibuk, beberapa hari belakangan, ia harus datang ke kantor polisi memenuhi panggilan sebagai saksi. Awalnya ia tidak mengerti mengapa dirinya harus berurusan dengan petugas penegak hukum. Setelah panggilan pertamanya, ia baru menyadari bahwa selama ini putrinya diam-diam menyiapkan sendiri drama penangkapan Herdian dengan berbagai bukti yang ia kumpulkan. “Jadi, selama ini dia menugaskan kamu untuk melakukan skenario yang telah ia susun sendiri?” tanya Mayang. Mereka keluar dari kantor polisi menuju ke tempat parkir. Sopirnya masih bermuka datar, tanpa mengatakan apapun, hanya mengangguk pelan. Mayang tak perlu penjelasan lagi, meski penasaran bagaimana Mirna dapat melakukan
Last Updated: 2023-08-20
Chapter: Mayang Merasa Bersalah
“Tidak bisa begini!” Herdian berteriak, “KEMALA! Jawab AKU!” Kedua matanya memerah. Kemala masih memilih bungkam, ia sama sekali tidak terpengaruh dengan gertakan Herdian. Sementara sibuk mengatur emosi putranya, Yana membuang muka dari Kemala. Kemala melangkah ke luar, ia membisikkan sesuatu pada Yana. Namun seseorang menarik lengannya dengan sangat kasar sebelum ia mencapai pintu. Tangan yang sejak tadi terasa gatal mendarat keras di pipi mulus Kemala. Air mata Kemala seketika meluap tanpa ia sadari. “Saya bisa melaporkanmu atas tindak kekerasan dan penganiayaan terhadap putri saya.” Mayang memasang badan di depan Kemala. “Penjelasan apa lagi yang kamu butuhkan, Mas?” Kemala memegang pipinya yang terasa perih. “Perceraian itu tidak sah tanpa persetujuan suamimu!” serang Yana. “Saya pikir, anda tidak berhak ikut campur tentang urusan kami. Lagi pula–anda yang paling menginginkan perceraian kami sejak dulu. Lalu, mengapa sekarang justru tidak senang saat keinginan anda terwujud
Last Updated: 2023-08-20
Chapter: Cara Tepat Mengusir Pengkhianat
Seluruh ruangan kehilangan suasana hening, tangisan mereka pecah memenuhi bangsal nomor 237. Petugas medis pun telah melepas alat bantu kesehatan yang sebelumnya melekat di tubuh Mirna. Kemala menenangkan hati Mayang yang sedang hancur. Raga yang telah ditinggalkan ruh milik Mirna pun di bawa ke ruang jenazah. Selanjutnya, mereka membawa tubuh tak bernyawa itu ke rumah kediaman Mayang dengan iring-iringan beberapa mobil pelayat yang ingin mengantarkan Mirna ke peristirahatan terakhirnya. Kemala sudah tak dapat mengeluarkan kristal beningnya lagi, mata sembabnya menjadi saksi kesedihan yang juga ia rasakan. Di tempat lain, Bramantyo dan Ponirah sangat gelisah. Sebab Kemala belum kembali padahal mereka akan menggelar pernikahan 14 jam dari sekarang. Terakhir kali ia mengabarkan kalau Mayang akan mengutus sopirnya untuk mengantar pulang pagi tadi. Namun, ia belum juga dapat dihubungi hingga saat ini. “Coba telepon lagi, Nak!” suruh Ponirah, ia tampak cemas. Bram menuruti perintah Po
Last Updated: 2023-08-19
Chapter: Duka Menjelang Pernikahan
“Kamu hanya harus sembuh!” seru Kemala, “Maka, aku tidak perlu menjadi Kakak yang buruk.” Kemala mengusap kepala Mirna.Rasa bersalah yang memenuhi hati Mirna semakin sesak, ia tidak dapat mengerti apa yang ada dalam isi kepala Kemala. Mengapa wanita itu masih bersikap baik padanya? Kira-kira terbuat dari apa hatinya, mati rasa ataukah sudah kebal?Butiran bening mengalir tanpa dapat dihentikan dari kedua netranya, Mirna tidak sanggup membayangkan betapa sulitnya menjadi Kemala. Dia menjalankan perannya tanpa amarah meski sebuah belati berkali-kali menusuknya dalam keadaan sadar. Ia harus menahan perasaan yang sangat luar biasa setiap melihat kebahagiaan Mirna dan Herdian. Tanpa berpikir untuk membalas dendam, ia justru bersikap baik alih-alih memusuhi Mirna.Pagi itu, Kemala telah membersihkan diri sebelum ia pamit untuk menghirup udara segar di sekitar Rumah Sakit, tidak untuk memanjakan pandangannya, ia hanya bu
Last Updated: 2023-08-18
Chapter: Antara Dosa dan Penyesalan
Keheningan mulai menyusup di antara waktu yang sedang bergulir menuju pergantian hari. Suara derap langkah kaki-kaki yang berat menyisakan kekhawatiran di benak Kemala. Semakin dirinya mendekat ke arah ruang perawatan Mirna, semakin ia merasakan degup kencang yang menghujam dadanya.Sesekali ia mengedarkan pandangan ketika terdengar suara brankar yang berpacu dengan bunyi alas kaki beberapa orang. Jantungnya seakan-akan ingin meloncat, mendengar sayup-sayup suara tangisan dari arah yang lain. Terkadang ia mengintip wajah Mayang yang menyembunyikan kecemasan di balik senyuman.“Mirna pasti sembuh, saya yakin dia kuat.” Kemala meraih tangan Mayang yaang berayun seirama dengan langkah kakinya.Ia tersenyum kecut, lalu berkata, “Kuharap ia melewati masa kritisnya setelah bertemu denganmu.”Pintu kamar bernomor 237 terbuka, Mayang mendorongnya perlahan. Mereka masuk ke dalam ruangan sambil berjinjit agar Mi
Last Updated: 2023-08-17
Chapter: Dua Hari Sebelum Pernikahan
“Terima kasih,” ucap Bramantyo. “Aku tidak tahu, apa jadinya tanpa kamu di sisiku.” Bram menatap sendu ke arah wanita di hadapannya. “Tidak perlu berterima kasih, semua yang terjadi dalam hidupmu hampir pasti mengambil bagian di dalam hidupku.” Senyumnya kembali mengembang, semakin meyakinkan Bram tentang ketulusan yang dimiliki Kemala. Mereka kembali memeriksa beberapa hal mengenai persiapan pernikahan yang akan digelar 2 hari mendatang. Bram merasa hidupnya lebih ringan, jalannya semakin mulus tanpa ada yang mengganjal lagi. Kemala memang benar, dendam dan luka saling berhubungan. Luka tidak akan pernah bisa sembuh ketika kita masih memelihara dendam, membiarkannya bertindak sesuka hati, mengambil alih sebagian besar ruangan di dalam hati kita. Setiap kali mendengarkan kalimat bijak yang keluar dari mulut Kemala, keserakahannya atas rasa marah seketika menciut, lalu kehilangan keberanian yang sebelumnya merebut kendali atas pemikirannya. Mereka memang dua manusia berbeda latar b
Last Updated: 2023-08-16
Rahasia Cinta : CEO Lumpuh Dan Si Gadis Desa

Rahasia Cinta : CEO Lumpuh Dan Si Gadis Desa

Elara Rose nekat pergi ke kota untuk mengejar mimpi menjadi seorang tour guide internasional. Demi membiayai kuliahnya, ia menerima pekerjaan sebagai perawat pribadi seorang pria kaya yang ia kira sudah lanjut usia. Betapa terkejutnya ia saat mengetahui bahwa kliennya adalah seorang CEO muda yang kasar dan arogan. Pertemuan mereka diwarnai konflik tiada henti. Meski awalnya saling membenci, perlahan mereka saling terpikat. Akan tetapi, rahasia besar terkuak saat mereka mulai tertarik satu sama lain. Akankah mereka mampu mengatasi keraguan untuk bersama, ataukah cinta mereka hanya akan tersimpan menjadi rahasia yang tak pernah terungkap? Sebuah kisah penuh romansa dan komedi siap menghibur, yuk baca kisah selengkapnya!
Read
Chapter: Bab 15
Elara menahan napas, tubuhnya meringkuk di antara tumpukan sayuran hijau yang memenuhi bak. Jantungnya berdegup kencang ketika suara langkah kaki mendekat dari arah belakang. Dia menggigit bibirnya, berdoa dalam hati agar tidak ketahuan. Terdengar suara kenek yang berbicara dengan seseorang, "Bagaimana, Bang? Apa kami sudah bisa pergi?" "Sebentar, masih dicek aja, siapa tahu ada barang selundupan," jawab suara berat yang tidak dikenal oleh Elara. Cahaya remang-remang dari lampu jalan menyusup masuk saat orang-orang itu menyingkap lebih banyak lagi terpal penutup sayuran. Elara menunduk lebih dalam, menyatu dengan sayuran yang warnanya kebetulan senada dengan pakaian yang dikenakannya. Sayur-sayur yang lembap menempel di kulitnya, membuat tubuhnya terasa dingin. Pria yang membuka bak tampak memicingkan mata, mencoaba melihat lebih jelas ke dalam. Namun penerangan yang minim membuatnya kesulitan. "Bersih, nggak ada apa-apa," gumamnya. Bak ditutup kembali dengan bunyi berderak yang
Last Updated: 2025-02-01
Chapter: Bab 14
Elara menatap tajam ke arah pria asing yang kini berdiri di hadapannya. Ada sesuatu yang tidak beres dengan tatapan licik dan seringai di wajahnya. Meski dia tidak mengenalnya, naluri Elara langsung memperingatkannya bahwa pria ini berbahaya."Saya tidak kenal Anda. Tolong jangan ganggu saya," ucap Elara dengan suara bergetar.Pria itu menyeringai semakin lebar. "Ah, Elara Rose. Gadis desa yang ingin jadi orang kota, ya? Jangan pura-pura tidak kenal. Aku Darwis, anaknya Pak Lurah di kampungmu. Kau pikir bisa lari dari perjodohan ini, setelah semua yang keluargaku berikan pada orang tuamu?"Elara membeku, kenapa lelaki bernama Darwis itu bisa ada di sini? Dia baru saja diusir dari rumah keluarga Ramiro, dan kini orang yang ia hindari justru muncul, menambah masalah."Aku tidak punya urusan denganmu," tegas Elara, mencoba tetap tenang meski jantungnya berdetak kencang. "Dan aku tidak tahu bagaimana kau bisa menemukanku di sini."Darwis mendekat dengan langkah santai. Gayanya yang sok as
Last Updated: 2025-01-31
Chapter: Bab 13
Martha menggenggam dokumen dengan tangan yang sedikit bergetar. Matanya menatap tajam ke arah Elara Rose, yang berdiri dengan wajah pucat, tak tahu harus berkata apa. Victor menghela napas panjang, sementara Yuan hanya memandang Fiona dengan sorot mata dingin."Jadi ini?" Martha menunjuk dokumen itu. "Kau memalsukan umur dan ijazah perawat? Kau bahkan belum lulus dari Universitas?"Elara tertegun, napasnya tersengal. "Nyonya Martha, saya bisa jelaskan—""Jelaskan apa?" Martha memotong dengan suara yang penuh kemarahan. "Bahwa kau hanyalah gadis desa yang memalsukan dokumen agar bisa bekerja di keluarga kami? Bagaimana kami bisa percaya pada seseorang yang bahkan berbohong tentang identitasnya?"Elara merasa tubuhnya lemas. Ia memang salah, tapi tidak ada tujuan lain selain bisa mendapatkan penghasilan untuk bertahan hidup. Namun, sepertinya kali ini Martha benar-benar tidak respect lagi padanya."Saya benar-benar tidak bermaksud menipu, Nyonya. Saya hanya ... terpaksa melakukannya kar
Last Updated: 2025-01-30
Chapter: Bab 12
Martha menyeret Elara Rose menuju ke taman dengan ekspresi tegas, tak peduli betapa Elara mencoba menjelaskan sesuatu. Sesampainya di halaman rumput yang luas itu, Martha melipat tangan di dada, berdiri dengan tatapan yang tajam.“Elara, kamu tidak bisa pergi begitu saja,” kata Marta, dingin.“Tapi, Nyonya Marta, saya sudah diberhentikan oleh Tuan Muda Yuan. Saya hanya mematuhi perintah.” Elara menjawab dengan suara bergetar, berusaha tetap sopan.Martha menggeleng, matanya menyipit. Kemudian, ia meraih bahu Elara Rose, membimbingnya agar duduk di kursi taman.“Dengar baik-baik, Elara. Kamu masih terikat kontrak dengan keluarga ini. Gaji untuk masa kerja ke depan sudah kami bayarkan ke agensi. Jadi, kalau kamu memutuskan pergi, berarti kamu melanggar kontrak. Ada denda dan sanksi atas pelanggaran tersebut.”Elara terdiam, wajahnya memucat. Ia tahu kalau dirinya akan dikenai penalti besar. Uang yang jelas tidak ia miliki.“Tapi ….” Elara mencoba mencari celah, tapi Marta memotongnya ce
Last Updated: 2025-01-29
Chapter: Bab 11
Elara berdiri mematung di depan kamar Yuan. Pikirannya dipenuhi oleh rasa bersalah, campur aduk dengan kekhawatiran. Dia menatap pintu kamar yang tertutup rapat, dengan bayangan Yuan yang tampak frustasi terlintas di benaknya. Alex yang berdiri di sebelahnya menghela napas panjang.“Elara,” panggil Alex perlahan. “Jangan terlalu keras pada diri sendiri, kau tahu ini bukan salahmu, kan?”Elara menoleh, matanya berkaca-kaca.“Tapi jika aku tidak membuat kesalahan saat acara tadi ... mungkin dia tidak akan memaksakan diri seperti itu.”“Jangan menyalahkan dirimu terus-menerus,” jawab Alex tegas. “Yuan memang keras kepala. Jika dia memutuskan sesuatu, tidak ada yang bisa menghentikannya.”Sebelum Elara sempat menjawab, suara sepatu heels yang nyaring semakin mendekat. Fiona muncul di ujung lorong dengan senyum manis yang—dalam situasi ini—lebih terlihat seperti ejekan.“Oh, aku dengar Yuan jatuh, ya?” Fiona bersuara ceria yang berlebihan, matanya langsung menangkap Elara dengan tatapan t
Last Updated: 2025-01-27
Chapter: Bab 10
Detik itu juga, seluruh isi ruangan seakan membeku. Fiona pun tertegun, mulutnya sedikit terbuka, sementara Elara mematung di tempatnya, matanya membelalak.“Yuan?” gumam Elara pelan, hampir tak percaya dengan apa yang dilihatnya.Yuan berjalan perlahan menuju mikrofon, tubuhnya tegak, meskipun gerakannya tampak sedikit canggung. Terdengar bisik-bisik dari tamu yang hadir, seolah mereka juga tidak percaya dengan apa yang mereka saksikan.“Selamat malam, semuanya,” ulang Yuan, suaranya tegas. “Terima kasih telah datang ke acara malam ini. Saya tidak tahu bagaimana harus mengungkapkan rasa syukur atas dukungan dan kepercayaan yang diberikan kepada saya.”Ruangan langsung hening. Semua tamu, bahkan Fiona, memandang Yuan dengan ekspresi campuran antara keterkejutan dan kekaguman.Fiona akhirnya sadar dari keterkejutannya dan melangkah maju dengan langkah cepat. “Yuan? Bagaimana mungkin…?” tanyanya dengan suara pelan namun tajam, nyaris berbisik. “Kau bilang belum bisa berdiri tanpa bantu
Last Updated: 2025-01-22
You may also like
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status