"Bakat," jawab Salma. "Iya, bakat apa?" tanya Fariz. "Bakat bikin istrinya terbang," jawab Salma. "Hahaha … itu harus dong, biar istrinya seneng. Menyenangkan istri kan, tentu hal baik," jawab Fariz. "Ya liat-liat, kalah menyenangkannya ke arah keburukan, dengan cara yang salah, tentu bukan hal baik," jelas Salma. "Tapi kan, yang Capa lakukan itu hal baik, Sayang." Fariz tidak Terima kalau dicap bukan hal baik. Salma hanya tersenyum, kemudian memeluk suaminya. Ia mengucapkan terima kasih kasihnya lagi, tanpa ada kata bosan. Semua yang dilakukan Fariz memang sangat membuat Salma bahagia. "Is the best," ucap Salma seraya memeluk suaminya. "Yaaa … kamu itu," "Aku kenapa?" tanya Salma dengan manja. "Dalam perspektif kamusku, kamu itu berada pada titik paling atas, dengan cahaya terang. Tidak ada yang mengalahkan cahayamu. Selama napas Capa ini masih bisa kau rasa, selama itu pula dunia ikut menyaksikanku, tentang seberapa besar mulianya dirimu dalam kamusku." Fariz mena
Read more