Bab 121. Capa! "Papa dan Mama, Sayang," jawab Fariz setelah melihat siapa yang telepon kemudian mengangkatnya. "Fariz, bagaimana sahur pertamanya?" tanya mama dari telepon. "Lancar jaya, Fariz terlalu over ke anakmu Ris," goda mami Reva. Mereka pun tertawa. Salma juga menyapa kepada orang tuanya. Mereka tidak terlalu lama karena juga harus melanjutkan sahur masing-masing. *** "Habis tarawih, tadarus. Habis tadarus enaknya, ngapain? Belum ngantuk juga," ucap Salma. "Ngapain? Nih, boleh minta tolong?" tanya Fariz. "Asal mutualisme, eh perintah suamiku tercinta, yang penting bukan yang dilarang, disuruh apa?" tanya Salma. "Mutualisme, kok. Pijitin pundak Capa, ya." Salma pun mengiyakan dengan senyum. Namun, Bukannya Salma melihat tapi malah memeluknya. Ia lagi manja-manjanya dan ingin dimanja, sedang tidak mood untuk memanjakan. "Cap," ucap Salma malah mengeratkan pelukannya. "Sayang, ini pijitan jenis apa namanya?" tanya Fariz.. "Ahahaha … jenis manja, Cama inginnya yang di
Read more