Home / Pernikahan / Izinkan Suamimu Menikah Lagi / Chapter 71 - Chapter 80

All Chapters of Izinkan Suamimu Menikah Lagi : Chapter 71 - Chapter 80

116 Chapters

Bab 71 Reaksi Bu Saropah

Izinkan Suamimu Menikah LagiBab 71Pov Author"Aaaa…." Nabila berteriak senang, setelah garis dua terpampang di depan matanya. Ia segera keluar dari kamar mandi dan melakukan sujud syukur. Kini, tangisnya tak terbendung lagi. Sesuatu yang sedari dulu mereka tunggu-tunggu telah tiba. Keinginan dan permohonannya sudah dikabulkan. Setelah mensyukuri nikmat dengan sujud syukur, Nabila bangkit. Kemudian menyusut air mata kebahagiaannya dengan perlahan-lahan karena tidak ingin melewatkan momen penuh kebahagiaan dengan begitu cepat. Karena takut waktu subuh berlalu cepat dan sebagai hamba yang taat, Nabila pun menyegerakan diri untuk sholat subuh di awal waktu. ****Siang harinya.Kini Nabila sudah berada di klinik. Perempuan cantik itu datang seorang diri. Bukan Fathan tidak mau mengantarkan, bukan. Tapi, Nabila memilih untuk sendiri saat ini. Sebab, dia tidak mau suaminya merasa kekecewaan di saat mengetahui bahwa dirinya tidak hamil. Nabila, sengaja datang sendiri untuk memastikan bah
Read more

Perasaan Bu Saropah

Izinkan Suamimu Menikah LagiBab 72Pov Author"Kami punya kabar gembira, Bu. Kami—" Tiba-tiba adzan maghrib berkumandang baik di rumah Nabila maupun Nunik. Terpaksa Fathan menghentikan ucapannya, agar bisa leluasa menjawab setiap kalimat adzan. Begitu selesai adzan, ia kembali melanjutkan obrolan jarak jauhnya tersebut. Sebenarnya ia ingin melanjutkan nanti saja, tapi tidak mau membuat Bu Saropah penasaran. "Kami in Syaa Allah akan segera menjadi orang tua sembilan bulan ke depan, Bu." Bu Saropah yang mendengarnya di seberang sana mengerjap beberapa kali, seperti orang yang cengo. Mencerna apa yang diucapkan oleh anaknya. Namun, ia segera sadar. "Benarkah?" tanyanya memastikan, meskipun sedikit ragu."Benar, Bu! Nabila sedang mengandung cucu ibu satu bulan lebih." Mendengar penjelasan tersebut, Bu Saropah sangat senang sekali. Bahkan, kini ia meneteskan air mata bahagia. Ia benar-benar tidak menyangka akan segera memiliki cucu dari Nabila."Ya sudah dulu, Bu! Sudah maghrib. Ibu tolo
Read more

Fathan Selalu Ingin Pulang

Izinkan Suamimu Menikah LagiPov AuthorBab 73"Dari mana, Bu? Bukannya jagain Risma malah ngeluyur!" Nunik menghadang kedatangan Bu Saropah di depan pintu. "Eh, jangan sembarangan, ya, kamu! Aku bukan keluyuran sepertimu. Tapi, aku menengok calon cucuku," sanggah Bu Saropah. 'Fathan menikah lagi?' batin Nunik mengada-ada. "Bentar-bentar, Bu! Calon cucu? Mas Fathan punya anak lagi dari istri lain?" tanya Nunik kacau membuat Bu Saropah menggelengkan kepalanya, detik kemudian tangan kanannya tergerak untuk menggeplak kepala lawan bicaranya tersebut. "Duh! Kok digeplak, sih, Bu? Aku tanya baik-baik, lho!" protesnya, hal itu membuat Bu Saropah berhenti. Padahal, niatnya mau terobos saja tubuh Nunik yang masih berdiri di ambang pintu. "Baik-baik apanya? Gak gitu caranya! Memangnya kamu mau punya adik madu?. Dah, minggir!" Dengan terpaksa Nunik mundur, karena Bu Saropah benar-benar menerobos ke arahnya."Lalu calon anak dari siapa? Nabila? Gak mungkin! Dia kan mandul, mana bisa?" cerca
Read more

Bu Saropah Galau

Izinkan Suamimu Menikah LagiBab 74Pov Author"Mbak Yu Saropah?" Bu Saropah bengong melihat siapa yang memanggilnya. "Yu Karti?" jerit Bu Saropah begitu tahu yang menyapanya adalah tetangganya yang beberapa tahun lalu pindah ke daerah lain. Namun, kini kembali ke daerah sini lagi."Lagi belanja?" Perempuan yang dipanggil Yu Karti itu mendekat. Ia yang sudah selesai belanja dengan kedua tangannya menenteng barang, segera menurunkan di tanah. Lalu, mengulurkan tangan pada perempuan yang baru saja menyapanya."Iya, Yu! Aku lagi belanja untuk dagang di sekitar rumah…." Bu Saropah menggantungkan ucapannya karena tidak ingin Bu Karti mengetahui tentang keberadaannya yang tinggal di rumah Nunik.Bu Saropah tidak ingin Yu Karti mengetahui tentang pernikahan Fathan dan Nunik. Sebab, dulu Nunik adalah wanita yang tidak direstui olehnya. "Kenapa?" Bu Karti penasaran akan perubahan wajah dan sikap teman kecil sekaligus tetangganya dulu itu. "Ah, nggak! Aku selesaikan belanjaan ini dulu. N
Read more

Bab 75. Permintaan Maaf Bu Saropah.

Izinkan Suamimu Menikah LagiPov Bu Saropah"Yu, aku pamit pulang dulu, ya! Assalamu'alaikum." Setelah mendengarkan ucapan Yu Karti yang panjang dan lebar itu, aku mulai menyadari ternyata Nabila memang lebih baik dari Nunik. Rasa bersalah di hati ini terhadap Nabila kian membuncah.Sepanjang perjalanan, perasaanku tak karuan rasanya. Ada sakit hati dan kecewa terhadap diri sendiri serta nelangsa membayangkan jika aku berada di posisi Nabila dan perasaan lainnya yang aku sendiri bingung menjabarkannya. Aku berusaha menahan tangis yang hampir-hampir saja jatuh saking kuatnya rasa penyesalan ini. Untung saja jalanan sepi dan aku hanya menjinjing belanjaan di satu sisi, sehingga bisa leluasa mengelap tangis yang berhasil lolos di salah satu ujung mataku tanpa merasakan malu sedikitpun. Tak lupa aku menepuk-nepuk dada agar rasa sesak ini segera hilang. Aku ingin segera pergi dari tempat ini, tempat yang menyadarkan aku dari kesalahan pada Nabila. Awalnya aku berniat langsung pulang sa
Read more

Rencana Bu Saropah

Izinkan Suamimu Menikah Lagi Bab 76Pov Author Merasakan punggung tangan yang basah, Bu Saropah segera mengelus punggung Nabila. Nabila mendongak, saat tangannya dielus oleh Ibu mertua, lalu perempuan cantik itu mensejajarkan diri dengan sang mertua. Kemudian ia tersenyum sangat manis, menyatakan dirinya benar-benar tulus memberikan maaf untuk wanita yang telah melahirkan suaminya, dan tanpa rasa sungkan ia pun meminta maaf pada Bu Saropah."Oh iya, Bu! Ibu dari mana bawa belanjaan sebanyak itu?" tanya Nabila memecah keheningan seraya melongok ke arah pintu di mana tas belanjaan teronggok. "Ibu tadi pulang dari pasar. Itu belanjaan untuk kebutuhan ibu dagang pecel uleg hari esok." Bu Saropah menjelaskan seraya sesekali meraup wajahnya yang sembab. "Dagang pecel?" Nabila mengernyitkan dahinya, ia sama sekali belum menangkap omongan mertuanya tersebut. Wajar saja,karena Nabila sama sekali tidak tahu menahu soal apapun menyangkut sang ibu mertua setelah menetap di rumah Nunik.Melihat
Read more

Bab 77

Izinkan Suamimu Menikah Lagi Bab 77Pov author"Halo, assalamu'alaikum, Bu!" Senyum Bu Saropah mengembang sempurna tatkala teleponnya langsung diangkat oleh Nabila di seberang sana. "Waalaikumsalam, Bil! Lagi apa, ibu ganggu nggak?" sahut Bu Saropah dengan berbasa-basi. "Oh, nggak kok, Bu! Ada apa, Bu?" Nabila yang sedang sibuk di depan laptop pun menyudahi kegiatan tersebut demi menyimak pembicaraan mertuanya."Begini, ibu punya rencana mau mengajak kalian berlibur ke pantai minggu depan. Apakah kalian bisa, terutama Fathan? Ibu pengen liburan ke pantai yang belum pernah kita lakukan," jelas Bu Saropah dengan nada penuh harap. Nabila di tempatnya mendengarkan dengan hati yang terenyuh, ia menangkap ada ketulusan di diri sang ibu mertua yang sebentar lagi akan menjadi nenek dari janin di dalam perutnya itu. "In syaa Allah kami bisa, Bu! Ngomong-ngomong ibu sudah menentukan harinya?" tanya Nabila penuh antusias, bermaksud tidak akan mengecewakan sang mertua. "Belum, sih! Kira-k
Read more

Bab 78

Izinkan Suamimu Menikah LagiBab 78Pov Author"Huh! Menyebalkan banget! Apa-apaan mereka pakai pamer segala?" Dengan mengepalkan tangan, Nunik menggerutu. Dadanya naik turun, jantung memompa darah lebih kencang dari biasanya. Emosi tampak jelas di wajah perempuan yang sudah lama tidak dikunjungi oleh Fathan tersebut."Ibu kami ke sana duluan, ya?" izin Nabila pada sang mertua seraya mengapit lengan sang sang suami. Bukan tanpa sebab, kemarin pada saat pembicaraan akan rencana liburan ini, Bu Saropah ingin bertiga saja. Namun, kenyataan berbicara lain. Maka dari itu, Nabila ingin berpisah saja agar tidak ada Nunik-nya.Dengan pasrah, akhirnya Bu Saropah mengizinkan Nabila dan Fathan pergi. Bukan hanya Nabila saja yang kecewa dengan keadaan saat ini, tapi dirinya juga. Saat sepasang suami istri itu melenggang pergi melewati beberapa gerombolan pengunjung, ada seseorang di tempatnya yang memandang penuh kebencian dengan senyum membahayakan saat punggung kedua orang tersebut semakin men
Read more

Bab 79

Izinkan Suamimu Menikah Lagi Bab 79Pov Author"Aduh, Masssss! Sakittttt!!!" Saat dalam perjalanan menuju mobil, Nabila kembali mengaduh. Wajahnya kini tampak memerah menahan rasa sakit. Ia saat ini sudah sangat kesakitan karena pengaruh sesuatu yang disuntikkan oleh wanita misterius tersebut, sehingga untuk berjalan kaki tidak memungkinkan lagi. Melihatnya tak bisa berjalan dengan baik, Fathan pun segera membopong tubuh Nabila. Jarak antara tempatnya berdiri saat ini dengan keberadaan mobil di tempat parkir lumayan cukup jauh.Saat Bu Saropah sedang bermain bersama Risma, tak sengaja dari kejauhan ia melihat Fathan sedang menggendong Nabila dengan bersusah payah serta nampak buru-buru dan wajah yang tidak baik-baik saja. "Astaghfirullah! Kenapa itu, Fathan? Ya Allah!" Bu Saropah panik seketika saat jarak mereka semakin dekat. Bu Saropah bangkit dan memangkas jarak itu. "Ada apa?" tanyanya dengan nada khawatir. Guratan terlihat jelas di wajahnya. Namun, pertanyaan itu tidak menda
Read more

Bab 80

Izinkan Suamimu Menikah LagiBab 80Pov AuthorJeder!Bagaikan disambar petir di siang bolong, begitulah yang dirasakan mereka berdua, Fathan dan ibunya. Kabar yang baru saja ia dengar berhasil melemaskan persendian, sehingga tubuh itu luruh ke lantai. Untung saja ada pilar yang bisa menjadi senderannya. Karena untuk berdiri saja ia tak sanggup. "Yang sabar, Pak!" Dokter menepuk pelan pundak Fathan sembari sedikit membungkuk kemudian menatap Bu Saropah yang sama-sama syoknya. Lalu meninggalkan dua orang keluarga dari pasiennya tersebut dan masuk ke ruang di mana Nabila berada. Lima menit berlalu, Fathan dan Bu Saropah masih saling terdiam dalam keterkejutannya hingga perpaduan suara langkah sepatu dan roda brankar menyadarkan keduanya. "Nabila?" Fathan mendongak ketika tersadar dan melihat seseorang berada di atas brankar sedang melintas di depannya, detik kemudian ia berdiri untuk memastikannya. "Sayang, kuat ya," ucap Fathan setelah berhasil mengejar rombongan yang membawa Nab
Read more
PREV
1
...
678910
...
12
DMCA.com Protection Status