Izinkan Suamimu Menikah LagiBab 78Pov Author"Huh! Menyebalkan banget! Apa-apaan mereka pakai pamer segala?" Dengan mengepalkan tangan, Nunik menggerutu. Dadanya naik turun, jantung memompa darah lebih kencang dari biasanya. Emosi tampak jelas di wajah perempuan yang sudah lama tidak dikunjungi oleh Fathan tersebut."Ibu kami ke sana duluan, ya?" izin Nabila pada sang mertua seraya mengapit lengan sang sang suami. Bukan tanpa sebab, kemarin pada saat pembicaraan akan rencana liburan ini, Bu Saropah ingin bertiga saja. Namun, kenyataan berbicara lain. Maka dari itu, Nabila ingin berpisah saja agar tidak ada Nunik-nya.Dengan pasrah, akhirnya Bu Saropah mengizinkan Nabila dan Fathan pergi. Bukan hanya Nabila saja yang kecewa dengan keadaan saat ini, tapi dirinya juga. Saat sepasang suami istri itu melenggang pergi melewati beberapa gerombolan pengunjung, ada seseorang di tempatnya yang memandang penuh kebencian dengan senyum membahayakan saat punggung kedua orang tersebut semakin men
Izinkan Suamimu Menikah Lagi Bab 79Pov Author"Aduh, Masssss! Sakittttt!!!" Saat dalam perjalanan menuju mobil, Nabila kembali mengaduh. Wajahnya kini tampak memerah menahan rasa sakit. Ia saat ini sudah sangat kesakitan karena pengaruh sesuatu yang disuntikkan oleh wanita misterius tersebut, sehingga untuk berjalan kaki tidak memungkinkan lagi. Melihatnya tak bisa berjalan dengan baik, Fathan pun segera membopong tubuh Nabila. Jarak antara tempatnya berdiri saat ini dengan keberadaan mobil di tempat parkir lumayan cukup jauh.Saat Bu Saropah sedang bermain bersama Risma, tak sengaja dari kejauhan ia melihat Fathan sedang menggendong Nabila dengan bersusah payah serta nampak buru-buru dan wajah yang tidak baik-baik saja. "Astaghfirullah! Kenapa itu, Fathan? Ya Allah!" Bu Saropah panik seketika saat jarak mereka semakin dekat. Bu Saropah bangkit dan memangkas jarak itu. "Ada apa?" tanyanya dengan nada khawatir. Guratan terlihat jelas di wajahnya. Namun, pertanyaan itu tidak menda
Izinkan Suamimu Menikah LagiBab 80Pov AuthorJeder!Bagaikan disambar petir di siang bolong, begitulah yang dirasakan mereka berdua, Fathan dan ibunya. Kabar yang baru saja ia dengar berhasil melemaskan persendian, sehingga tubuh itu luruh ke lantai. Untung saja ada pilar yang bisa menjadi senderannya. Karena untuk berdiri saja ia tak sanggup. "Yang sabar, Pak!" Dokter menepuk pelan pundak Fathan sembari sedikit membungkuk kemudian menatap Bu Saropah yang sama-sama syoknya. Lalu meninggalkan dua orang keluarga dari pasiennya tersebut dan masuk ke ruang di mana Nabila berada. Lima menit berlalu, Fathan dan Bu Saropah masih saling terdiam dalam keterkejutannya hingga perpaduan suara langkah sepatu dan roda brankar menyadarkan keduanya. "Nabila?" Fathan mendongak ketika tersadar dan melihat seseorang berada di atas brankar sedang melintas di depannya, detik kemudian ia berdiri untuk memastikannya. "Sayang, kuat ya," ucap Fathan setelah berhasil mengejar rombongan yang membawa Nab
Izinkan Suamimu Menikah Lagi Bab 81Pov Author"Suster! Suster!" Bu Saropah ke luar ruangan memanggil suster setelah mendapati salah satu jari Nabila bergerak. Saking bahagianya, Bu Saropah berteriak dari ruang ICU memanggil perawat ke ruangannya. Padahal, tempat itu sudah disediakan alat pemanggil perawat yang tinggal dipencet, menghubungkan dengan ruang perawat. Tidak harus keluar ruangan."Ada apa, Bu?" Seorang perawat datang tergopoh-gopoh dari ruangannya menghampiri Bu Saropah. "Anu, pasien tadi tangannya sudah bergerak-gerak." Dengan gugup ia menceritakan alasannya berteriak. "Baik, sebentar ya, Bu!" Seperti halnya Perawat, Bu Saropah pun mengekor masuk ke dalam. Setelah beberapa menit pengecekan segala macam dengan alat-alat yang berbeda, suster memanggil dokter ke ruang itu guna mengetahui tindakan dan langkah apa yang harus diambil. "Kondisinya sudah stabil, tinggal menunggu siuman saja. Tolong siapkan, Sus! Sudah bisa dipindah di ruang rawat." Beberapa menit kemudian, d
Izinkan Suamimu Menikah LagiBab 82Pov AuthorWalaupun kubangan tersebut sangat keruh, namun dengan leluasa Nunik bisa melihat dengan sangat jelas apa-apa saja yang ada di dalamnya persis seperti sedang berhadapan dengan akuarium raksasa. Di dalam sana, lagi-lagi ia melihat penampakan dirinya yang sedang disiksa berat, dengan ditonton orang-orang seperti saat pernikahannya dulu dengan Fathan. Untuk kali ini ia tidak mengerti seperti sebelumnya yang langsung tahu kenapa dirinya disiksa. Namun, tak berapa lama ia paham alasan tersiksanya sosok wanita di hadapannya itu karena sama persis saat ia memaksa Bu Saropah untuk menjadikannya menantu. Nunik menggeleng kencang berkali-kali dengan mimik wajah ketakutan, sebab wanita yang dilihatnya itu hatinya sedang dicabik-cabik dengan sebilah pisau tajam secara membabi buta. Seketika ia terbayang betapa sakit hatinya Nabila saat pernikahan itu terjadi. Belum selesai terpaku dengan apa yang dilihat. Dari arah belakang tanpa diduga, kepala bes
Izinkan Suamimu Menikah LagiBab 83Pov AuthorBeberapa jam setelah Nabila dipindahkan ke ruang perawatan bersamaan dengan doa, dzikir dan pembacaan ayat Al-Quran yang tak henti-hentinya dibacakan oleh Fathan dan Bu Saropah, Nabila menunjukkan pergerakan menuju siuman. Hal pertama yang menunjukkan Nabila siuman adalah bergerak dan terbuka kedua matanya. Setelah benar-benar melek, ia memindai seluruh ruangan. Ia berusaha mengingat-ingat tentang hal apa yang menyebabkan dirinya bisa berada di ruang ini.Setelah memutar keras ingatannya, ia berhasil menemukan alasannya. "Akhrghh!!!"Di luar ruangan, Nunik memilih mundur dan berbalik arah ke Mushola. Setelah mendengar erangan Nabila, nyali Nunik Kembali menciut. Ia yang merasa bersalah memilih pergi untuk mengumpulkan kekuatan bertemu dengan Nabila.""""Di mana aku?" batin Nabila seraya memindai ruangan yang kini ditempatinya. Tangannya meraba-raba perut guna memastikan keadaan di sana, sebab terakhir, ia merasakan kesakitan dibagian p
Izinkan Suamimu Menikah LagiBab 84Pov AuthorDengan sigap, Fathan mendekat dan memeluknya. Pria itu mengelus-elus punggung Nabila, dengan harapan agar bisa tenang dan menerima keadaan secara ikhlas. Dalam pelukan, bukannya tenang malah Nabila berontak hingga menyebabkan jarum infus yang menyatu di punggung tangannya terlepas. Cur! Darah mengalir dengan derasnya. Hal itu membuat Bu Saropah panik, tidak bagi Fathan karenanya masih fokus menenangkan Nabila. "Suster! Suster! Infus Nabila lepas, Sust!" Dengan berlari tergesa-gesa, belum sampai di ruangannya Bu Saropah sudah berteriak-teriak memanggil suster. Waktu berlalu dengan cepat, seiring dengan lelah tubuhnya juga efek dari sesuatu yang disuntikkan oleh suster, ia diam dari berontak dan kini matanya terpejam. "Alhamdulillah!" Bu Saropah dan Fathan kompak mengucap Hamdallah. Kemudian mereka bergantian melaksanakan sholat maghrib karena sudah tiba waktunya. ****Di luar, setelah memastikan Nabila tenang. Dengan langkah pasti,
Izinkan Suamimu Menikah LagiBab 85Pov AuthorHati Nabila mencelos, ada yang panas di dalam memanas sana saat matanya melihat Fathan membalas pelukan Nunik.Sedikit lama, baru Nunik melepaskan pelukan tersebut. Ia dengan tampang yang benar-benar tulus, tidak bermaksud memanasi ataupun membuat kakak madunya itu cemburu karena ia memeluknya dalam keadaan refleks. "Terimakasih, sudah mau memaafkan aku, Mas. Padahal kesalahanku begitu besar dan banyak. Tapi sungguh, aku benar-benar menyesal, Mas," ucap Nunik dengan masih sesenggukan. Fathan menatapnya kemudian memberikan senyumannya dengan sangat manis. Lagi-lagi, senyum manis pria itu bagai belati yang menyayat dan mengiris tipis-tipis hati Nabila.Mengetahui Fathan tengah menatapnya, Nunik menunduk karena tidak berani menatap balik orang yang pernah ia sakiti."Tidak apa-apa, Nik! Semua orang punya kesalahan dan masa lalu. Jadi, In Syaa Allah aku memaafkan kamu," ucap Fathan mantap seraya menggenggam tangan Nunik. Selesai meminta ma