Izinkan Suamimu Menikah Lagi Bab 86"Nduk, krnao bengong aja? Ada masalah apa? Kamu sedang sakit. Jangan banyak pikiran nanti tambah sakit lagi lho." Bu Saropah menatap wajah menantunya yang tampak melamun."Bukankah ibu sangat suka melihat aku sakit?" jawab Nabila Tanpa menatap ke arah mertuanya. Tatapan Nabila masih lurus ke depan. Pikirannya benar-benar sedang kacau."Apa maksudmu, Nduk? Itu tidak benar sama sekali, Nabila. Ibu menginginkan kesembuhanmu." Bu Saropah menatap sendu ke arah menantu. Hatinya mencelos dituduh seperti itu oleh menantunya sendiri."Kalau tidak, kenapa ibu membiarkan Mas Fathan pergi bersama perempuan itu?" Dengan datar Nabila menjawab demikian. Nabila benar-benar berubah saat ini."Ibu harus bagaimana, Bil? Kan udah terjadi juga." Deg! "Sakit tahu, bu! Lalu apa gunanya ibu meminta maaf sambil menangis waktu itu, jika jawaban ibu tetap saja menyakitiku?" tanyanya sambil menatap mertuanya sekilas sebelum kembali menatap lurus ke depan. Perasaan Nabila be
Izinkan Suamimu Menikah Lagi Bab 87Pov AuthorSetelah mendapatkan kunjungan dokter Nabila sudah diizinkan untuk pulang ke rumah.Tepat pada sore hari, ia sudah berada di rumah. Karena kondisi yang belum stabil, Nabila menyetujui usulan Fathan agar Bu Saropah tinggal sementara di rumahnya untuk menemani kesehariannya selama ditinggal kerja. Mengetahui Nabila sudah ada di rumah, para tetangga pun berdatangan untuk menjenguknya.Setelah sedikit berbasa-basi dan mendoakan kebaikan untuk Nabila, para tetangga pun pamit pulang. Nabila mengucapkan terima kasih atas kedatangan mereka. Meskipun dalam kepalanya dipenuhi tanda tanya, dari mana mereka tahu kalau dirinya masuk rumah sakit?Kepergian para tetangga membuat Nabila bisa pindah ke kamarnya. Perempuan itu ingin beristirahat sembari rebahan."Untuk sudah pada pulang. Saat beberes." Bu Saropah sedikit lega karena tetangganya sudah pada pulang. Namun, kelegaan itu tidak berlangsung lama. Sebab, sudah ada suara ketukan pintu di depan yan
Izinkan Suamimu Menikah Lagi Bab 88Pov AuthorSrekkk!"Wah, ada ustazah baru nih!" ledek Rena seraya menarik paksa jilbab yang dikenakan Nunik, ketika ia baru saja sampai di depan pintu rumahnya sepulang dari rumah sakit siang itu."Astaghfirullaah!" Dengan memegangi lehernya yang seperti tercekik, Nunik membalikkan badan. "Eh, apaan sih, Ren? Orang ketemu tuh salam, bukan malah menyakiti kek gini!" Nunik meradang seraya menghempaskan tangan Rena yang masih memegangi jilbabnya.Bukannya takut ataupun meminta maaf, Rena malah mencebik dan menyunggingkan sudut bibirnya sinis. "Halah, sok-sok an pake salam segala. Gak usah sok ngajarin. Lagian ngapain sih pake pakaian kek gini, lagi pawai, nih?" Lagi-lagi Rena hanya memberikan cibiran seraya menyilangkan kedua tangannya. Hal itu juga diikuti oleh kawan yang ada di sebelahnya. Melihat respon yang ditunjukkan oleh sahabatnya, Nunik hanya tersenyum. "Oh iya, ini siapa, Ren?" tanya Nunik penasaran."Oh, ini temanku, Dira." Rena menoleh
Izinkan Suamimu Menikah LagiBab 89Pagi hari menyapa bumi belahan Indonesia bagian barat.Nabila mengepalkan tangannya kuat-kuat hingga buku-bukunya memutih. Mengeraskan rahangnya, gemeletuk giginya terdengar oleh telinganya sendiri.Perempuan berparas ayu itu sangat marah setelah mengetahui suatu kebenaran dari seseorang. Dengan langkah pasti, Fathan yang baru saja selesai mandi masuk ke kamarnya dengan kepala yang dipenuhi tanda tanya sejak kemarin. "Ada hubungan apa kamu sama Pak Darsana?" tanya Fathan tanpa peduli bagaimana perasaan istrinya saat ini. Pria itu memakai baju dengan tergesa setelah beres mengenakan celana yang sudah disiapkan oleh Nabil tanpa melihat wajah istrinya.Nabila yang sedang marah karena kiriman video tersebut, kini bertambah-tambah emosinya. Darah perempuan itu mendidih hingga ke ubun-ubun. Rasanya, ia ingin menelan Fathan hidup-hidup pagi ini yang bertanya bukan-bukan."Kenapa kamu tanyakan hubungan aku dengan atasan kamu?" Nabila menatap nyalang pung
Izinkan Suamimu Menikah LagiBab 90"Apa maksud kamu, Nduk?" Bu Saropah memang benar-benar tidak mengetahui pelaku yang sesungguhnya. "Perempuan tak punya hati ini yang sudah meracuni kelapa muda yang aku minum waktu itu, Bu!" Jari telunjuk Nabila tepat mengenai muka Nunik yang memucat seperti kapas. Bu Saropah tampak sangat syok dengan apa yang baru saja ia dengar. Perempuan separuh umur itu membungkam mulutnya sendiri sebab tak percaya."Wanita yang sangat ibu inginkan menjadi menantu adalah perempuan ular yang sangat berbisa. Manusia licik yang sanggup melakukan segala cara untuk menyingkirkan orang lain. Termasuk menghabisi cucu Ibu yang belum berbentuk. Ibu puas sudah memasukkannya ke dalam rumah tangga kami?" tanya Nabila lirih tapi penuh penekanan di sana-sini. Sontak saja Bu Saropah terkejut dengan ucapan menantunya yang sangat menohok. Perempuan itu menelan ludahnya dengan susah payah. Bu Saropah benar-benar merasa terpojokkan terlebih saat melihat tatapan dingin Nabila."
Izinkan Suamimu Menikah LagiBab 91Pov AuthorBruk! Tiba-tiba Nunik terhuyung jatuh ke lantai tak sadarkan diri. "Astaghfirullah …." Bu Saropah pun segera memekik melihatnya. Detik kemudian, Bu Saropah merangsek mendekat. Ia memangku lalu menepuk-nepuk wajah Nunik untuk menyadarkannya. Walaupun saat ini Nunik adalah tersangka pelaku kejahatan terhadap Nabila, tetap saja Bu Saropah tidak tega membiarkan Nunik terkapar. Sedangkan Nabila yang belum masuk ke kamarnya hanya bergeming menyaksikan Nunik tumbang."Nabila, tolong panggilkan mobil Pak Roni! Kita harus bawa dia ke rumah sakit." Bu Saropah menoleh ke arah Nabila. Ia menyuruh menantunya itu dengan raut dan suara penuh ketakutan, kecemasan juga keterkejutan. "Ck! Nyusahin saja!" ketusnya. Nabila mendekat. Namun, bukannya mengindahkan permintaan sang mertua, ia malah menyilangkan kedua tangan di dadanya karena benar-benar tidak bisa menghilangkan kemarahan terhadap Nunik. "Kalau mau dibawa ke rumah sakit, harus ibu sendiri y
Izinkan Suamimu Menikah Lagi Bab 92"Kamu?" Fathan membalikkan badan, lalu melotot ke arah Nabila, sedangkan lawan bicaranya hanya berkacak pinggang. "Gak salah ngomong gitu? Ngaca, lah! Memangnya aku orang gila apa yang tiba-tiba marah-marah tanpa sebab? Coba ingat, aku tidak akan membanting pintu jika kamu tidak diam saja tadi di depan, ngerti?" lanjutnya. Nabila melengos ke sembarang arah karena kini ia malu telah salah bicara pada suaminya itu dan merasa dikuliti olehnya. "Jadi, menurutmu membanting pintu itu benar, begitu?" Tak mau kalah, akhirnya setelah sekian menit saling diam, Nabila berhasil mengembalikan keadaan. "Ya, tidak!" Fathan gugup. Kemarahan yang sempat merajai ubun-ubunnya kini lenyap karena kekalahan melawan Nabila. "Kalau sudah tahu tidak bagus, kenapa malah kamu melakukannya hanya demi membalas dendam padaku karena aku tak acuh padamu? Dah, minggir! Jangan diulangi lagi!" Nabila sudah muak dengan hari ini, sebab itu ia tak ingin lagi melanjutkan perdebatan
Izinkan Suamimu Menikah LagiBab 93Fathan membanting sendok makan di atas piring. Walaupun makanan masih belum habis, karena sudah tidak tahan dengan pertanyaan Nabila yang membuat dirinya sakit hati, Fathan beranjak meninggalkan meja makan lalu masuk ke kamar dan mempersiapkan diri untuk berangkat bekerja. "Mas!" Tindakan Fathan membuat Nabila terkesiap, sebab di luar perkiraannya. Dengan sedikit berlari, ia mengejar Fathan. "Kenapa marah? Memang benar, kan, kalau Nunik adalah istrimu?" Saat ini keduanya sudah berada di dalam kamar. "Cukup, Bil! Aku tidak ingin membahas Nunik-Nunik terus! Apa gak ada pembahasan lain, hah?" bentak Fathan seraya bersiap-siap. Entah apa yang membuat Fathan gampang marah, ia sendiri pun tidak tahu. Tapi, yang jelas bahwa, kabar penggugur janin calon anaknya adalah Nunik, membuat Fathan gampang emosi. Bukannya takut atau ikut emosi, Nabila menyunggingkan senyum saat Fathan tidak melihatnya. Ia senang karena Fathan tidak tergiur sama sekali dalam memb