Izinkan Suamimu Menikah LagiBab 90"Apa maksud kamu, Nduk?" Bu Saropah memang benar-benar tidak mengetahui pelaku yang sesungguhnya. "Perempuan tak punya hati ini yang sudah meracuni kelapa muda yang aku minum waktu itu, Bu!" Jari telunjuk Nabila tepat mengenai muka Nunik yang memucat seperti kapas. Bu Saropah tampak sangat syok dengan apa yang baru saja ia dengar. Perempuan separuh umur itu membungkam mulutnya sendiri sebab tak percaya."Wanita yang sangat ibu inginkan menjadi menantu adalah perempuan ular yang sangat berbisa. Manusia licik yang sanggup melakukan segala cara untuk menyingkirkan orang lain. Termasuk menghabisi cucu Ibu yang belum berbentuk. Ibu puas sudah memasukkannya ke dalam rumah tangga kami?" tanya Nabila lirih tapi penuh penekanan di sana-sini. Sontak saja Bu Saropah terkejut dengan ucapan menantunya yang sangat menohok. Perempuan itu menelan ludahnya dengan susah payah. Bu Saropah benar-benar merasa terpojokkan terlebih saat melihat tatapan dingin Nabila."
Izinkan Suamimu Menikah LagiBab 91Pov AuthorBruk! Tiba-tiba Nunik terhuyung jatuh ke lantai tak sadarkan diri. "Astaghfirullah …." Bu Saropah pun segera memekik melihatnya. Detik kemudian, Bu Saropah merangsek mendekat. Ia memangku lalu menepuk-nepuk wajah Nunik untuk menyadarkannya. Walaupun saat ini Nunik adalah tersangka pelaku kejahatan terhadap Nabila, tetap saja Bu Saropah tidak tega membiarkan Nunik terkapar. Sedangkan Nabila yang belum masuk ke kamarnya hanya bergeming menyaksikan Nunik tumbang."Nabila, tolong panggilkan mobil Pak Roni! Kita harus bawa dia ke rumah sakit." Bu Saropah menoleh ke arah Nabila. Ia menyuruh menantunya itu dengan raut dan suara penuh ketakutan, kecemasan juga keterkejutan. "Ck! Nyusahin saja!" ketusnya. Nabila mendekat. Namun, bukannya mengindahkan permintaan sang mertua, ia malah menyilangkan kedua tangan di dadanya karena benar-benar tidak bisa menghilangkan kemarahan terhadap Nunik. "Kalau mau dibawa ke rumah sakit, harus ibu sendiri y
Izinkan Suamimu Menikah Lagi Bab 92"Kamu?" Fathan membalikkan badan, lalu melotot ke arah Nabila, sedangkan lawan bicaranya hanya berkacak pinggang. "Gak salah ngomong gitu? Ngaca, lah! Memangnya aku orang gila apa yang tiba-tiba marah-marah tanpa sebab? Coba ingat, aku tidak akan membanting pintu jika kamu tidak diam saja tadi di depan, ngerti?" lanjutnya. Nabila melengos ke sembarang arah karena kini ia malu telah salah bicara pada suaminya itu dan merasa dikuliti olehnya. "Jadi, menurutmu membanting pintu itu benar, begitu?" Tak mau kalah, akhirnya setelah sekian menit saling diam, Nabila berhasil mengembalikan keadaan. "Ya, tidak!" Fathan gugup. Kemarahan yang sempat merajai ubun-ubunnya kini lenyap karena kekalahan melawan Nabila. "Kalau sudah tahu tidak bagus, kenapa malah kamu melakukannya hanya demi membalas dendam padaku karena aku tak acuh padamu? Dah, minggir! Jangan diulangi lagi!" Nabila sudah muak dengan hari ini, sebab itu ia tak ingin lagi melanjutkan perdebatan
Izinkan Suamimu Menikah LagiBab 93Fathan membanting sendok makan di atas piring. Walaupun makanan masih belum habis, karena sudah tidak tahan dengan pertanyaan Nabila yang membuat dirinya sakit hati, Fathan beranjak meninggalkan meja makan lalu masuk ke kamar dan mempersiapkan diri untuk berangkat bekerja. "Mas!" Tindakan Fathan membuat Nabila terkesiap, sebab di luar perkiraannya. Dengan sedikit berlari, ia mengejar Fathan. "Kenapa marah? Memang benar, kan, kalau Nunik adalah istrimu?" Saat ini keduanya sudah berada di dalam kamar. "Cukup, Bil! Aku tidak ingin membahas Nunik-Nunik terus! Apa gak ada pembahasan lain, hah?" bentak Fathan seraya bersiap-siap. Entah apa yang membuat Fathan gampang marah, ia sendiri pun tidak tahu. Tapi, yang jelas bahwa, kabar penggugur janin calon anaknya adalah Nunik, membuat Fathan gampang emosi. Bukannya takut atau ikut emosi, Nabila menyunggingkan senyum saat Fathan tidak melihatnya. Ia senang karena Fathan tidak tergiur sama sekali dalam memb
Izinkan Suamimu Menikah Lagi Bab 94"Alah, pokoknya gak bisa, ya gak bisa! Itu kan sudah tanggung jawab kalian dan resiko karena sudah menolak Nunik untuk menjadi menantumu sepuluh tahun lalu. Jadi, urus sendiri. Gak usah merepotkan kami!" Deg! Bagai dipukul palu gada. Sakit! Itu yang dirasakan Bu Saropah saat ini. Sudah seharusnya tolong menolong dan saling membantu, malah dilimpahkan seutuhnya kepada dirinya. "Pak! Gak bisa gitu, dong! Anda itu keluarga kandungnya, lho! Kok bisa-bisanya ngomong seperti itu? Oh, jika Pak Warsiman benar-benar lepas tangan,? Apa boleh buat, kami pun akan lepas tangan. Biarkan saja Nunik dan Risma terlantar begitu saja. Toh, kami bukan siapa-siapanya dia. Kami menerima dia sebagai menantu dan istri pun karena terpaksa." "Tunggu!" Pak Warsiman mengejar Bu Saropah yang sudah beberapa langkah menjauh dari teras. Bu Saropah pun memutar badan, kini mereka berdua saling tatap."Sakit apa Nunik?" Dari sorot matanya, Pak Warsiman tersinggung. "Buat apa na
Izinkan Suamimu Menikah LagiBab 95"Gak! Itu gak mungkin, kamu pasti bohong, kamu fitnah Nunik!" Bu Saropah menyanggah ucapan temannya Nunik."Tega-teganya kamu memfitnah menantuku, padahal kamu mengaku temannya. Teman macam apa itu?" Bu Saropah menatap nyalang ke arah perempuan yang bernama Rena tersebut.Perempuan itu hanya tersenyum tipis saat mendapatkan tuduhan dari Bu Saropah itu. "Untuk apa saya memfitnah menantu Ibu? Ada untungnya juga nggak! Kalau tidak percaya, coba Ibu lihat ini!" Dengan penuh ketenangan, Rena menyerahkan handphonenya yang berisi salah satu cuplikan video Nunik bersama laki-laki yang penyewa tubuhnya.Bu Saropah menontonnya dengan tubuh bergetar hebat. Tangan kanannya ia gunakan untuk menutup mulut karena syok. Betapa tidak, wanita yang dulu sangat dibanggakan di depan Fathan dan Nabila, rupanya hanyalah seorang perempuan murahan yang mengobral tubuhnya ke laki-laki lain."Ini tidak benar. Tidak, tidak! Kamu pasti bohong, kamu pasti mengeditnya karena ga
Izinkan Suamimu Menikah LagiBab 96"Ibu menyesal sudah menikahkan kamu dengannya, Than. Ibu juga menyesal karena tidak pernah mau mendengarkan protes kalian saat itu. Rasanya ibu menjadi manusia bodoh sedunia karena sudah berhasil ditipu mentah-mentah olehnya. Harusnya ibu sadar saat ia memaksa untuk menikahkan denganmu, bahwa ia bukan wanita baik-baik." Tatapan Bu Saropah kosong, tak terasa air mata menetes di salah dari sudut matanya. Mendengar kalimat demi kalimat yang diucapkan sang ibu, hati Fathan dan Nabila panas. Mereka berdua terbayang-bayang kejadian berbulan-bulan lampau. "Ibu kenapa menangis dan mengadu kepada kami? Apakah keberadaan ibu ke sini hanya untuk memperdalam rasa sakit ini, Bu?" tanya Nabila sambil menatap malas ke arah istrinya."Tidak, Nduk. Bukan begitu." Bu Saropah tergagap. Tiba-tiba ketakutan akan diusir menyergap di dadanya. "Ibu menceritakan itu sebagai alasan ibu untuk tinggal bareng lagi dengan kalian. Ibu mohon, izinkan untuk tinggal di sini lagi.
Izinkan Suamimu Menikah Lagi Bab 97"Bu, apa ini ya rumah sakit tempat Nunik di rawat?" Pak Warsiman memindai sekelilingnya, ia berharap menemukan keberadaan Bu Saropah. Ia dan istrinya saat ini sedang berada di rumah sakit tempat sang keponakan dari pihak istrinya di rawat. "Ih, Bapak ngapain nanyain keponakanmu, sih? Kita ke sini tuh untuk jenguk Andini. Gak usahlah ngurusin orang yang satu itu. Kan udah ada yang ngurus." Bu Romlah mencak-mencak. Ia tidak terima jika suaminya mengalihkan fokusnya untuk keluarga yang sudah dibencinya itu. Pak Warsiman tidak mendengarkan apa yang istrinya ucapkan. Ia memilih bungkam, karena berada di rumah sakit. Selain itu, ia tidak ingin telinganya panas sebab suara yang keluar dari mulut Bu Romlah begitu memekakkan telinganya. Setibanya di ruang rawat Andini, keponakan Bu Romlah, Pak Warsiman pura-pura berkepentingan di toilet. Padahal yang sebenarnya adalah, ia mencari tahu keberadaan Nunik di rumah sakit ini melalui resepsionis di UGD. Walaup