Izinkan Suamimu Menikah Lagi Bab 81Pov Author"Suster! Suster!" Bu Saropah ke luar ruangan memanggil suster setelah mendapati salah satu jari Nabila bergerak. Saking bahagianya, Bu Saropah berteriak dari ruang ICU memanggil perawat ke ruangannya. Padahal, tempat itu sudah disediakan alat pemanggil perawat yang tinggal dipencet, menghubungkan dengan ruang perawat. Tidak harus keluar ruangan."Ada apa, Bu?" Seorang perawat datang tergopoh-gopoh dari ruangannya menghampiri Bu Saropah. "Anu, pasien tadi tangannya sudah bergerak-gerak." Dengan gugup ia menceritakan alasannya berteriak. "Baik, sebentar ya, Bu!" Seperti halnya Perawat, Bu Saropah pun mengekor masuk ke dalam. Setelah beberapa menit pengecekan segala macam dengan alat-alat yang berbeda, suster memanggil dokter ke ruang itu guna mengetahui tindakan dan langkah apa yang harus diambil. "Kondisinya sudah stabil, tinggal menunggu siuman saja. Tolong siapkan, Sus! Sudah bisa dipindah di ruang rawat." Beberapa menit kemudian, d
Izinkan Suamimu Menikah LagiBab 82Pov AuthorWalaupun kubangan tersebut sangat keruh, namun dengan leluasa Nunik bisa melihat dengan sangat jelas apa-apa saja yang ada di dalamnya persis seperti sedang berhadapan dengan akuarium raksasa. Di dalam sana, lagi-lagi ia melihat penampakan dirinya yang sedang disiksa berat, dengan ditonton orang-orang seperti saat pernikahannya dulu dengan Fathan. Untuk kali ini ia tidak mengerti seperti sebelumnya yang langsung tahu kenapa dirinya disiksa. Namun, tak berapa lama ia paham alasan tersiksanya sosok wanita di hadapannya itu karena sama persis saat ia memaksa Bu Saropah untuk menjadikannya menantu. Nunik menggeleng kencang berkali-kali dengan mimik wajah ketakutan, sebab wanita yang dilihatnya itu hatinya sedang dicabik-cabik dengan sebilah pisau tajam secara membabi buta. Seketika ia terbayang betapa sakit hatinya Nabila saat pernikahan itu terjadi. Belum selesai terpaku dengan apa yang dilihat. Dari arah belakang tanpa diduga, kepala bes
Izinkan Suamimu Menikah LagiBab 83Pov AuthorBeberapa jam setelah Nabila dipindahkan ke ruang perawatan bersamaan dengan doa, dzikir dan pembacaan ayat Al-Quran yang tak henti-hentinya dibacakan oleh Fathan dan Bu Saropah, Nabila menunjukkan pergerakan menuju siuman. Hal pertama yang menunjukkan Nabila siuman adalah bergerak dan terbuka kedua matanya. Setelah benar-benar melek, ia memindai seluruh ruangan. Ia berusaha mengingat-ingat tentang hal apa yang menyebabkan dirinya bisa berada di ruang ini.Setelah memutar keras ingatannya, ia berhasil menemukan alasannya. "Akhrghh!!!"Di luar ruangan, Nunik memilih mundur dan berbalik arah ke Mushola. Setelah mendengar erangan Nabila, nyali Nunik Kembali menciut. Ia yang merasa bersalah memilih pergi untuk mengumpulkan kekuatan bertemu dengan Nabila.""""Di mana aku?" batin Nabila seraya memindai ruangan yang kini ditempatinya. Tangannya meraba-raba perut guna memastikan keadaan di sana, sebab terakhir, ia merasakan kesakitan dibagian p
Izinkan Suamimu Menikah LagiBab 84Pov AuthorDengan sigap, Fathan mendekat dan memeluknya. Pria itu mengelus-elus punggung Nabila, dengan harapan agar bisa tenang dan menerima keadaan secara ikhlas. Dalam pelukan, bukannya tenang malah Nabila berontak hingga menyebabkan jarum infus yang menyatu di punggung tangannya terlepas. Cur! Darah mengalir dengan derasnya. Hal itu membuat Bu Saropah panik, tidak bagi Fathan karenanya masih fokus menenangkan Nabila. "Suster! Suster! Infus Nabila lepas, Sust!" Dengan berlari tergesa-gesa, belum sampai di ruangannya Bu Saropah sudah berteriak-teriak memanggil suster. Waktu berlalu dengan cepat, seiring dengan lelah tubuhnya juga efek dari sesuatu yang disuntikkan oleh suster, ia diam dari berontak dan kini matanya terpejam. "Alhamdulillah!" Bu Saropah dan Fathan kompak mengucap Hamdallah. Kemudian mereka bergantian melaksanakan sholat maghrib karena sudah tiba waktunya. ****Di luar, setelah memastikan Nabila tenang. Dengan langkah pasti,
Izinkan Suamimu Menikah LagiBab 85Pov AuthorHati Nabila mencelos, ada yang panas di dalam memanas sana saat matanya melihat Fathan membalas pelukan Nunik.Sedikit lama, baru Nunik melepaskan pelukan tersebut. Ia dengan tampang yang benar-benar tulus, tidak bermaksud memanasi ataupun membuat kakak madunya itu cemburu karena ia memeluknya dalam keadaan refleks. "Terimakasih, sudah mau memaafkan aku, Mas. Padahal kesalahanku begitu besar dan banyak. Tapi sungguh, aku benar-benar menyesal, Mas," ucap Nunik dengan masih sesenggukan. Fathan menatapnya kemudian memberikan senyumannya dengan sangat manis. Lagi-lagi, senyum manis pria itu bagai belati yang menyayat dan mengiris tipis-tipis hati Nabila.Mengetahui Fathan tengah menatapnya, Nunik menunduk karena tidak berani menatap balik orang yang pernah ia sakiti."Tidak apa-apa, Nik! Semua orang punya kesalahan dan masa lalu. Jadi, In Syaa Allah aku memaafkan kamu," ucap Fathan mantap seraya menggenggam tangan Nunik. Selesai meminta ma
Izinkan Suamimu Menikah Lagi Bab 86"Nduk, krnao bengong aja? Ada masalah apa? Kamu sedang sakit. Jangan banyak pikiran nanti tambah sakit lagi lho." Bu Saropah menatap wajah menantunya yang tampak melamun."Bukankah ibu sangat suka melihat aku sakit?" jawab Nabila Tanpa menatap ke arah mertuanya. Tatapan Nabila masih lurus ke depan. Pikirannya benar-benar sedang kacau."Apa maksudmu, Nduk? Itu tidak benar sama sekali, Nabila. Ibu menginginkan kesembuhanmu." Bu Saropah menatap sendu ke arah menantu. Hatinya mencelos dituduh seperti itu oleh menantunya sendiri."Kalau tidak, kenapa ibu membiarkan Mas Fathan pergi bersama perempuan itu?" Dengan datar Nabila menjawab demikian. Nabila benar-benar berubah saat ini."Ibu harus bagaimana, Bil? Kan udah terjadi juga." Deg! "Sakit tahu, bu! Lalu apa gunanya ibu meminta maaf sambil menangis waktu itu, jika jawaban ibu tetap saja menyakitiku?" tanyanya sambil menatap mertuanya sekilas sebelum kembali menatap lurus ke depan. Perasaan Nabila be
Izinkan Suamimu Menikah Lagi Bab 87Pov AuthorSetelah mendapatkan kunjungan dokter Nabila sudah diizinkan untuk pulang ke rumah.Tepat pada sore hari, ia sudah berada di rumah. Karena kondisi yang belum stabil, Nabila menyetujui usulan Fathan agar Bu Saropah tinggal sementara di rumahnya untuk menemani kesehariannya selama ditinggal kerja. Mengetahui Nabila sudah ada di rumah, para tetangga pun berdatangan untuk menjenguknya.Setelah sedikit berbasa-basi dan mendoakan kebaikan untuk Nabila, para tetangga pun pamit pulang. Nabila mengucapkan terima kasih atas kedatangan mereka. Meskipun dalam kepalanya dipenuhi tanda tanya, dari mana mereka tahu kalau dirinya masuk rumah sakit?Kepergian para tetangga membuat Nabila bisa pindah ke kamarnya. Perempuan itu ingin beristirahat sembari rebahan."Untuk sudah pada pulang. Saat beberes." Bu Saropah sedikit lega karena tetangganya sudah pada pulang. Namun, kelegaan itu tidak berlangsung lama. Sebab, sudah ada suara ketukan pintu di depan yan
Izinkan Suamimu Menikah Lagi Bab 88Pov AuthorSrekkk!"Wah, ada ustazah baru nih!" ledek Rena seraya menarik paksa jilbab yang dikenakan Nunik, ketika ia baru saja sampai di depan pintu rumahnya sepulang dari rumah sakit siang itu."Astaghfirullaah!" Dengan memegangi lehernya yang seperti tercekik, Nunik membalikkan badan. "Eh, apaan sih, Ren? Orang ketemu tuh salam, bukan malah menyakiti kek gini!" Nunik meradang seraya menghempaskan tangan Rena yang masih memegangi jilbabnya.Bukannya takut ataupun meminta maaf, Rena malah mencebik dan menyunggingkan sudut bibirnya sinis. "Halah, sok-sok an pake salam segala. Gak usah sok ngajarin. Lagian ngapain sih pake pakaian kek gini, lagi pawai, nih?" Lagi-lagi Rena hanya memberikan cibiran seraya menyilangkan kedua tangannya. Hal itu juga diikuti oleh kawan yang ada di sebelahnya. Melihat respon yang ditunjukkan oleh sahabatnya, Nunik hanya tersenyum. "Oh iya, ini siapa, Ren?" tanya Nunik penasaran."Oh, ini temanku, Dira." Rena menoleh