Abigail tersentak, "Siapa?" "Seorang pria pastinya," kekehnya. "Sahabat baikku. Nanti aku akan mengenalkan kalian dan dia bisa sangat diandalkan." Geovani nampak begitu bersemangat, entah karena apa. "Ah, aku begitu excited dengan pesta ini lebih dari sebelumnya." Tatapannya melembut, seakan Abigail adalah sesuatu yang tidak terduga dia libatkan. Geovani mengusap telapak tangannya sendiri, nampak senang, "Kau pasti akan menikmatinya." Abigail spechless, apa dia pantas diperlakukan seperti ini. "Tidak usah Tuan. Saya tidak mau merepotkan. Sebaiknya saya pergi ke pesta sendirian saja." "Ck, sendirian?" Geovani menggelengkan kepala. "Bisa berbahaya jika tidak ada yang menjagamu karena kau bisa mengundang banyak lelaki buas untuk mendekat dan memaksamu bersamanya. Kau ikuti saja perkataanku ya." Abigail tidak memiliki pilihan selain mengangguk. "Good. Kau hanya harus menikmati pestanya." "Tuan muda, apa anda sudah bertemu dengan Tuan Lucca?" Abigail nekat bertanya. "Lucca?" Tanyanya
Read more