Share

BAB 79

Tidak perlu mengonfirmasi di mana ia berada sesaat setelah terbangun dari tidurnya yang terasa melelahkan. Keluar dari kegelapan yang melingkupi seakan berada di antara ketiadaan. Yang terekam jelas dalam ingatannya berupa rasa sakit yang menjalar dalam perutnya yang terasa membakar. Sungguh sebentuk perasaan yang tidak ingin diingatnya lagi. Beruntung, dia masih bisa melihat dunia.

Abigail menarik napas panjang, aroma obat-obatan terasa menguar dengan jelas di indra penciumannya, mencoba meredakan gemuruh dadanya yang berdetak cepat saat mengingat tatapan terkejut Lucca malam itu.

"Thanks God." Seruan bernada penuh kelegaan itu menarik Abigail dari bayangan akan Lucca Alonzo. Ditolehkan kepalanya ke samping dan menemukan senyuman hangat Tuan muda Geovani. "Akhirnya, kau sadar juga Abigail."

"Tuan muda."

Geovani mendekatkan duduknya di samping ranjang Abigail, "Bagaimana keadaanmu?"

Abigail melihat selang infus yang mengalirkan cairan bening ke tubuhnya sebelum menjawab, "Aku me
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status