Share

BAB 82

"Abigail jelas tidak mau hal itu terjadi. Biar bagaimanapun kalian nampak seperti pasangan yang serasi malam itu. Betulkan Abi?" Ada nada ancaman yang tersirat dikata-kata Lucca membuat Abigail langsung buka suara.

"Tuan Bastian, bisa tinggalkan kami berdua?"

Lucca memaikkan dagunya dengan senyuman miring, Bastian jelas menolak.

"Tapi—"

"Please.”

Bastian bergeming, melihat tatapan memohon Abigail untuk sesaat kemudian menghunuskan tatapan tajamnya ke Lucca.

"Berteriaklah jika dia melukaimu. Aku ada di luar," ucapnya.

"Terima kasih."

Bastian mengusap kepala Abigail lembut, melayangkan tatapan ancaman ke Lucca dan berbalik pergi meninggalkan mereka berdua. Setelahnya hanya ada keheningan yang menyesakkan bagi abigail yang diam sembari meremas selimut rumah sakit. Apakah dia salah menilai tatapan Lucca yang begitu terkejut dengan kondisinya malam itu?

"Well, Abigail, secepat itu kau mendapatkan sekutu. Air matamu sepertinya berguna juga—" Lucca buka suara,sindirannya terasa menu
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status