"Eergghhhh," rintihnya. Tubuhnya sakit semua. Memegangi lehernya yang nyeri, Abigail mencoba untuk bergerak."Abi." Suara yang dikenalnya terdengar, terlalu silau untuk memastikan. "Kau baik-baik saja?""Riley," ucapnya ragu dengan suara serak."Aku di sini." Abigail merasakan seseorang menggendongnya. "Ayo kita pergi dari sini."Abi pasrah saat Riley membawa dan memasukkannya ke mobil, bergegas ke kursi kemudi, memundurkan mobilnya menjauh. Abi yang memegangi lehernya menatap bajingan yang tadi ingin membunuhnya sudah bangkit berdiri seraya memakai topinya lagi.Riley memberhentikan mobilnya dengan mesin menyala, menghadap ke lelaki itu yang hanya diam di tempatnya memandangi Abigail. Tidak menyadari kalau lelaki itu sudah mengacungkan tembakan.DORRR...DORRR...DORRRPRAAANKKK!"Sial!” Riley mengumpat, Abigail merundukkan kepala, kaca spion di sisi Riley pecah, ada lubang di kaca mobil atas dan entah di mana peluru yang lain meninggalkan bekas.Riley banting setir, menginjak pedal ga
Last Updated : 2023-02-25 Read more