Home / Romansa / Terjebak Obsesi Cinta Mafia Kejam / Chapter 101 - Chapter 110

All Chapters of Terjebak Obsesi Cinta Mafia Kejam: Chapter 101 - Chapter 110

221 Chapters

Menghapus Alesha Caroline

Garvin masuk ke dalam pintu yang sudah terbuka. Tidak ada siapapun di sana. “Istriku di mana?” tanya Garvin dengan tatapan tajamnya pada Vander. Saat bangun, keinginan Garvin hanya satu yaitu melihat Alesha dengan keadaan baik-baik saja. Tapi apa? Istrinya sekarang menghilang dan penjagaan anak buahnya bisa ditembus dengan begitu mudah. “Setiap beberapa jam saya sendiri yang memastikan keadaan Nona Alesha aman. Tapi melihat semua pengawal yang berjaga pingsan, kemungkinan Nona Alesha diculik.” BUGH Garvin meninju sekuat tenaga Vander. “KAU MEMBIARKAN ISTRIKU DICULIK?!” BUGH Garvin menendang kedua kaki Vander bergantian. “APA AKU MELATIHMU SELAMA INI UNTUK MEMBUAT PENJAGAAN YANG BEGITU LEMAH?!” Vander menahan kesakitannya. Ya ini memang kesalahan dan kecerobohannya. Andai saja ia bisa lebih teliti untuk menjaga istri dari bosnya, pasti istri bosnya masih berada di ruangannya. “Cari keberadaan Alesha.” Garvin mengepalkan kedua tangannya. “Tidak kurang dari 12 jam. Kau harus mem
last updateLast Updated : 2023-04-03
Read more

Selamat Datang di Dunia Baru Kim Yuna

“Yuna-yaa,” panggil Yeonji ketika masuk ke dalam ruang putrinya. Perempuan yang semula melamun kini menoleh. Ia menatap pada orang yang ia yakini sebagai orang tuanya. “Apa masih sakit?” “Ada yang ingin aku tanyakan pada Eom—” Yuna berhenti. Ia tidak yakin menyebut Eomma dan Appa. Kenapa rasanya tidak terbiasa. Ia lebih suka dengan panggilan Mom dan Dad. “Mom Dad,” lirih Yuna. Yeonji tertawa pelan. “Kamu memang sudah lama tinggal di luar negeri makanya susah menyebut kami dengan Eomma dan Appa.” Mengambil kedua tangan anaknya. mengusapnya perlahan. “Yuna-yaa, kamu bisa memanggil kami sesuka kamu.” “Ceritakan kehidupanku, Eo-eomma. Aku ingin mengingatnya kembali.” Juhwan menerima sebuah telepon. Menepi sebentar untuk mengangkatnya. Kemudian berjalan mendekati anak dan istrinya. “Appa pergi dulu. Kamu harus sembuh,” mengusap puncak kepala Yuna sebentar. “Aku ada rapat. Aku pergi dulu, kamu jaga anak kita. Rumah sakit sudah dijaga ketat oleh orang-orangku.” Dalam bahasa korea. Y
last updateLast Updated : 2023-04-04
Read more

Dia Siapa

Tujuannya ke sini adalah honeymoon bersama istrinya bukannya menjemput malapetaka. Kedatangannya ke sini hanya mendatangkan kecelakaan dan kesialan. Seharusnya ia tidak membawa istrinya ke sini. Garvin memasuki mobil hitam. Ada sekitar 7 mobil yang berisi anak buahnya ikut serta mengiringinya ke rumah sakit Alesha berada. Beberapa menit mobil melaju—akhirnya berhenti di depan sebuah gedung tinggi sebuah rumah sakit. Begitu Garvin menginjakkan kaki keluar. Semua pengawal yang ada di depan nampak waspada. Mereka langsung menghadang akses masuk rumah sakit. “Kalian sudah merencanakannya,” lirih Garvin dengan seringaian iblisnya. Garvin berjalan ke arah pintu utama. “Aku ingin bertemu dengan bos kalian.” Mereka saling berpandang. Menunggu intruksi dari atasannya yang memegang kendali. “Kami tidak bisa.” Mereka mengacungkan pistolnya lebih dulu. Begitupun dengan anak buah Garvin. Mereka juga bersiap dengan senjata masing-masing. “Adu tembak di sini. Aku ingin melihat berapa banyak m
last updateLast Updated : 2023-04-04
Read more

Ayo Pulang

“Alesha ayo pulang.” Garvin menatap istrinya yang nampak bingung. “Aku tidak ingin bercanda sekarang. Ayo pergi sebelum aku menghabisi orang-orang.” Yuna menggeleng keras. Ia menolak dibawa pergi pria di hadapannya. Meskipun tampan—tetap saja menyeramkan. Bisa menyakiti dan membunuh orang dengan mudah. “Eomma, Yuna tidak mau ikut dengannya.” Perkataan Yuna membuat Garvin mengernyit. “Kamu Alesha, istriku,” ucapnya dengan tajam. Garvin mengambil langkah semakin dekat, namun setiap langkahnya ke depan justru wanita itu semakin ke belakang menghindarinya. Pandangannya semakin menggelap. “Singkirkan wanita ini.” Dua anak buahnya datang dan menjauhkan wanita itu dari Yuna. “Kepala Nona Alesha diperban, kemungkinan terkena benturan yang parah. Bisa jadi Nona Alesha kehilangan ingatannya,” jelas Vander di belakang Garvin. Ia tidak bisa berhenti menatap kepala Yuna yang masih terbalut dengan perban. Garvin mengangguk ringan. Ia mendekati Yuna yang ketakutan. “Jangan mendekat, aku tida
last updateLast Updated : 2023-04-04
Read more

Serang

Ju Hwan mendekat. “Pergi selagi aku memberimu kesempatan.” Garvin tertawa remeh. “Aku akan pergi dengan membawa istriku.” Ia menatap Yeojin yang berada di belakang, dicekal oleh anak buahnya. “Aku akan mengembalikan istrimu, aku juga akan pergi dengan istriku.” “Pergi dari sini. Jangan mengacaukan apapun.” “Sir pasukan kita kalah jumlah. Tentara yang mengepung sangat banyak.” Vander mencoba mengingatkan Garvin. Mengingat jika sekarang mereka bukan di negara sendiri. Yeonji diam-diam mengeluarkan semprotan yang berisi bubuk cabai. Ketika lengah ia mengeluarkannya dan menyemprotnya ke arah anak buah Garvin. Hingga mereka melepaskannya, ia berlari ke arah putrinya. Membantu putrinya bangun. Yuna yang semula menunduk kini mendongak. Menatap sang ibu yang susah payah melepaskan diri. “Serang.” Ju Hwan memberikan komando pada tentara yang ikut bersamanya untuk menyerang pasukan Garvin. Semua sibuk berkelahi. Yeojin berhasil membawa Yuna pergi dari sana tanpa sepengetahuan Garvin yan
last updateLast Updated : 2023-04-05
Read more

Bangsawan

Hingga secara tidak sengaja—saat Yeonji dan Juhwan datang ke pernikahan kenalan di Italia, Yeonji melihat tanda khusus yang hanya dimiliki oleh keturunan kerajaan dimiliki oleh seorang perempuan. Akhirnya ia mengetahui jika perempuan itu bernama Alesha Caroline, cucu angkat Abraham Blackton, mantan Mafia. Yang ternyata juga kekasih dari Garvin Carver Blackton. Sampai Alesha menikah dengan Garvin, Yeonji maupun Juhwan tidak bisa melakukan apapun. Akhirnya semesta berpihak pada mereka. Mereka mendapat kesempatan bertemu dengan putrinya saat Alesha dan Garvin datang Honeymoon di sini. “Sana temui kakakmu.” Yubin senang tersenyum ceria. Ia segera berlari ke kamar kakaknya. Ia berhenti sejenak. Kamar dengan pintu berwarna cokelat gelap ini sudah bertahun-tahun kosong. Kakaknya tidak pernah pulang sama sekali. Yubin menghembuskan nafas—akhirnya ia bisa bertemu dengan kakaknya. “Yuna Eonni.” Yubin masuk ke dalam kamar. Yuna yang dipanggil namanya menoleh. Semula ia bersandar setelah te
last updateLast Updated : 2023-04-05
Read more

Kegagalan

Yubin menatap kedua orang tuanya bergantian. Hanya sebentar karena ia tidak berani berlama-lama. Ia menunduk. Menghela nafas pendek. ‘Semuanya tidak adil. Selalu Yuna Eonni. Mereka sangat menyayangi Yuna Eonni meskipun tidak ada. Sedangkan aku? Dilihat saja tidak.’ Itu adalah curahan hati Yubin yang tidak mampu keluar dari bibirnya. Yubin berdiri. Menunduk sebentar. “Yubin ijin untuk pergi dulu karena harus belajar untuk ulangan besok.” Kedua orang tuanya mengangguk. “Yuna-yaa.” Yeonji menatap Yuna. “Mulai besok kamu belajar bahasa dan kebudayaan negeri kamu sendiri. Kamu juga akan belajar bagaimana menjadi Ratu.” Yuna hanya menurut saja. Bagaimanapun jika ia memang akan menjadi Ratu ia akan menerimanya. Tapi ia merasa hatinya terasa begitu hampa. Entah kenapa rang-orang disekitarnya saat ini terasa sangat asing. ~~ Di dalam sebuah ruangan, seorang pria tidak berhenti menghajar anak buahnya. Ia melampiaskan amarahnya untuk setiap kegagalan yang terjadi. Kegagalan yang tidak akan
last updateLast Updated : 2023-04-05
Read more

Teman Lama

“Who are you?” *Siapa kamu? Pria di depan Yuna tersebut membuka kacamata. Hingga Yuna bisa dengan jelas melihat wajah tampan pria itu. Senyum pria itu mengembang hingga lesung pipinya terlihat jelas. “Park Jungwoo.” Pria itu mengulurkan tangannya. “Aku teman kecilmu.” “Benarkah?” lirih Yuna tidak yakin. Namun ia menjabat tangan pria yang bernama Jungwoo tersebut. Jungwoo tersenyum. “Bukan—tapi kita berteman saat masih di dalam kandungan. Maksudnya ibuku dan ibumu adalah teman dan saat mengandung kita, mereka sering bertemu. Jadi otomatis kita menjadi teman.” Yuna mengernyit kebingungan. Bagaimana bisa dibilang menjadi teman jika mereka tidak pernah bertemu. “Oke jangan banyak berpikir. Ayo masuk. Aku akan menemanimu belajar untuk hari ini.” Jungwoo berjalan lebih dulu. Ia berhenti saat merasa Yuna tidak mengikutinya. Akhirnya kembali dan menarik pergelangan tangan Yuna pelan agar ikut berjalan bersamanya. “Kau bisa menanyakan segala hal padaku,” ucap Jungwoo ketika mamasuki ged
last updateLast Updated : 2023-04-06
Read more

Aku Menyukaimu

Sore itu—Jungwoo dan Yuna menikmati makanan khas Negaranya sendiri. Mereka berkeliling dengan bebas. Sesekali berhenti untuk membeli makanan yang diinginkan Yuna. “Jangan dihabiskan, Jungwoo.” Yuna mengeluh karena sedari tadi setiap ia memilih jajanan, Jungwoo selalu minta tidak mau membeli sendiri. “Sudah habis.” Jungwoo sudah melahap habis es krim milik Yuna. Tanpa rasa bersalah malah menampilkan senyum lebar. “Ayo cari lagi.” Jungwoo tertawa kemudian merangkul bahu Yuna dari belakang. Setelah puas menikmati jajanan. Jungwoo mengajak Yuna untuk menaiki transportasi umum. Namanya Busway, pilihannya adalah duduk di bangku paling belakang. Katanya adalah tempat terbaik untuk melihat pemandangan malam hari. Dengan jendela yang dibuka dan angin yang masuk berhembus mengenai wajah. “Jungwoo-yaa. Aku menyukaimu,” ungkap jujur Yuna. Pernyataan Yuna membuat Jungwoo melebarkan mata. Panas mulai menjalar di seluruh wajahnya. “Kau bisa mengulanginya lagi?” “Aku menyukaimu sebagai temanku.
last updateLast Updated : 2023-04-06
Read more

Bimbang

“Terima kasih, Jungwoo.” Yuna sedikit menunduk. Jungwoo mengangguk. “Mungkin aku akan sedikit sibuk. Ada beberapa urusan kantor yang tidak bisa aku tinggal.” Yuna menangguk. “Bekerjalah, jangan terbebani denganku. Kau tidak perlu kawatir, aku sudah cukup selama ini bisa jalan-jalan denganmu.” “Baiklah.” Jungwoo tersenyum. “Aku pergi.” Yuna melambaikan tangannya saat Jungwoo masuk ke dalam mobil. Setelah memastika mobil Jungwoo keluar, barulah ia masuk. “Bersenang-senang dengan Jungwoo?” tanya Yeojin pada putrinya. Yuna mengangguk senang. “Dia mengajakku jalan-jalan.” Yeojin mengusap rambut Yuna pelan. “Istirahatlah, besok masih ada kelas bukan? Oh ya, jangan lupa minum obatmu, Yuna.” Juhwan mendekati istrinya. Yuna sudah pergi ke kamarnya sendiri. “Jungwoo adalah pilihan yang tepat untuk Yuna.” Juhwan menyesap kopinya. “Dia pria yang baik namun sedikit bodoh. Yuna akan lebih dominan, karena dia yang akan menjadi ratu. Mereka berdua akan lebih bisa diatur oleh kita.” Yeonji m
last updateLast Updated : 2023-04-06
Read more
PREV
1
...
910111213
...
23
DMCA.com Protection Status