Home / Romansa / Terjebak Obsesi Cinta Mafia Kejam / Chapter 91 - Chapter 100

All Chapters of Terjebak Obsesi Cinta Mafia Kejam: Chapter 91 - Chapter 100

221 Chapters

Restu

“Kita akan menikah,” potong Garvin. “Tidak ada yang bisa menghalangiku menikahi Alesha.” Tidak sesuai dugaaannya. Kakeknya tidak memukulnya dengan tongkat. Justru Abraham tersenyum. Ia menatap Alesha. “Alesha tidak terpaksa menikah dengan cucu kakek?” tanya Abraham. Alesha menggeleng pelan sambil tertawa. “Tidak, kek.” Abraham memeluk Alesha. “Semoga kalian bahagia.” “Jadi kakek merestui kami?” tanya Garvin. Abraham mengangkat tongkatnya membuat Garvin mundur. “Tentu. Kemarilah, Kakek ingin memeluk kalian.” Garvin bernafas lega. Akhirnya Abraham memeluk kedua cucunya. Cucu angkat dan cucu kandung. Alesha tidak tahan dengan air matanya diujung pelupuk mata. Ia segera mengusapnya sebelum kedua pria ini sadar. “Kamu sudah tes kesehatan?” tanya Abraham. “Tentunya sudah. Tubuhku bersih tanpa penyakit apapun,” jawab Garvin bangga. “Bagus.” Abraham menepuk pelan puncak kepala Alesha. “Beritahu kakek jika dia menyakiti kamu. Kakek akan memotong asetnya supaya jera.” Garvin berdecih
last updateLast Updated : 2023-03-31
Read more

Run Bestie Run

Namun sejak kapan panggilan ‘aku kamu.’ Alesha tersenyum. Mengusap tangan Garvin yang berada di perutnya. “Sudah berapa lama tidak tidur di sini?” “10 tahun mungkin. Aku hanya sesekali berkunjung sebentar tidak pernah sampai menginap.” Garvin mencium pipi Alesha dari samping. “Ayo.” Ia mengajak Alesha ke balkon kamarnya. Pemandangan sebuah lapangan Golf yang hijau. Alesha takjub. Dibawah balkon langsung berhadapan dengan kolam renang. “Mau berenang?” Alesha menggeleng. Garvin membuka pematas Balkon. Ternyata bisa dibuka. “Aku sering terjun dari sini.” Alesha mundur. “Tidak, Garvin.” “Ayo babe.” Garvin menarik Alesha. Memeluknya kemudian terjun bersama ke bawah. Secepat itu—Alesha memejamkan mata ketika tubuhnya terasa melayang di udara. BYUUR “Garvin!” Alesha mengusap wajahnya. Ia tidak bisa melepas pegangannya pada tubuh pria itu. Tingginya yang tidak seberapa membuatnya tenggelam. Juga Alesha tidak terlalu bisa berenang. “Jangan macam-macam.” Peringat Alesha melihat gelag
last updateLast Updated : 2023-03-31
Read more

Resmi

“Jika kakek menangis Alesha juga akan menangis. Jangan menangis, kek.” Alesha mengerucutkan bibirnya. Pasalnya Alesha bisa ikut menangis jika melihat orang menangis, meskipun tidak tahu alasannya. Abraham menggeleng. “Siapa yang bilang kakek menangis? Kakek tidak menangis.” Menyodorkan bahunya. “Lets go.” Upacara pernikahan dilakukan secara tertutup di sebuah Gereja. Tamu undangan yang datang merupakan keluarga dekat saja. Setelah upacara pernikahan akan dilanjut dengan pesta di sebuah gedung. Pintu terbuka menampilkan Alesha yang sudah menggandeng lengan Abraham. Mereka berjalan perlahan menuju Altar. Garvin tidak berkedip menatap Alesha dari pandangan lurus. Tidak menyangka jika moment pernikahan akan seindah ini. Alesha berjalan anggun dengan gaun putih yang menjuntai indah. Sesampainya di depan Garvin. Alesha melepaskan genggaman tangannya di lengan Abraham. Kini berganti menggandeng lengan Garvin. Mereka sudah berhadapan di depan Pendeta. Tiba saatnya mengucapkan janji suci
last updateLast Updated : 2023-04-01
Read more

Gagal Total

Beberapa orang yang menyadari pengantin kabur dari pesta. Mereka tertawa sambil melambaikan tangannya. Alesha meringis dalam hati—ia sangat malu jika bertemu lagi dengan mereka. Apalagi para bodyguard yang siap mengejar mereka. Bodyguard Garvin sangat siap sedia mengawal bosnya ke manapun. Masuk ke dalam hotel yang sudah disewa. Hotel yang terletak tepat menghadap laut dengan pemandangan paling indah. “Sudah menyiapkan semuanya?” tanya Alesha berjalan mundur dengan tangan yang menggenggam tangan Garvin. “Hm.” Alesha tersenyum. “Lets go.” Garvin sangat senang sungguh. Tapi ia tidak terlalu bisa mengekspresikan kesenangannya. Dengan tidak sabaran hendak meraih Alesha. Namun wanita itu lebih dulu menghindar. “Kejar aku dulu.” Alesha berlari. Ia berhenti saat dirasa jaraknya dengan Garvin sudah jauh. Kemudian berbalik dan berjalan mundur lagi. “Garvin jelek.” Alesha menjelekkan lidahnya. “Apa?!” Garvin mulai berjalan cepat. “Aku akan menghukummu.” “Oh ya?!” Alesha berpura-pura tak
last updateLast Updated : 2023-04-01
Read more

Pengobatan Paling Ampuh

Di restoran hotel ada orang tua Garvin. Jangan tanya kakek—karena Abraham lebih memilih pulang daripada ikut-ikutan pesta anak muda. Katanya lebih seru bermain catur di rumah. “Alesha kenapa?” tanya Valencia. Ia menatap Alesha yang sekarang sudah duduk tidak jauh darinya. “Apa obat dari Mom sangat manjur?” bisiknya. Alesha terdiam sebentar. “Bu—” “Garvin terlalu agresif tadi malam?” Valencia menatap Alesha dari bawah hingga atas. “Dia pasti menyiksa kamu semalaman.” “Bu-bukan seperti itu, Mom.” Alesha melirik Garvin sebentar yang asik merokok di pagi hari. “Terus bagaimana? Cerita pada Mom bagaimana malam pertama kalian?” Valencia kembali berbisik. Jangan sampai terdengar anaknya—karena dulu dirinya sendiri juga malu apabila menceritakan pengalamannya di depan Sean. Alesha menghela nafas. “Kaki Alesha terkilir. Tadi malam tidak sengaja jatuh.” Valencia membulatkan matanya. “Apa?” tangannya memukul bahu putranya pelan. “Kamu bagaimana sih? Katanya mau menjaga istri kamu? Ini bar
last updateLast Updated : 2023-04-01
Read more

Seutuhnya

Sudah beberapa menit berada di toilet. Alesha berada di kamarnya sendiri di Mansion Garvin. Ternyata semua barang-barangnya dari rumah kakek sudah dipindahkan ke sini. Alesha menatap dirinya sendiri di depan cermin. Dress yang digunakannya mirip dengan jaring-jaring ikan. Itu adalah hadiah dari Valencia yang datang beberapa jam yang lalu. Mertuanya itu memang mempunyai ide-ide yang tidak terduga. Dress itu hanya menutupi beberapa area rawan miliknya. Ceklek “Sha, di mana kamu?” Alesha menahan napasnya. Itu Garvin yang mencarinya. Tadi Alesha pergi saat pria itu ada urusan di ruang kerja. Alesha pergi karena ingin memberi kejutan dengan memakai dress pemberian Valencia. “Iya tunggu sebentar.” Alesha buru-buru meraih pakaiannya tadi. Tapi seperti kebiasaannya yang suka terjatuh saat terburu-buru. Akhirnya sekarang Alesha terjatuh kembali. “Akh.” Ringis Alesha bokongnya mendarat di lantai. BRAAK BRAAK Garvin berhasil mendobrak pintu. Gawat—kejutan yang direncanakan Alesha gagal.
last updateLast Updated : 2023-04-02
Read more

Ayo Tidur Suami

Garvin memeluk Alesha dari belakang. Mengecup bahu polos Alesha beberapa kali. Jangan! Jangan sampai di bawah sana bangun lagi. Garvin mengecup puncak kepala Alesha perlahan kemudian bangkit. Masih terlalu dini—ia belum bisa memejamkan mata. Pergi ke kamar mandi—membasuh dirinya dengan shower. Senyum di bibirnya terbit—rasanya benar-benar menyenangkan menjadi yang pertama untuk Alesha. Selesai dengan ritual bersih-bersih. Memilih duduk di sofa, menyulut rokoknya kemudian menghembusnya perlahan. Mengambil sebuah buku bisnis yang baru dibeli. Garvin bersandar dengan santai sambil membaca. Beberapa jam berlalu. Mata cantik itu terbuka. Alesha sangat mengantuk sungguh. Tapi ia tidak bisa menahan tubuhnya yang terasa sangat lengket. Dengan mata yang terpejam, ia bangkit. Menahan selimut agar terus membungkusnya. “Akh.” BRUK Ya, Alesha terjatuh lagi akibat bagian rawannya masih sakit. Tak lama tubuhnya terasa melayang. Harum wangi yang begitu familiar masuk ke indra penciumannya. Ales
last updateLast Updated : 2023-04-02
Read more

Rutinitas Baru

“Semua anak buah tuan di pindahkan ke Mansion bagian paling timur. Semua berpusat di sana Non, jadi di sini buat tinggal Nona sama Tuan Garvin aja. Lebih privat. Mungkin supaya gak ada yang ganggu tuan sama Nona.” Alesha mengangguk. “Alesha ke atas, bangunin Garvin dulu.” Setelah itu melenggang ke atas. Sesampainya di kamarnya, ternyata kosong. Pasti Garvin sudah bangun dan sekarang berada di kamarnya sendiri. Sesampainya di kamar Garvin—ia langsung membukanya. Garvin sudah mengenakan setelah kemeja hitam. “Aku kira belum bangun,” ucap Alesha sembari mendekat. Mengambil sebuah dasi yang sudah tergeletak di atas meja. Alesha mendongak, ia hendak memasang dasi itu tapi tubuhnya tidak sampai. Ia melihat-lihat sekitar barang kali ada benda yang bisa dijadikan pijakan. Tapi—tubuhnya lebih dulu melayang. Garvin mendudukannya ke atas sebuah meja. Alesha memasangkan dasi itu di kerah leher Garvin dengan rapi. Selesai dengan pekerjaannya. Ia menatapnya puas. Garvin memeluknya. Alesha me
last updateLast Updated : 2023-04-02
Read more

Honeymoon

‘Aku mimpi.’ Alesha kembali memejamkan mata. Tapi tidak selang lama ia membuka mata kembali. Menyadari jika ia tidak lagi berada di kamarnya. Padahal ia memang tidur siang di kamarnya. Lalu kenapa dirinya berada di tempat ini? “Sudah bangun?” Garvin menatap Alesha dengan tangan yang berada di dalam saku. Alesha merentangkan tangannya. “Ini di mana?” Garvin menarik tubuh Alesha hingga berdiri. “Di pesawat.” “Oh pesawat,” lirih Alesha. “Pesawat?” Meneliti lagi sekitarnya. Oh iya memang benar. “Tapi bagaimana aku—” Garvin mengacak puncak rambut Alesha dengan gemas. “Aku yang membawamu.” Menarik Alesha agar ikut berjalan bersamanya. Sebuah Jet pribadi yang mendarat di sebuah tanah lapang belakang Mansion. Keluarga Blackton memang mempunyai jet pribadi yang siap digunakan kapanpun. Mangkanya di belakang rumah atau Mansion keluarga Garvin pasti ada sebuah lapangan yang sangat luas. Ternyata ada juga pramugari yang bertugas. “Seperti keinginanmu, kita akan ke korea. Tapi kita harus t
last updateLast Updated : 2023-04-03
Read more

Insiden

Garvin memegang jemari Alesha yang akan menyentuh bagian bawah lagi. “Kamu membangunkan adikku.” “Adik?” Alesha berpikir. Melihat ke bawah. Ia melebarkan mata kemudian melepaskan tangannya. “Aku tidak bermak—” Garvin lebih dulu menempelkan bibirnya. Menarik tubuh istrinya lebih dekat. Di dalam kolam? Siapa takut. Garvin memang tidak takut apapun. Tapi berbeda dengan Alesha yang berusaha berhenti. Sampai kehabisan nafas, barulah Garvin melepas pangutan mereka. “Bagaimana jika ada orang lain?” “Tidak akan.” Memang jarak antar kamar di hotel memanglah jauh. Tapi jika dipandang mereka akan ketahuan. Apalagi waktu masih sore. Bagaimana jika ada orang yang merekam aktivitas mereka, kemudian menyebarkannya. “Ayo di dalam saja,” pinta Alesha. Ia tidak menolak jika Garvin memang meminta haknya. Tapi jangan di tempat terbuka seperti ini. Ia takut, sungguh. “Tidak.” Keputusan final memang berada di tangan Garvin. Alesha pasrah saat Garvin meminta haknya di dalam kolam renang yang terbuk
last updateLast Updated : 2023-04-03
Read more
PREV
1
...
89101112
...
23
DMCA.com Protection Status