Semua Bab Terjebak Obsesi Cinta Mafia Kejam: Bab 121 - Bab 130

221 Bab

Membunuh Janin

Yeonji menghela nafas. “Kau keterlaluan. Aku tidak mau membunuh bayi yang bahkan belum lahir. Kau ingin Yuna membenci kita?” “Aku tidak peduli!” Juhwan melempar vas bunga ke sembarang arah. Yeonji meremas kedua tangannya. Meskipun cucunya mengandung darah iblis, tapi tidak merubah apapun jika cucunya. Masih mengalir darah bangsawan milik Yuna. “Sayang, pertimbangkan lagi keputusanmu.” Yeonji berusaha merayu suaminya. Juhwan menatap Yeonji dengan mata gelapnya. “Aku menyuruhmu memeriksanya. Jika ada janin diperutnya. Kau harus membunuhnya. Itu tugasmu. Jika kau tidak mengerti juga, aku akan menyuruh orang lain melakukannya.” ~~ Yuna dan Yeonji memasuki sebuah rumah sakit. Di sana ada dokter yang sudah menunggu mereka. “Di mana Jungwoo?” tanya Yuna. Ia bertanya karena katanya sebelum menikah mereka harus tes kesehatan lebih dulu. Namun ia tidak melihat keberadaan pria yang akan menjadi suaminya itu. Yeonji berdehem pelan. “Jungwoo sekarang sibuk. Dia akan tes nanti sore atau bes
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-04-10
Baca selengkapnya

Daddy Datang

Garvin sedang dalam perjalanan menuju kantor seseorang. Di dalam tasnya sudah ada beberapa dokumen yang akan menjatuhkan lawannya. Hari ini ia mengambil apa yang seharusnya sudah direbutnya. Sebuah panggilan masuk. “Sir, Yubin menelepon.” Christ memang memegang ponsel Garvin selama berada di luar negeri. Karena Garvin cenderung tidak suka memainkan ponsel ketika sedang bekerja. “Yubin siapa?” “Yubin adik Nona Alesha,” jawab Christ. “Angkat. Berikan padaku.” Garvin mengangkat telepon dari Yubin. “Hallo.” Yubin memang berbicara namun sangat bertele-tele dan tersendat-sendat. Entah karena takut dengannya atau bagaimana. Setelah mendapatkan sentakan darinya—barulah Yubin bisa lancar berbicara. “Yuna Eonni dibawa ke rumah sakit oleh Eomma. Jika Yuna Eonni hamil, maka janinnya akan digugurkan.” “Sialan,” desis Garvin. “Berikan alamatnya.” Mobil yang ditumpanginya langsung berputar balik. “Suruh yang lain langsung ke rumah sakit,” perintah Garvin pada Christ. Sesampainya di rumah sa
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-04-10
Baca selengkapnya

Terbongkarnya Rahasia

“Aku tidak membenci Eomma—” Garvin menatap Alesha tidak percaya. “Berhenti,” geramnya. Alesha menoleh dan menggeleng. “Bagaimanapun mereka tetap orang tuaku.” Mengambil tangan Garvin dan menggenggamnya. “Eomma aku harus pergi. Aku tidak bisa bersama kalian. Maaf, Yuna harus pergi dengan suami Yuna.” Alesha tersenyum. “Yuna sudah memaafkan semua perbuatan kalian. Yuna akan pulang ke rumah Yuna yang sebenarnya.” Melirik Garvin sembari tersenyum. Alesha beranjak dari ranjang. Ia mendekati Yeonji. Membantunya berdiri. “Aku senang bisa bertemu dengan Eomma. Yuna adalah nama yang sangat indah.” Yeonji memeluk Alesha. “Sekali lagi maaf, Yuna. Eomma sangat bersalah pada kamu.” Dari ambang pintu. Alesha melihat seorang perempuan tengah berdiri. Yubin menatap mereka. Ia hanya berdiri tidak ada niatan untuk masuk. “Yubin-aa!” panggil Alesha. “Kemarilah.” Yubin akhirnya mendekat. Gadis kecil itu begitu polos. Berkat Yubin, Alesha bisa mengingat siapa dirinya yang sebenarnya. Di malam itu—
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-04-11
Baca selengkapnya

Tahta Yang Runtuh

Juhwan membuka setiap lembar dokumen itu. Ada dokumen yang berisi pernyataan ibu kandung Yubin. Pernyataan untuk menyerahkan bayinya dan tidak akan mengambilnya sampai kapanpun. Ada foto perselingkuhan Juhwan dengan wanita-wanita lainnya. Kemudian di lembar-lembar berikutnya. Ada bukti-bukti penyuapan yang dilakukan Juhwan dengan para menteri. “Aku memberimu kesempatan untuk mundur dari jabatanmu.” Garvin memasukkan kedua tangannya ke dalam saku. “Jika bukti ini sampai ke polisi, kau akan diselidiki lebih lanjut.” “Apa yang kau inginkan?” “Biarkan aku membawa istriku pulang.” Juhwan menatap istrinya. Yeonji mengangguk. “Biarkan Yuna bersama suaminya. Aku yakin Garvin akan menjaganya dengan baik. Aku akan menyuruh mereka sesekali untuk berkunjung. Untuk tahtanya, aku tidak akan memaksa. Terserah siapapun yang akan menduduki tahta ratu atau raja.” Dalam bahasa korea. Alesha yang mengerti mengangguk pelan. Sedangkan Garvin hanya mengernyit. Ia sama sekali tidak mengerti dengan ap
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-04-11
Baca selengkapnya

Married Again

Selesai—konferensi pers yang membuat semua orang tercengang. Juhwan tersenyum pada awak media. Garvin menekan tombol mati pada remot. Layar televisi mati. Ia mengamati Alesha yang tengah tertidur di pelukannya. Bergerak pelan. Alesha membuka mata, ia mendongak menatap suaminya. Mereka saat ini tengah berada di rumah Garvin. Entah sejak kapan pria itu membeli rumah di sini. “Kamu sudah mengingat semuanya?” Garvin bertanya. Alesha mengangguk. “Kamu sudah menanyakannya 10 kali.” Garvin memeluk Alesha. “Aku hanya memastikan.” Tangannya bergerak masuk menelusup ke perut sang istri. Mengusap perlahan perut Alseha yang mulai membuncit. “Hai—Son.” Garvin mengucapkannya dengan kaku. “Hai baby,” sahut Alesha. “Daddy ingin berbicara denganmu.” Mengusap perutnya sendiri. Menatap Garvin yang hanya diam saja. “Ayo katakan sesuatu padanya.” “Apa dia mendengar kita?” “Tentu.” Alesha menghela nafas. “Jika aku tahu lebih awal tentang kehadirannya, aku pasti sudah berbicara banyak dengannya.” Ga
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-04-11
Baca selengkapnya

Tolong Jaga Yuna

“Jungwoo.” Alesha menunjuk Jungwoo dengan dagunya. Sekarang pria itu tengah berjalan ke arahnya. “Selamat, Yuna.” Jungwoo mengulurkan tangannya. Alesha yang hendak menjabat tangan Yuna, malah terkejut karena Jungwoo memeluknya. Menepuk bahu Alesha perlahan. “Aku senang tidak jadi suamimu.” “Tidak usah memelukku,” sewot Alesha. Jungwoo tertawa pelan. “Bercanda. Selamat pernikahan kalian.” Jungwoo mengulurkan tangannya pada Garvin. Tidak tahu apa—sedari tadi Garvin menatap Jungwoo tidak suka. Ia tahu pria bernama Jungwoo itu adalah orang yang berusaha dinikahkan dengan Alesha. “Selamat bro.” Jungwoo tanpa canggung memeluk Garvin. Garvin yang tidak siap melotot. Bisa-bisanya pria ini lancang memeluknya. “Don’t touch me, dude.” “Come on, Bro!” Jungwoo tanpa takut menepuk bahu Garvin. “I like you!” Mengedipkan mata sembari berjalan pergi. Alesha tertawa melihatnya. “Babe,” panggilnya pada Garvin. “Bagaimana kalau kamu berbaikan dengan orang tuaku?” Garvin menatap kedua orang tua
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-04-12
Baca selengkapnya

Go Home

“Jaga Eomma, sesekali aku akan berkunjung.” Alesha mengusap puncak kepala Yubin. “Jangan terlalu keras belajar, Yubin. Istirahat jika lelah.” Alesha kawatir saat melihat Yubin belajar tanpa henti. Memang sistem pendidikan yang sangat ketat membuat semua siswa berlomba-lomba menjadi juara. “Eonni, aku ingin ikut.” Yubin dengan raut memelasnya. “Jangan dengarkan dia. Dia hanya ingin punya kekasih orang luar.” Yeonji merangkul bahu Yubin. “Kamu masih kecil. Nanti kalau sudah lulus boleh jalan-jalan ke luar negeri.” “Janji, Eomma jangan mengingkarinya,” Yubin menatap Eomma. Eomma mengangguk. “Lulus kuliah.” Yubin menurunkan bahunya kecewa. “Masih lama.” Alesha tertawa. Tiba waktunya untuk pergi. Setelah berpelukan dengan keluarganya. Ia pergi bersama Garvin. Melambaikan tangan sekali lagi. Setelah itu menggandeng suaminya. ~~ “KAKEK ALESHA PULANG!” teriak Alesha saat keluar dari mobil. Ia berlari riang ke sebuah rumah. “Kamu bisa terjatuh, sweety.” Garvin tidak bisa berhenti mel
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-04-12
Baca selengkapnya

Bawaan Bayi

Meski terlihat cuek dari luar. Sebenarnya Garvin itu sangat perhatian. Pria itu diam-diam membelikan Alesha Susu hamil, buah-buahan dan camilan sehat. Alesha duduk di Balkon kamarnya. Sambil memegang susu hangat buatan bi Rosa. “Akhirnya aku bisa ke sini lagi,” ucap Alesha. Ia tersenyum tangannya turun ke bawah mengusap perutnya yang mulai membuncit. Pelukan dari belakang membuatnya menoleh. Garvin mengecup sekilas pipinya. “Aku harus pergi.” “Mau ke mana?” tanya Alesha. Ia tidak rela jika malam ini harus berpisah dengan suaminya. Padahal mereka baru saja sampai—tapi Garvin harus pergi. “Ada urusan.” Garvin berjongkok di hadapan Alesha. Mengusap perut Alesha pelan. “Jangan tunggu aku.” Alesha mengerucutkan bibirnya. “Berapa lama?” “Tidak tahu.” Garvin mendekat—sebelum pergi ia harus mendapatkan energi dengan mencium istrinya lebih dulu. Menarik tengkuk Alesha dan memperdalam ciuman mereka. Saling berpangutan—rasanya Garvin tidak rela pergi. Namun ia tetap berhenti—sekali lagi
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-04-12
Baca selengkapnya

Tidak Punya Hati

“Apa boleh?” Alesha membuka mata. Mendadak tersipu saat Garvin membuka kemejanya. Ia bisa melihat tubuh suaminya yang terpahat dengan suaminya. Beberapa roti sobek yang terpampang di depannya membuatnya tergoda. “Boleh. Asalkan pelan-pelan agar tidak menyakiti baby.” Beralih memberikan tanda kepemilikan di leher jenjang Alesha. Alesha memejamkan mata saat sapuan benda kenyal nan basah itu terus saja membelai lehernya. “K-kata s-siapa?” tanyanya sedikit terbata-bata akibat serangan Garvin. “Kata Xavier.” Garvin memang sudah persiapan. Namun patut diacungi jempol. Pria itu tidak ragu bertanya agar tidak menyakiti calon bayi dan istrinya. Tangan Alesha meraba perut Garvin. Di sana ada beberapa tatto. Tidak tahu pasti apa artinya. Namun tatto itu memang indah. “You want it?” “What?” “My tattoo.” “No.” Alesha menggeleng. “Aku suka milik kamu.” Setelahnya Garvin langsung menyerang Alesha tanpa pengampunan. Hingga Alesha tidak bisa berkata lagi. Tangan Garvin menjalar ke seluruh a
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-04-13
Baca selengkapnya

Separuh Nyawamu

“Tapi apakah kamu pernah berpikir?” Alesha maju lebih dekat. “Aku sedang mengandung nyawa kita. Separuh nyawamu dan separuh lagi nyawaku. Jika kamu dengan gampangnya membunuh orang—lantas bagaimana bayi ini bisa bertahan?” “Bagaimana jika anak ini yang menjadi pengganti untuk menebus dosa-dosa kamu karena banyak menghilangkan nyawa manusia lain?” “CUKUP ALESHA!” Garvin mengepalkan tangannya. Alesha cepat-cepat mengusap air matanya. Ia berbalik dan langsung berlari ke kamarnya sendiri. Setelah itu menutup pintu kemudian menguncinya dengan rapat. Alesha membaringkan diri di atas ranjang. Membenamkan wajahnya di bantal. “Aku tidak bisa merubahnya. Aku memang tidak akan pernah bisa merubahnya.” “Kamu jangan seperti Daddy kamu.” Tangannya mengusap perutnya. “Jangan seperti Daddy yang bisa gampang membunuh orang.” Sedangkan di luar kamar, Garvin menatap pintu yang tertutup dengan rapat. Di tangannya sudah ada pisau untuk mencongkel gagang pintu. Namun ia masih terdiam belum bergerak.
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-04-13
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
1112131415
...
23
DMCA.com Protection Status