Terbangun dari tidurnya. Alesha merasa sangat lemas. Ia melirik jam sudah pukul 12 siang. Pantas saja—ia merasa sangat lapar dan haus. “Mataku sangat berat. Pasti bengkak karena menangis semalaman.” Ia bangkit—pergi membersihkan diri. Setelah itu pergi ke bawah mencari makanan. Semuanya begitu sepi. Ia menatap kamar Garvin yang tertutup. Mungkin sudah berangkat, pikirnya. Ia berjalan ke dapur. Mengambil makanan seadanya untuk di makan. “Bi, Garvin sudah berangkat?” tanya Alesha. Meskipun ia sedang marah, tetap saja jiwa keistriannya tetap peduli. “Tuan kayaknya tidak berangkat ke kantor, Non.” Alesha mengunyah makanan. “Terus dia ke mana?” “Ke bagian timur, Non.” Bagian timur yang dimaksud Bibi adalah bagian di mana semua anak buah Garvin tinggal di sana juga markas utama. Berbagai persenjataan dan penjara bawah tanah berada di sana. Sekeras-kerasnya berusaha untuk tidak peduli. Kaki Alesha sudah melangkah ke bagian paling timur Mansion. Ia hanya ingin memastikan jika keadaan
Terakhir Diperbarui : 2023-04-13 Baca selengkapnya