Semua Bab Terjebak Obsesi Cinta Mafia Kejam: Bab 151 - Bab 160

221 Bab

Toilet

Setelah menghabiskan satu gelas yang berisi cairan vodka. Garvin menarik Alesha ke toilet. Setelah berada di sana—ia langsung menyerang istrinya. Tergesa-gesa sambil menutup pintu tolet rapat agar tidak ada yang masuk. “Apa aku harus mengontrol suaraku lagi?” lirih Alesha. Garvin menggeleng. “Jangan dikontrol jika ingin orang-orang mendengar desahan kamu.” Sambil mengangkat tubuh istrinya ke atas wastafel. Mereka kembali memangut satu sama lain. Alesha akui permainan Garvin saat ini sangat ganas. Tentu saja karena dicampuri dengan pelampiasan emosi. Bibir Alesha sampai bengkak rasanya. “Apa tidak ada cara lain?” Alesha mengatur deru nafasnya. Tangannya mengalun di leher Garvin. Dengan dahi mereka yang menyatu. “Tidak ada sweety.” Kemudian tangan Garvin menelusup masuk ke dalam dress yang digunakan Alesha. “Jangan disobek.” Alesha menahan tangan Garvin yang kesusahan melepas resleting. “Aku akan membukanya.” Akhirnya Alesha sendiri yang menurunkan dressnya sampai di atas pinggan
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-04-20
Baca selengkapnya

Sekedar Kerja Sama

“Apa kamu tidak tidur?” tanya Alesha. Ia sama sekali tidak menatap suaminya. Ia masih fokus dengan kegiatannya memasang dasi di leher Garvin. “Aku tidur sebentar,” balas Garvin. Alesha menghela nafas. Ia menjauh—kemudian mengambil jas. Dipasangkannya di tubuh suaminya. “Apa kamu tahu? Aku masih belum mendapat jawaban apapun.” Garvin terdiam. Ia mengecup dahi Alesha sebentar. Tanpa menunggu waktu lebih lama lagi. Ia memilih tidak membalas perkataan istrinya dulu. “Aku pergi.” Garvin melangkah keluar. “Aku berhak tahu tentang masa lalunya,” lirih Alesha. “Aku merasa tidak tahu apapun tetangnya.” “DAD!” panggil Jake. Bocah itu mendekati Garvin. “Jake ingin mobil.” “Mobil-mobilan?” tanya Garvin menunduk. Jake menggeleng pelan. “No.” “Mobil dad! Seperti mobil nenek.” Jake memperagakan bagaimana Valencia menyetir mobil. “Brruuuum. Ngeeeeng.” Garvin sudah menduga. Valencia menunjukkan skill menyetirnya pada Jake. Valencia memang mempunyai hobi balapan mobil. Meskipun usianya sudah t
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-04-20
Baca selengkapnya

Belum Mendapat Jawaban

Setelah memastikan Jake sudah tidur. Alesha pergi ke dapur. Ia menatap jam dinding dan suaminya tidak kunjung pulang. selama ini Alesha jarang sekali bertanya kenapa Garvin sampai telat pulang. Karena ia sudah paham—suaminya sedang bekerja dan dia takut mengganggu. Ia menghela nafas. Tiba-tiba ia ingin makan nasi goreng. Yasudah ia mengambil bahan-bahan dari kulkas. Mulai memasak bumbu dan memasukkannya ke dalam panci. “Aku sudah lama tidak makan nasi goreng.” Alesha mengaduk nasi sambil bergumam. “Buat apa hm?” bisik seseorang dari belakang. Alesha menoleh. Ia tersenyum saat kedua tangan suaminya melingkar di pinggangnya. Ia mematikan kompor. Berjalan mengambil piring—namun Garvin tidak mau melepaskannya. “Lepaskan dulu Garvin,” Alesha berusaha melepaskan tangan suaminya. “Tidak.” Jawaban mutlak tidak bisa diganggu gugat. Pokoknya peluk ya peluk. Mau ke manapun ya harus peluk. Alesha menghela nafas sambil menggeleng pelan. Setelah memindah tempat nasi goreng ke piring. Ia berj
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-04-21
Baca selengkapnya

Yang Sebenarnya

FLASBACK ON Dulu Garvin dan Daisy berada di sekolah yang sama. Garvin yang badboy dan penuh perkelahian dengan musuh. Berbeda sekali dengan Daisy yang seperti matahari. Daisy ceria dan penuh kehangatan. Perempuan itu juga menjadi ketua eskul Cheerleader. Sejak melihat Daisy menari di pinggir lapangan—pandangan Garvin mengenai Daisy berubah. Bukan tentang perasaan sayang terhadap sepupu. Melainkan perasaan pria terhadap wanita. Daisy cantik—siapa yang tidak suka? Semua laki-laki di sekolahnya juga suka dengan Daisy. “Aku tidak akan basa-basi. Aku suka melihatmu. Aku juga ingin memelukmu bahkan menciummu.” Itu pernyataan Garvin pada Daisy. Daisy terdiam sebentar. kemudian tersenyum. “Aku sudah lama menyukaimu, Garvin. Tapi kita sepupu. Kita tidak boleh menjalin hubungan.” “Hubungan terlarang lebih mengasikkan.” Perkataan Garvin membuat Daisy tersenyum lebar. Daisy maju selangkah. “Kalau begitu ayo lakukan.” Perempuan itu berjinjit dan mencium Garvin lebih dulu. Ciuman pertama mer
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-04-21
Baca selengkapnya

Rambut Siapa?

Hari pertama sekolah Jake. Alesha menatap Putranya yang sudah berjalan menjauh memasuki sekolah. Sekolah anak-anak yang tentunya belum menyentuh pelajaran. Hanya bersosialisasi dengan teman sebaya. “Aku ingin Jake bisa berbaur dengan teman-temannya,” ucap Alesha. Garvin memeluk pinggan Alesha dari samping. Kacamata hitam bertengger di hidung mancungnya. “Tidak bisa. Dia terlalu menonjol sebagai bocah.” Alesha menyikut pelan perut suaminya. “Tapi—apa tidak berlebihan?” Alesha menghela nafas. Pasalnya ada 10 bodyguard yang berjaga di sekolah. Pakaian mereka yang serba hitam membuat anak-anak lain sedikit takut. “Anak buahmu, semuanya menakutkan,” lanjut Alesha. Ia menggeleng pelan. “Mereka semua memakai pakaian hitam, kacamata hitam, rambut hitam, sepatu hitam. Mereka benar-benar all black.” “Keselamatan Jake yang paling utama.” Garvin menarik pinggang Alesha agar menghadapnya. “Jake belum bisa melindungi dirinya sendiri. Maka aku harus memastikan dia benar-benar terlindungi.” “Su
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-04-21
Baca selengkapnya

Wanita Pengganggu

Jake sudah tertidur di atas sofa. Bocah itu sungguh lelap. Sudah hampir 2 jam Alesha menunggu suaminya namun Garvin tidak kunjung kembali. Suara pintu yang terbuka membuat Alesha mendongak. Ia tersenyum saat melihat Garvin masuk ke dalam. “Akhirnya kamu—” ucapanya terhenti tatkala suaminya tidak sendirian melainkan bersama wanita lain. “Oh ada Alesha,” ucap seorang wanita yang berada di belakang Garvin. Daisy, si mantan. Alesha mengangguk dengan raut wajah yang tidak bisa berbohong lagi jika dirinya sedang tidak dalam keadaan ceria. “Aku ikut ke kantor lagi untuk mengambil dokumen yang tertinggal. Terima kasih sudah makan siang denganku.” Daisy tersenyum menatap Garvin. Setelah itu menatap Alesha dengan senyum juga. Kemudian melangkah keluar. “Kamu makan siang dengannya?” tanya Alesha. Garvin menghela nafas. Terlihat lelah. “Hanya sebatas rekan kerja.” Alesha tersenyum sinis. “Aku menelepon kamu berulang kali. Mengirim kamu pesan. Tapi kamu gak angkat ataupun balas. Mungkin sak
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-04-22
Baca selengkapnya

Hot Daddy

“Mau Jalan-jalan?” tawar Garvin. “Memangnya kamu ada waktu?” Alesha menatap tumpukkan dokumen di atas meja. “Kamu ada banyak pekerjaan. Aku hanya datang ke sini untuk makan siang bersama.” Garvin menghela nafas. Ia juga ingin menghabiskan banyak waktu dengan keluarganya, namun kesibukannya menghalanginya. Akhir-akhir ini pekerjaannya kian menumpuk. Apalagi Sean, ayahnya sudah jarang ke kantor dan menyerahkan pekerjaan presdir padanya. “Tunggu dua jam lagi, setelah itu ayo jalan-jalan.” Garvin mengusap puncak kepala Alesha. Alesha mengangguk pelan. Belum sempat berjalan menjauh—tubuhnya ditarik suaminya. Hingga sekarang ia terjatuh di pangkuan Garvin. “Ayo buat adik buat Jake,” bisik Garvin. “Katanya akan bekerja?” “Tidak sekarang tapi nanti.” Alesha mendadak salah tingkah. Ia mengangguk. “Aku juga ingin anak perempuan. Jake adalah kembaran kamu. Dari banyak hobiku tidak ada yang dia suka.” “Jake laki-laki sayang.” Garvin mengecup leher sang istri. “Wajar saja dia suka, hal-ha
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-04-22
Baca selengkapnya

Tersingkirkan

Setelah mendapat panggilan dari seseorang. Garvin langsung pergi. Tanpa babibu lagi ia meninggalkan istri dan anaknya. “Makan dulu saja. Aku ada urusan sebentar.” Pesan Garvin pada Alesha sebelum pergi. Terlihat dari raut wajah suaminya itu kawatir. “Daddy mau ke mana, Mom?” tanya Jake. “Daddy ada pekerjaan.” Alesha mengusap puncak kepala Jake. Samar-sama ia membaca siapa yang menelepon suaminya itu. Nama yang tercetak di panggilan adalah Daisy. Jika memang Garvin sudah tidak mempunyai perasaan apapun pada perempuan itu, lantas kenapa suaminya itu masih sangat peduli? Alesha menggeleng selain rasa sakit dan kecewa. Ia harus terlihat bai-baik saja di depan anaknya. ~~ “Garvin aku takut sekali. Aku tidak tahu ini di mana. Tapi sekarang hujan? Aku sangat takut.” Hal yang palign ditakuti Daisy adalah hujan. Ketika Hujan turun—Daisy akan gemetar ketakutan. Dahulu mereka berdua saat kecil pernah kesasar di sebuah hutan ketika sedang piknik keluarga. Saat Hujan turun—mereka dikejar se
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-04-22
Baca selengkapnya

Tidak Lebih Dari Sepupu

Langkahnya membawanya ke kamar anak. Ia membuka pintu perlahan. Benar—Alesha tidur di samping Jake. Istrinya itu tidak berganti pakaian dulu bahkan. Masih menggunakan dress—padahal ketika tidur, Alesha suka sekali menggunakan kaos dan celana pendek. “Sayang,” panggil Garvin. Ia menggoyang lengan Alesha pelan. “Ayo pindah,” bisiknya. Ia mengecup leher Alesha beberapa kali. Bermaksud ingin membangunkan istrinya. Namun Alesha hanya bergumam dengan mata yang masih tertutup. “Ayo bangun,” bisik Garvin lagi. Kini ia sengaja melahap bibir Alesha yang sedikit terbuka. Sapuan lembut yang berada di atasnya membuat Alesha sadar. Apalagi benda kenyal nan basah itu kini merambat pada lehernya. Menggigit dan menghisapnya perlahan membuatnya sedikit melenguh. Akhirnya ia membuka mata. Mendapati suaminya yang sudah pulang. “Kamu sudah pulang?” Alesha bangun. Ia menghindari kontak mata langsung dengan suaminya. Lantas berjalan lebih dulu keluar dari kamar Jake. Alesha akan ke bawah dulu sebelum k
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-04-23
Baca selengkapnya

Aku Akan Membunuhnya

“Alesha aku tidak suka kamu menghina orang lain.” “Kenapa? kamu masih mencintainya?!” nada Alesha semakin meninggi seiring dengan kemarahannya. “Kalau begitu kembali saja dengan dia. Aku dan Jake akan pergi. Kamu bisa sesuka hati bersamanya!” “JANGAN MENGATURKU ALESHA!” bentak Garvin. “Semua keputusan aku yang ambil. Kamu tidak berhak pergi tanpa seijinku. Apalagi membawa anak kita.” Alesha tertawa pelan. “Aku juga berhak memutuskan. Aku yang mengandung dan melahirkan Jake. Tahu apa kamu? Aku tidak akan segan pergi.” Garvin mengepalkan tangannya. PRAAANG. Tangannya meninju cermin hingga pecah. Kuku tangannya berdarah sampai menetes ke bawah. “GARVIN STOP!” Jerit Alesha ketika Garvin ingin menghancurkan barang-barang yang ada di kamar mereka. Kamar mereka kedap suara—kegaduhan mereka tidak akan terdengar sampai luar kamar. “AAAAARRGGH!” PRAANG PRAANG. Guci, vas bunga semua hancur. Kamar yang semula rapi kini seperti kapal pecah. Alesha berdiri lemas menatap tangan suaminya yang
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-04-23
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
1415161718
...
23
DMCA.com Protection Status