Home / Romansa / Terjebak Obsesi Cinta Mafia Kejam / Chapter 161 - Chapter 170

All Chapters of Terjebak Obsesi Cinta Mafia Kejam: Chapter 161 - Chapter 170

221 Chapters

Pagi

Garvin tersenyum tipis. “Milikku memang perkasa. Pantas saja kamu gagal fokus.” Ia menutup miliknya dengan selimut. Alesha hanya menggeleng pelan. Pelan-pelan ia mengobati luka tangan suaminya. Saat ia mengobati luka Garvin, Garvin justru senantiasa mengganggunya. Mengendus lehernya, mengecupi bahunya. “Garvin stop.” Alesha tertawa pelan. “Nanti tidak selesai-selesai.” “Biar saja.” Garvin mengangkat tubuh Alesha ke atas pangkuannya. “Kenapa kamu selalu menggoda? Apa kamu sengaja selalu cantik di depanku?” Alesha menyipitkan mata. “Sudah selesai.” Ia menghela nafas kemudian melingkarkan kedua tangannya di leher Garvin. “Tentang tadi.....,” Alesha justru ragu mengatakannya. “Aku akan menjauhinya.” Garvin mengusap helaian rambut istrinya. “Aku bisa membunuhnya jika kamu menginginkannya.” Alesha menggeleng. “Jangan,” sergahnya cepat. “Tidak perlu melakukan itu.” Garvin mengangguk. “Kesepakatan kita berakhir sampai di sini. Aku akan menjauh darinya. Aku juga akan mencari cara agar d
last updateLast Updated : 2023-04-23
Read more

Masih Mencintai

Garvin hanya mengangguk pelan. Mobil berhenti saat sampai di depan kediaman Daisy. “Garvin,” panggil Daisy. Sungguh berani sekali—Daisy menarik Garvin dan menciumnya. Daisy mengalunkan kedua tangannya di leher Garvin. Namun hanya sampai beberapa detik saja karena Garvin langsung mendorongnya menjauh. “Kau sungguh lancang,” geram Garvin. “Aku masih mencintaimu. Dari dulu hingga sekarang. Perasaanku tidak pernah berubah.” Daisy menatap Garvin tanpa takut. Memang dirinya dulu yang meninggalkan Garvin karena mengejar karir. Tapi sungguh, ia masih sangat mencintai pria itu. Apalagi Garvin memiliki semua hal yang ia butuhkan. Tampan dan kaya. “Aku tidak masalah jika menjadi selingkuhanmu. Atau kau bisa datang di saat membutuhkanku. Aku akan selalu ada untukmu.” Daisy mengambil jarak yang lebih dekat. “Aku ingin kembali bersamamu Garvin.” Garvin tersenyum remeh. “Jadi kau berpikir aku masih mencintaimu?” Daisy mengangguk. Ia cukup yakin Garvin masih mempunyai perasaan untuknya. Dilhia
last updateLast Updated : 2023-04-24
Read more

Beruangku

“Biaya kerugian dari kerja sama mencapai 12 juta (Dollar).” Christ membacakan surat pembatalan kerja sama. “Semua akan ditanggung oleh Viction sebagai pihak yang mengajukan pembatalan.” Garvin mengangguk saja. “Ambil dari dana Blackton.” “Anda tidak pernah mencampur urusan Viction dengan Blackton, Sir.” Garvin terdiam. Benar—ia tidak pernah mencampur urusan bisnis bersihnya dengan bisnis kotornya. “Gunakan dana Viction saja.” “Hal tersebut bisa menggoyahkan keuangan Viction,” jawab Crist lagi. Garvin terdiam. “Biar aku yang mengatasinya. Peluncuran Game buatan Viction akan segera di luncurkan. Aku yakin sekali, penjualan game akan bertumbuh pesat.” Christ mengangguk. “Baik, Sir.” Melalui pintu yang tidak ditutup rapat, Alesha bisa mendengar semua yang dibicarakan Garvin dengan Christ. Akibat kecemburuannya, Garvin yang menanggung akibatnya. Jujur ia merasa bersalah. Namun pembatalan kerja sama ini adalah langkah satu-satunya agar Daisy bisa menjauh. Ia menghela nafas beberapa
last updateLast Updated : 2023-04-24
Read more

Bukan Untuk Menghinaku

“Saya tidak setuju jika kerja sama ini dibatalkan,” ucap seorang kepala Devisi Keuangan. “Pembatalan kerja sama ini bisa menimbulkan banyak kerugian.” “Merek Eleanor bukanlah merek kecil. Dari pembatalan kerja sama ini bisa menimbulkan citra buruk Viction. Ke depannya merek besar pasti akan berpikir dua kali,” imbuh kepala Devisi marketing. “Semua Devisi tidak setuju, Sir.” Chirst berada di samping Garvin yang berada di ujung meja. “Lebih baik meneruskan kerja sama ini. Singkirkan dulu masalah pribadi anda.” Tentunya Christ alasan keputusan mendadak yang diambil Garvin. Garvin menoleh menatap tajam Chirst yang seolah-olah tidak profesional. Namun jika dipikir lebih dalam. Perkataan semua orang memang benar. Sebagai pemimpin ia tidak boleh mengambil keputusan sendiri. Garvin berdehem pelan. Ia mengarahkan micnya ke bibir. “Tentang kerja sama ini, karena semua orang tidak setuju dengan pembatalan. Maka kerja sama tidak akan dibatalkan.” Semua orang mengangguk lega. “Untuk ke depan
last updateLast Updated : 2023-04-24
Read more

Sesi Curhat

Garvin menggeleng. “Untuk satu itu tidak. Aku tidak bisa memperdagangkan sesama manusia.” Ya Garvin memang tidak sepenuhnya monster. Ia tidak bisa melakukan hal tersebut karena mengingat anak dan istrinya di rumah. “Aku bisa diamuk Alesha jika melakukan itu.” Garvin tertawa pelan. Mengingat bagaimana Alesha sangat menentang bisnis gelapnya. Alesha akan marah besar jika dia berani memperdagangkan manusia.“Benar.” Vander juga mengangguk setuju. “Bisa-bisa anda tidur diluar.” Garvin juga mengangguk. “Alesha mempunyai pengaruh yang sangat besar pada diriku. Tapi anehnya aku bisa menerimanya.”“The power of love itu namanya,” balas vander.“Apa kau sudah bisa move on?” tanya Garvin yang begitu tiba-tiba.Vander menoleh. Ia menghela nafas sebentar. “Mungkin iya. Dengan kesibukanku menjadi penggantimu. Aku melupakannya.” “Bagaimana kabarnya?” pancing Garvin. “Dia sudah menjadi dokter di rumah sakit,” balas Vander. Garvin tersenyum tipis. “Kau belum sepenuhnya melupakan adik iparku. Kau
last updateLast Updated : 2023-04-25
Read more

Jake Berkelahi

“Dari kesaksian teman-temannya. Jake memukul dan menendang Raynard. Jake bilang Raynard menganggunya lebih dulu. Tapi kata Raynard, Raynard hanya bermaksud meminjam pensil warna. Namun Jake tidak memperbolehkannya dan marah kemudian memukul dan menendang.” “Saya sudah berbicara dengan orang tua Raynard. Mereka ingin anda dan suami anda minta maaf. Mereka juga menuntut biaya perawatan Raynard di rumah sakit. Pihak sekolah juga sedang berdiskusi apakah Jake masih bisa bersekolah atau dikeluarkan.” “Anak saya memang salah karena memukul dan menendang. Tapi saya belum tahu alasannya melakukan hal tersebut. Saya percaya anak saya.” Alesha menghela nafas. “Saya hanya meminta, biarkan Jake tetap bersekolah di sini.” “Untuk biaya perawatan temannya, saya akan membayarnya. Dan untuk permintaan maaf, saya akan berdiskusi terlebih dahulu dengan suami saya.” Alesha mengambil tasnya. Ia sedikit menunduk. “Terima kasih sudah menjelaskan pada saya.” Alesha berjalan menuju mobil. Di dalam mobil—J
last updateLast Updated : 2023-04-25
Read more

Orang Tua

“Mikir apa?” sebuah kecupan hangat mendarat di leher Alesha. “Aku menyuruh kamu jangan memikirkan apapun. Tapi kamu masih saja berpikir banyak hal. Katakan ada apa?” Garvin memutar tubuh Alesha agar menghadapnya. Alesha menghela nafas. Tujuannya ke dapur hanya untuk mengambil segelas air. “Jake…” “Kenapa?” Garvin tidak sabar. Ia mengangkat tubuh Alesha ke atas meja makan. “Katakan. Apa ada yang menyakiti Jake?” Alesha menggeleng. “Jake menendang dan memukul temannya.” Garvin terdiam. “Jake sepertiku.” Alesha mengangguk pelan. Memang, ia sangat setuju dengan perkataan Garvin. “Sudah tahu alasannya?” tanya Garvin. “Temannya menghina kita. Jake tidak suka dan marah sehingga memukul temannya,” jelas Alesha. “Bagus.” Garvin membawa Alesha ke dalam pelukannya. “Bagus. Jake harus memberi pelajaran pada siapapun yang menghina keluarga kita.” Alesha melepaskan pelukan mereka. “Bukan seperti itu Garvin.” Ia menghela nafas. “Yang dilakukan Jake tidak sepenuhnya salah. Tapi dia telah men
last updateLast Updated : 2023-04-25
Read more

Debat

Sebuah ruangan mendadak menjadi dingin. Garvin bersama Alesha duduk di sebuah sofa. Di depan mereka sudah ada guru dan orang tua murid yang berkelahi dengan Jake. Garvin tidak bisa menyembunyikan wajahnya yang tegas. Alesha menoleh. Mengusap punggung tangan Garvin pelan. “Saya hanya ingin permintaan maaf dari kalian,” seorang ibu-ibu dengan lipstik merah. Ia melengos. “Saya bahkan tidak meminta ganti rugi.” “Bukannya kemarin anda meminta ganti rugi?” pertanyaan Garvin sontak membuat ibu-ibu itu menajamkan matanya. “Saya bukan orang miskin. Hanya membayar biaya rumah sakit biasa tidak akan membuat saya bangkrut.” Alesha merangkul lengan suaminya. Ia mengusap pelan lengan Garvin pelan. “Pelan-pelan saja. Biar aku yang berbicara,” ucapnya. “Ehem. Biar saya luruskan.” Lily, selaku wali kelas. “Pertemuan ini dilakukan untuk mendamaikan kedua belah pihak. Dari awal ibu sudah meminta ganti rugi, maka Mr. Garvin dan Mrs. Alesha akan memberikan uang pengobatan Raynard.” “Sekarang kedua b
last updateLast Updated : 2023-04-27
Read more

Urusan anak-anak

Ibu Raynard sangat tidak puas. Wajahnya memerah. Wanita itu berdiri. “Rugi saya membayar mahal-mahal sekolah ini jika membuat keputusan yang tegas saja tidak bisa.” “Kalian!” Garvin menunjuk kedua orang di depannya. “Minta maaf sekarang juga. Anak kalian juga menghina Jake, bahkan menghina keluarga saya.” “Kita minta maaf?” ayah Jake ikut berdiri. Berdiri dengan kedua tangan yang dimasukkan ke dalam saku. Terlihat sangat angkuh. “Tidak akan. Kami bukan sembarang orang yang dengan gampang minta maaf.” Garvin menatap tajam ayah Rayanrd. Dengan ucapan pria itu—seolah menegaskan jika istrinya orang biasa yang gampang meminta maaf pada orang lain. “Minta maaf atau akan kuhancurkan hidup kalian,” geram Garvin. Meskipun pelan namun nada Garvin sangat menusuk. Ia tidak akan membiarkan siapapun menghina apalagi merendahkan keluarganya.“Anda siapa? Jabatan anda apa berani-beraninya menyuruh kita minta maaf?” Ibu Raynard berdecih lagi. Kali ini benar-benar meremehkan Garvin. “Jangan berpura
last updateLast Updated : 2023-04-27
Read more

Hadiah

Alesha berbisik pada Garvin. Ia tersenyum menatap dua bocah yang berada di depannya. “Jake sekarang berteman dengan Raynard?” tanya Alesha. Jake mengangguk. “Raynard sudah minta maaf padaku, Mom. Kita sudah baikan.” Raynard mengangguk pelan. “Raynard minta maaf pada Uncle dan Aunty. Maaf karena berbicara sembarangan.” Alesha mengangguk. “Tidak masalah.” Berjongkok kemudian mengusap pelan puncak kepala Raynard. “Jangan lakukan lagi. Jangan menghina teman lagi.” Raynard mengangguk. Peluit berbunyi—mengharuskan kedua bocah itu kembali ke lapangan. Jake melambaikan tangan sebelum berlari ke lapangan bersama Raynard. “Kenapa Jake dengan mudahnya memaafkan orang yang menghinanya,” keluh Garvin. Ia mendengus kesal melihat Jake bermain dengan Raynard. “Bukankah bagus? Aku berharap ke depannya Jake bisa menyelesaikan masalah tanpa kekerasan.” Alesha menatap Jake dengang senyum yang mengembang. Garvin berdecak kemudian berjalan kembali. “Sayang tunggu aku.” Alesha berlari kecil mengeja
last updateLast Updated : 2023-04-27
Read more
PREV
1
...
1516171819
...
23
DMCA.com Protection Status