Home / Romansa / Terjebak Obsesi Cinta Mafia Kejam / Chapter 181 - Chapter 190

All Chapters of Terjebak Obsesi Cinta Mafia Kejam: Chapter 181 - Chapter 190

221 Chapters

Drama Yubin Kembali

“Anyeonghaseyo kakak ipar.” Yubin tersenyum. Ia membawa sebuah koper. Seperti biasanya. Setahun sekali ia akan datang berkunjung. Ia berjalan mendekati Garvin. “Kau sudah datang,” ucap Garvin. “Bagaimana kau sampai di sini?” tanya Garvin dengan raut garangnya. Siapapun juga akan menciut, tidak terkecuali Yubin, adik iparnya sendiri. Yubin menunduk sebentar sambil menghela nafas. “Aku naik taksi sampai post depan. Lalu di antar pengawal sampai di sini.” “Sudah kubilang jika akan ke sini, kau harus bilang dulu. Pengawal akan menjemputmu di Bandara. Kenapa kau tidak mengerti-mengerti? Kau sudah dewasa Yubin. Mana ada dokter ceroboh sepertimu.”Yubin mencebikkan bibirnya. Garvin dengan Alesha tidak ada bedanya. Mereka sama-sama suka memarahinya. “Aku lupa, kakak ipar.” “Kejadian 4 tahun lalu tidak cukup membuatmu sadar? Kau ini—” tangan Garvin terangkat ingin mencakar adik iparnya. Tapi ia urungkan kembali. “Ah sudahlah.” “Di mana Yuna Eonni?” Yubin celingukan. Tidak mendapati kakakn
last updateLast Updated : 2023-05-02
Read more

Ayo Pulang

Yubin melotot. “Kakak ipar….” Desisnya kesal setengah mati. Garvin sengaja sekali melakukannya. Lihat saja—dengan raut datarnya, seolah tidak merasa bersalah sama sekali.“Kau berani melotot pada kakak iparmu?” tanya Garvin.Yubin mengerjap. “Bukan seperti itu kakak ipar. Aku hanya ingin kode akses apa susahnya?” “Pengawal bisa tersesat hanya berbekal peta lokasi,” balas Garvin semakin menambah kekesalan Yubin. Yubin menunjuk dirinya. “Aku yang akan membacanya. Adik iparmu ini sangat pintar. Aku tidak akan tersesat.” Menyodorkan kembali ponselnya. “Ayo kakak ipar, aku tidak sabar bertemu Yuna Eonni.” “Jalan ke rumah orang tuaku melewati berbagai jalur. Aku tidak yakin kau bisa membacanya.” Garvin mengambil ponsel Yubin. Ia hendak memberikan kode akses itu namun perkataan seseorang membuatnya berhenti. “Biar aku yang mengantarmu.” Yubin menoleh. Vander yang mengatakannya sendiri. Pria itu menatap Yubin—entah Yubin tidak bisa menebak ekspresi macam apa itu. “Aku yang akan menganta
last updateLast Updated : 2023-05-02
Read more

Mengejutkan

“Eonni akan membawa Jake. Selama ini Eomma dan Appa tidak pernah melihat Jake secara langsung. Eonni juga merasa bersalah pada mereka.” Alesha menunduk. Yubin menggeleng. “Jangan menyalahkan diri sendiri, Eonni. Semua yang terjadi memang sudah seharusnya terjadi. Tanpamu ataupun tanpa kesalahan yang kau buat.”Alesha menatap Jake. “Jake, ayo ke korea bertemu Halmoni dan Halbeoji.” *Halmoni=Nenek Halboeji= kakek. “Dengan Dad dan Aunty Yubin?” tanya Jake polos. “Dad sedang sibuk. Kita pergi bersama Aunty.” Alesha mengusap pelan pipi Jake. Jake mengangguk. “Apa Korea itu indah? Jake tidak pernah bertemu dengan Halmoni dan Halbeoji. Jake ingin bertemu dengan mereka.” Alesha mengangguk. “Nanti bertemu mereka.” ~~Dua orang menyeret seorang pria. Sedangkan di depan ada satu orang wanita dengan pakaian minim. Berjalan dengan angkuh tanpa merasa takut sedikitpun. Di gedung tua ini—tidak begitu terang. Hanya ada beberapa buah lampu yang menyala. Garvin duduk santai di sebuah kursi. “Kau
last updateLast Updated : 2023-05-03
Read more

Kepastian

“TUTUP MULUTMU!” beberapa kali Garvin menendang Christ hingga benar-benar tersungkur di lantai. Chirst batuk dan mengeluarkan darah. Namun ia malah tersenyum. “Setidaknya sebelum aku mati—aku bisa melihat seseorang yang aku suka.” Sambil menatap Garvin. Christ tersenyum. “SHIT!” Garvin mundur. Jijik sekali rasanya. Ia mengepalkan tangannya. “Kalian urus dia. Aku akan pergi.” Garvin mengambil jaketnya. Kemudian bergegas akan pergi. “Takut hah? Takut denganku? Hahaha pria sepertimu punya takut juga.” Christ berteriak agar suaranya di dengar oleh Garvin. Garvin berhenti. amarahnya sudah memuncak. Namun anehnya ia tidak bisa melampiaskannya—justru rasa jijik semakin menggerogoti dirinya. Ia berbalik—menatap Christ yang tersenyum. “Aku tidak takut. Aku jijik sekali denganku. Rasanya benar-benar jijik sampai aku mual dan ingin muntah.” Garvin berbalik—ia berjalan keluar dari gedung itu dengan perasaan campur aduk. Marah, kesal dan dongkol. Seharusnya ia bisa menghajar habis-habisan Chr
last updateLast Updated : 2023-05-03
Read more

Hanya Berpura-pura

“Di mana Alesha dan Jake?” begitu Garvin sampai di kediaman orang tuanya. Ia langsung melangkah masuk dan mencari-cari keberadaan anak dan istrinya. BUGHGarvin mengusap rahangnya yang baru saja mendapat pukulan dari Sean. “Kenapa dad memukulku?” tanyanya.“Masih bertanya?” Sean hendak meninju Garvin namun lebih dulu dihalangi oleh Valencia. “Hentikan.” Valencia memegang lengan Sean. “Jangan bertengkar.” “Kenapa tidak lari pada wanita itu? kenapa malah ke sini dan mencari anak istrimu yang sudah pergi?” tanya Sean. Garvin mengernyit. “Pergi? Alesha pergi bersama Jake?” “Iya, karena kamu yang memilih Daisy. Alesha memilih pergi dan menunggu keputusan kamu,” balas Valencia. “Aku tidak bermaksud menyakiti Alesha, Mom. Aku hanya berpura-pura supaya Daisy mempercayaiku. Aku berpura-pura memilih Daisy agar bisa memanfaatkan wanita itu.” Garvin mengusap rambut kesal. “Aku berhasil memanfaatkannya. Dia mencabut semua laporan tuntutannya. Aku juga mendapatkan rahasia untuk menghancurkann
last updateLast Updated : 2023-05-03
Read more

Apa yang Membuatmu Semarah ini?

Bocah itu keburu lari. “DADDY!” Jake berlari ke arah Garvin yang tengah duduk dengan perasaan kacau.“Daddy!” Jake melompat ke pelukan Garvin. Garvin mengangkat wajahnya. “Jake,” lirihnya. Ia memeluk putranya dengan perasaan haru. Ia kira tidak bisa melihat anaknya lagi. “Kenapa ke sini?” tanya Alesha begitu berada di hadapan Garvin. Garvin berdiri. “Tentu saja mencarimu.” Menarik pinggang Alesha dan langsung menciumnya.Alesha mendorong Garvin dengan sekuat tenaga. “Bisa jelaskan dengan semua yang terjadi?” Garvin menarik Alesha. Membawanya masuk ke dalam toilet. “Tunggu Garvin, aku butuh penjelasanmu.” Alesha menyentak tangan Garvin yang memeluk pinggangnya. Dengan sorot matanya yang menajam—ia mendongak. “Kenapa ke sini? Sudah membuat keputusan? Memilihku atau memilih Daisy?” “Omong kosong.” Garvin menyerbu bibir istrinya lagi. Menciumnya rakus—sudah beberapa hari ia tidak bertemu apalagi menyentuh istrinya. “Garvin!” teriak Alesha tidak tertahan. Ia mendorong Garvin kesal.
last updateLast Updated : 2023-05-04
Read more

Lama Sekali

Percuma dan sia-sia. Garvin terlanjur kesal. “KREEEK.” Dress yang digunakan Alesha sudah terbelah menjadi dua. Tenaga Garvin memang sebelas dua belas dengan titan. Tidak heran sudah banyak dress Alesha yang disobek secara Cuma-Cuma. “Garvin!” pekik Alesha. Alesha pasrah saat Garvin mulai menyentuhnya. Beberapa kali ia meringis karena permainan mereka yang terlewat kasar. Garvin membawanya masuk ke dalam bilik toilet. Di sana. “Berapa lagi?” tanya Alesha sudah banjir keringat akibat permainan mereka. “Satu lagi.” Garvin memejamkan mata sambil menyugar rambutnya. Bohong—dari tadi selalu berkata satu kali lagi. Tapi Garvin terus melakukannya sampai ia benar-benar puas. Sampai emosinya menjadi stabil. Ya hanya Alesha yang bisa meredakan emosinya. Hanya Alesha seorang. TOK TOK“Ayo berhenti.” Alesha mendongak ingin tahu apakah ada orang masuk atau tidak. “Teruskan di rumah saja.” Garvin menarik Alesha hingga semakin melekat padanya. “Tidak.” ~~Yubin dan Jake sudah berada di mobil
last updateLast Updated : 2023-05-04
Read more

7 dari 10

Mobil berhenti. Yubin membuka mata—setelah itu melakukan peregangan ringan. Ia mengusap kepala Jake pelan. Bocah itu tidur berjam-jam di pangkuannya. “Jake…,” pangil Yubin. Jake tidak terbangun. Mirip Alesha—kalau sudah tidur pasti susah bangun. “Jake…,” panggil Yubin lagi. “Aku akan menggendongnya.” Vander keluar dari mobil. Kemudian membuka pintu dan mengambil alih Jake ke dalam gendongannya. Tidak seberapa—Jake hanya anak kecil tidak akan membuat Vander sampai keberatan. Yubin menyelimuti Jake sampai batas leher. Sudah malam—kakaknya juga tidak kunjung pulang. Biar saja—Yubin tidak ingin memikirkan kakaknya karena ia terlanjur mengantuk. “Terima kasih sudah mengantarku dan Jake.” Setelah mengatakannya Yubin bergegas melangkah pergi. Vander menatap punggung Yubin yang semakin menjauh. Mengejar satu wanita saja rasanya sangat berat. Vander menggeleng pelan—ia akan pergi. Ia tidak akan menemui Yubin lagi. Semakin bertemu—perasaannya semakin kacau. ~~“Bagaimana keadaan Jake?” ta
last updateLast Updated : 2023-05-04
Read more

Topik Hangat

“Seorang anonim mengirim beberapa fakta mengenai Daisy Bernard. Dari bukti yang beredar Daisy telah berkencan dengan seorang pria. Ternyata—Daisy juga pernah hamil. Foto kedua adalah bukti jika Daisy datang ke rumah sakit. Tujuannya adalah menggugurkan kandungannya. Dokter yang telah mengaborsi memberi kesaksian jika perempuan yang menggugurkan kandungannya 4 tahun lalu adalah Daisy.” Seorang reporter membacakan berita hangat pagi ini. Garvin tersenyum dibalik cangkirnya. Ditemani secangkir kopi hangat dan berita yang sangat bagus. “Daisy digadang-gadang menjadi penerus perusahaan Bernard. Apakah mungkin munculnya skandal tentang dirinya untuk menurunkannya dari tahta pemimpin?” tanya Reporter sambil mengarah ke kamera. “Kami telah mengumpulkan beberapa komentar orang-orang di internet.” Layar TV menampilkan komentar orang-orang. “Daisy tidak lebih jal@ang. Dia bisa ke sana ke mari menggoda pria.” “Itulah gunanya otak. Cantik saja tidak cukup!” “Hahaha dia bisa jadi penerus jika
last updateLast Updated : 2023-05-05
Read more

Acara Perjodohan

Hari ini Garvin benar-benar dibuat senang. Ia mendongak menatap dua orang bawahannya yang masih berada di hadapannya. Aland menatap Ellie dalam diam. Pria itu terlihat menatap Ellie dari samping. Bibirnya melengkungkan senyum. “Kau menyukainya?” tanya Garvin pada Aland. Aland tidak menoleh. Secara tidak sadar malah mengangguk pelan. “Iya…,” balasnya dengan lirih. Sontak Ellie langsung menoleh. Ia menjaga jarak yang lebih jauh dari Aland. Baginya Aland tidak lebih dari hacker cupu dengan kacamata tebal yang bertengger di hidung. Ia meringis pelan—ia bahkan tidak mempunyai selera makan jika harus berkencan dengan pria modelen Aland ini. “Berkencanlah kalian. Nanti akan kutanggung biaya pernikahan kalian,” kata Garvin enteng. “Sir—” Ellie menghela nafas. Ia menatap tidak suka pada Aland. “Saya masih mempunyai kriteria untuk pasangan saya.” “Kau tahu? Aland cukup….” Garvin menatap Aland tidak yakin. Ia mengangkat telapak tangannya untuk menilai Aland. “Dia lumayan… lumayan bagus.”
last updateLast Updated : 2023-05-05
Read more
PREV
1
...
1718192021
...
23
DMCA.com Protection Status