“Anyeonghaseyo kakak ipar.” Yubin tersenyum. Ia membawa sebuah koper. Seperti biasanya. Setahun sekali ia akan datang berkunjung. Ia berjalan mendekati Garvin. “Kau sudah datang,” ucap Garvin. “Bagaimana kau sampai di sini?” tanya Garvin dengan raut garangnya. Siapapun juga akan menciut, tidak terkecuali Yubin, adik iparnya sendiri. Yubin menunduk sebentar sambil menghela nafas. “Aku naik taksi sampai post depan. Lalu di antar pengawal sampai di sini.” “Sudah kubilang jika akan ke sini, kau harus bilang dulu. Pengawal akan menjemputmu di Bandara. Kenapa kau tidak mengerti-mengerti? Kau sudah dewasa Yubin. Mana ada dokter ceroboh sepertimu.”Yubin mencebikkan bibirnya. Garvin dengan Alesha tidak ada bedanya. Mereka sama-sama suka memarahinya. “Aku lupa, kakak ipar.” “Kejadian 4 tahun lalu tidak cukup membuatmu sadar? Kau ini—” tangan Garvin terangkat ingin mencakar adik iparnya. Tapi ia urungkan kembali. “Ah sudahlah.” “Di mana Yuna Eonni?” Yubin celingukan. Tidak mendapati kakakn
Last Updated : 2023-05-02 Read more