“Cantik sekali. Kamu selalu cantik.” Abraham mengangguk. Garvin sudah percaya diri jika kakeknya akan membelikannya juga. Tapi ditunggu—kakeknya tidak mengeluarkan apapun lagi dari saku. Kakeknya itu malah berbarik, berjalan menjauhi mereka. “Kek, di mana punyaku?” tanya Garvin. Abraham berhenti. Ia berbalik. “Memangnya kamu ingin?” tanyanya. “Jelas ingin. Kakek selalu membelikan Alesha, tapi tidak pernah membelikanku.” Garvin mendekati kakeknya. “Kakek memang pilih kasih,” omelnya sambil berdecih pelan.Tak takTongkat itu akhirnya melayang di kepala Garvin. “Kakek tidak membelikanmu, karena kakek yakin kamu tidak akan menggunakannya.” “Sudah kuduga.” Garvin menelan kekecewaannya lagi. Kakeknya itu lebih menyayangi Alesha dari pada dirinya. Abraham memberikan sebuah kotak berwarna hitam pada Garvin. kotak kecil yang hanya berukuran separuh genggaman tangan. “Ini adalah cincin. Katanya dulu pemiliknya adalah Raja.” Garvin mengerjap mata. Ia menatap telapak tangannya yang sudah
Terakhir Diperbarui : 2023-05-07 Baca selengkapnya