Andika mengangkat sebelah alisnya, tapi ekspresinya tidak menunjukkan keheranan, "Mengapa kamu menanyakan itu padaku?""Kamu tidak perlu berpura-pura, Andika." Balas Effendy sembari mendekat ke arah sang tuan rumah, sehingga kini mereka berdiri berhadap-hadapan. "Katakan, dimana kamu menyembunyikannya?""Atas dasar apa kamu menganggap akulah yang menyembunyikan Ele, hm?" Tanya Andika pula sembari menyeruput minumannya dengan santai. "Diluar sana, mengapa bukan Tristan yang kamu cari?"Effendy meraih kerah baju Andika, kehilangan pengendalian dirinya untuk pertama kali. "Jawab pertanyaanku!""Woah, santai, brother." Balas Andika, ekspresinya bahkan masih terbawa santai. "Mari, apa tidak sebaiknya kamu duduk dulu?" Tawar Andika. "Segalanya bisa dibicarakan dengan kepala dingin."Effendy mendengus dan melepaskan cengkramannya. "Kamu tidak perlu berbasa-basi, katakan dimana dia berada!""Dia tidak bersamaku, tapi aku tahu dimana dia berada..." Jawab Andika pula. Minumannya di serahkan pad
Read more