Asisten Sultan Winata yang visualnya adalah seorang pria akhir tiga puluhan dengan jas resmi, membukakan pintu ruangan VIP restoran tersebut, "Silakan, Tuan sudah menunggu Anda di dalam."Eleanor mengangguk saja. Dia melangkah masuk, mendapati Sultan Winata duduk dengan tenang di atas kursi kelas satu, berseberangan dengan kursi kosong yang lain. Sementara di atas meja, telah tersedia berbagai makanan mahal yang sepertinya dipesan khusus disana.Eleanor duduk dengan tenang, matanya menatap laki-laki paruh baya itu, sebelum dia membuka mulut bicara, Sultan telah berbicara lebih dulu."Selamat datang, dan maaf sudah mengganggu waktunya, Nak."Eleanor sedikit mengernyit, Sultan menggunakan bahasa panggilan sopan pada seorang anak padanya."Saya pikir permasalahan itu sudah selesai," ungkap Ele lagi."Tidak, saya tidak hendak membicarakan itu. Mari, kita bersantap dulu." Ajak Sultan pula.Ele mengangguk dan tak banyak bicara, menikmati makanan Tyang tersaji, dia makan dengan tenang dan se
Baca selengkapnya