Eleanor menatap heran pada Effendy, namun sebelum mulutnya kembali bertanya lebih jauh, pintu telah di ketuk dari luar.Ketika Effendy membukanya, ia melihat Ambar berdiri dengan ekspresi cemas, "Tuan, dokter Andika datang bersama Polisi, ingin menemui Tuan."Mendengar perkataan Ambar, Effendy tidak menunjukkan reaksi apapun."Beritahu mereka, aku akan turun ke bawah.""Baik,"Ambar pun meninggalkan kamar Tuannya. Effendy menatap pada Eleanor yang kini telah berdiri di sisinya."Mari, kamu harus ikut denganku dan meluruskan semuanya."Saat mereka turun ke ruang tamu, Andika sudah duduk di sana bersama dua orang petugas kepolisian. Effendy duduk di depan mereka. "Ada apa tuan-tuan di ikutsertakan menemui saya?" Tanya Effendy pada kedua petugas kepolisian itu. Sedang Andika hanya menatapnya dengan senyum miring."Kamu sudah menyalahi aturan, Chislon. Aku membawa kedua penegak hukum ini agar kamu bisa sekaligus di amankan."Effendy tahu, bahwa tidak akan semudah itu kedua penegak kepoli
Baca selengkapnya