"Breng sek kamu, Tania!" teriak Sinta, setelah wanita itu mengetahui sebuah kebenaran. Aku tak menyangka reaksinya akan seperti itu."Tenang, Sin!" Mas Wisnu berusaha menenangkannya. Lelaki berbadan tegap itu mencekal tangan Sinta yang sangat ingin menghajarku. "Lepaskan aku, Mas! Aku harus memberi pelajaran pada wanita perebut suami orang ini!" teriaknya kesetanan. Napasnya tersengal seolah-olah habis berlarian."Tenang, Sinta! Tenang!" Mas Wisnu membentaknya, setelah itu menahan tubuh Sinta dengan memeluknya itu. Sementara wanita yang selalu mengatakan jika dimadu adalah jalan untuk meraih surga itu sudah sangat berantakan. Ini benar-benar lucu, kemana wanita yang dulu sangat mendukung suami sahabatnya untuk menikah lagi?"Kamu memang breng sek, Nyia! La cur! Pe la kor! Lepaskan aku, Mas!" Sinta masih meraung dan berusaha berontak untuk menggapai aku. Sorot matanya tajam seolah hendak memangsa diriku hidup-hidup. "Sesakit itu kah, Sin? Itulah yang kurasakan dulu!" sahutku. Nyatany
Last Updated : 2023-02-18 Read more