"Hallo, Mas. Apa kabar?" Aku berusaha bersikap normal, walaupun dadaku berdegup cukup kencang. Ini adalah pertama kalinya aku kembali menghubungi Mas Wisnu, setelah setahun lebih tak berkomunikasi. Ada yang berdesir di dalam hati setelah dia langsung menyebut namaku, itu artinya selama ini dia tak menghapus kontakku. Perasaan memang tidak bisa berbohong, aku telah lama memendam rasa pada Mas Wisnu. Mungkin benar kata pepatah Jawa, wiwiten tresno jalaran songko kulino. Ya, rasa cinta ini tumbuh karena kebersamaan yang dulu pernah terjalin, dan walaupun sudah ratusan hari tidak bersua, rasa itu tetap ada."Alhamdulillah aku baik, Nyia. Kamu apa kabar?" sahutnya diujung telepon. Di sini, aku tersenyum bayang wajahnya yang sedang berbicara seolah nampak di depan mata."Sama, aku juga baik, Mas." Ah, sebuah basa-basi yang umum dilakukan oleh teman yang sudah lama tidak bersua. Ingin rasanya kutanyakan, apa dia rindu? Namun, kurasa itu cukup lancang."Mas, kalau ada waktu, aku ingin bertem
Huling Na-update : 2023-04-10 Magbasa pa