All Chapters of PEMBALASAN UNTUK SAHABAT TUKANG HASUT: Chapter 11 - Chapter 20

71 Chapters

sebelas

Kabar begitu cepat tersebar. Kedua mertuaku begitu murka melihat anaknya seolah tak berdaya. Sumpah serapah keluar dari mulut ibu mertua. Namun, Sinta kembali beraksi. Dia dengan air mata yang menganak sungai di pipi, mati-matian membelaku. Mengatakan bahwa semua ini salah Tania.Mas Haris dan calon istrinya juga datang, lelaki yang kuanggap seperti saudara itu menghadiahiku sebuah bogem mentah, tepat di wajah. Membuat cairan hangat dan kental keluar dari hidungku yang sepertinya patah."Bang sat! Tega kamu menyakiti Sinta!" murkanya. Kembali sebuah bogem dia lepaskan. Semua menjerit, Sinta dengan tubuh yang seolah rapuh menahannya, kemudian memelukku yang kepayahan.Ekor mataku menatap ibu yang tengah meringkuk di sudut ruangan. Wanita itu merasa bersalah atas apa yang sudah kulakukan."Mas Wisnu tidak bersalah, Mas. Ini memang salahku, terlalu percaya dengan Tania. Aku memang sering meminta Mas Wisnu saat Tania butuh teman dan aku tak bisa. Tak
last updateLast Updated : 2023-03-18
Read more

dua belas

Aku tetap berangkat ke bengkel, setelah mengobati hidung dan memastikan ibu baik-baik saja. Walaupun, wanita yang sangat kuhormati itu mendiamkanku. Tak masalah, asal dia masih bisa tersenyum bersama Sinta.Sampai di bengkel, sudah ada beberapa pelanggan yang antri. Mereka menatapku heran, tetapi tetap saja menyapa ketika aku lewat. Bahrul, salah satu pegawaiku menghampiri dan menyerahkan nota pembayaran untuk kutotal. Sesekali dia melirik kearahku. Di bengkel aku hanya mengawasi dan mentotal biaya yang harus dibayar pelanggan, sambil sesekali melayani pembeli yang mencari onderdil sepeda motor.Bengkel sudah tutup, tapi aku enggan untuk melangkah pulang. Iseng aku membuka aplikasi biru. Akun yang pertama kali terlihat adalah akun Sinta, itu karena dia sering mentag akunku.'Alhamdulillah, satu masalah teratasi. Hempaskan sahabat toxic, apalagi yang terang-terangan hendak merebut suami kita'Postingannya mendapatkan ratusan lika dan komentar. Rata
last updateLast Updated : 2023-03-18
Read more

tiga belas

Pov Wisnu[Besok di warung lesehan tempo hari] terkirim dan langsung terbaca. Tania sedang mengetik.[Jam berapa, Mas?] Balasan masuk dari Tania.Aku menimbang-nimbang sebentar. [Sehabis Dzuhur, bisa?][Ok, makasih ya, Mas] balasnya cepat.[Sama-sama, Nyia] Ada yang lega di dalam hati, setelah berbalas pesan dengan Tania. Mungkin, kekhawatiran tentangnya telah hilang.Aku enggan menebak apa yang akan dibicarakan Tania, sepertinya cukup serius hingga dia menghubungiku lebih dulu. Aku langsung menghapus pesan darinya, khawatir akan dibaca Sinta dan akan dijadikan sebagai senjata untuk semakin menyudutkanku. Apa ini sebuah kesalahan, Tuhan? Semua tergantung niat, sahutku dalam hati.Malam ini terasa sangat panjang. Apakah diluar sana, ada seseorang yang mengalami masalah hidup seperti yang kualami ini. Terjebak dalam sebuah pernikahan yang penuh dengan sandiwara, dan sangat sulit untuk melepaskan diri.Aku baru mas
last updateLast Updated : 2023-03-19
Read more

empat belas

"Bagaimana keadaan Sinta?" tanyanya setelah pelayanan tadi pergi.Aku menggeleng sambil berdecak. "Mungkin ini kurang baik, membicarakan istri dengan wanita lain." Aku terkekeh. "Tapi, berhubun ada hubungannya denganmu, sebaiknya kita dibicarakan." Tania menatapku intens. Ah, mengapa sekarang Tania terlihat berbeda."Aku minta maaf atas tindakannya kemarin," imbuhku setelah sepersekian detik pikiranku melalang buana."Aku sakit hati, Mas. Walaupun sudah berusaha memaafkan. Sinta sudah keterlaluan dan aku ndak bisa seperti bapak.""Aku tahu, dan dia sama sekali tidak merasa bersalah." Aku menghela napas panjang jika mengingat perbuatan Sinta kemarin."Nyia, apa ini salahku yang tak bisa tegas sama dia?" Entah keberanian dari mana, aku bisa curhat sama Tania. Apa karena rasa nyaman ini?"Aku gak tahu, Mas. Yang kutahu, memang ada karakter orang seperti itu. Syukur-syukur Mas Wisnu bisa membuatnya berubah me
last updateLast Updated : 2023-03-19
Read more

Lima belas

Akhirnya aku resmi menyandang status baru. Status yang bisa membuat wanita dipandang rendah. Entah mengapa dan sejak kapan janda dipandang sebagai wanita yang harus diwaspadai. Padahal jika bisa, wanita juga tidak ingin menjadi janda jika pasangannya setia dan tak neko-neko.Tak sedikit yang menyayangkan gagalnya pernikahanku dengan Mas Haris. Wajar mereka beranggapan seperti itu karena tidak tahu yang sebenarnya. Apalagi selama ini, sikap Mas Haris terlihat baik di sini. Bapak saja terkecoh, apalagi mereka yang hanya melihat bungkusnya saja.Rumah dalam keadaan sepi ketika aku sampai. Mungkin, bapak masih di sawah. Baru saja aku sampai di kamar mandi untuk mencuci muka dan kaki, terdengar salam dari luar. Aku pun kembali melangkah keluar sambil membalas salam."Apa kabar, Nyia?" sapa Sinta yang sudah berdiri di depan pintu. Wanita itu begitu percaya diri. Apa dia lupa, dengan apa yang sudah dilakukannya padamu sebulan yang lalu?
last updateLast Updated : 2023-03-20
Read more

enam belas

"Mbak Tania! Mbak Tania! Assalamualaikum!"Aku yang tengah tidur siang tergagap mendengar kegaduhan di luar rumah. Walaupun kesadaran belum sepenuhnya penuh, aku bergegas keluar, setelah menarik jilbab instan di sandaran kursi dan memakainya asal."Ada apa ini?" tanyaku panik setelah melihat dua orang di depan pintu yang juga terlihat panik. "Pak Malik, Mbak! Pak Malik—" Satu diantara mereka hendak menjelaskan. Namun, terlihat kesulitan."Bapak di sawah, Pak? Ada apa?" Aku masih tak mengerti arah pembicaraan ini."Pak Malik mengalami kecelakaan, Mbak. Sekarang dibawa ke rumah sakit," ujar satunya. "Innalilahi Bapak!" jeritku tertahan. "Pak, tolong antar aku ke rumah sakit ya, aku ambil tas dulu.""Iya, Mbak," sahutnya, aku bergegas masuk untuk mengambil yang aku butuhkan.Dalam perjalanan aku tak bisa tenang. Berkali-kali meminta Pak Sulkan untuk mempercepat laju mo
last updateLast Updated : 2023-03-20
Read more

tujuh belas

Aku masih bergulung di selimut ketika pagi menyapa. Rasanya sangat malas untuk beranjak dari kasur empuk ini. Beberapa kali menguap karena masih ngantuk. Dering ponsel memaksaku untuk bangkit. Mungkin itu sebuah berita penting, karena saat ini aku sedang dalam misi pencarian.Ternyata panggilan video dari Mas Wisnu. "Selamat pagi?" sapanya saat kami bertatapan melalui layar ponsel."Apa kamu juga sudah mengucapkannya pada Sinta?" sahutku dengan suara khas orang bangun tidur."Ayolah, Nyia. Jangan bahas dia kalau kita sedang ngobrol," sewotnya. Membuatku mengulum senyum."Biar kamu ingat kalau sudah punya istri." Aku semakin menggodanya. Membuat Mas Wisnu Demak cemberut dan buatku itu sangat lucu."Pagi sekali dia sudah bangun. Setelah itu pergi ke rumah sepupunya itu," ujarnya. Sorot matanya teduh ketika kami bertatapan."Oh, rajin sekali dia," sahutku tanpa mengalihkan tatapan. Ingat, Nyia, ingat! Dia suami orang! "Dia
last updateLast Updated : 2023-03-21
Read more

delapan belas

Pov Haris "Kamu kenapa, Mas?" tanya Rindu yang baru saja keluar dari kamar mandi.Sesaat tatapan kami beradu, membuatku ragu untuk mengatakan yang sejujurnya. Aku takut jika Rindu marah dan tak mau lagi melayaniku. "Gak ada apa-apa, Sayang." Nyatanya hanya itu yang keluar dari bibirku. Aku bangkit kemudian menghampirinya. "Aku keluar dulu, mau nemenin Aurel main." "Kan udah ada Sus yang jaga." Rindu mencegahku. Wanita yang masih memakai handuk itu menatapku, ada kecurigaan di sorot matanya. "Ada apa sih, Mas? Kalau ada masalah cerita dong," ucapnya manja. Wanita bertubuh bak gitar spanyol itu melingkarkan tangannya di leherku. Bibir sensualnya mengecup lembut bibir ini. Ah, Rindu memang bisa membuatku melayang bahagia."Mas pusing, dengan biaya pernikahan kita, Sayang. Apa permintaanmu itu tidak terlalu berlebihan?" ucapku hati-hati.Mendengar penuturanku, Rindu sontak melepaskan tangannya. "Gitu aja sudah pusing. Masa, baru mau ng
last updateLast Updated : 2023-03-21
Read more

sembilan belas

Saat ini aku dan Tania sudah resmi berpisah. Entah mengapa, sejak itu aku merasa ada yang kurang dalam hidup ini. Tiga tahun bersama, Tania telah membuatku nyaman dengan segala sikap dan perilakunya. Tania membuatku merasa dihargai dan dibutuhkan, walaupun semua fasilitas yang kunikmati adalah miliknya. Tak pernah sekalipun dia mengungkit hal itu, bahkan ketika ibuku menghinanya. Kuakui, didikan orang tuanya cukup hebat, hingga Tania menjadi pribadi yang baik.Tania memang tidak bekerja, tetapi uangnya tak pernah habis. Tiga bulan sekali bapaknya yang seorang petani itu mengirim uang dari hasil panen. Belum lagi kalau habis menjual sapi, mertuaku itu pasti mengirim banyak uang ke rekening Tania. Ah, bodohnya aku, telah melepaskan tambang emas hanya demi wanita yang hanya pintar di ranjang, tapi aku suka.Aku semakin pusing dengan perang dingin antara Sinta dan Rindu. Entah apa yang terjadi dengan kedua wanita itu, baik Sinta atau Rindu tak ada yang mau bercerita.
last updateLast Updated : 2023-03-22
Read more

Dua puluh

Pov Haris Ini adalah kali pertama kami bertemu setelah sidang terakhir perceraian kami. Mantan istriku itu terlihat berbeda, dia terlihat semakin menarik, kembali seperti dulu saat pertama kali bertemu. Aku segera mengalihkan pandangan, tak tahan rasanya ditatap dedemit rupa oleh Tania.Apa mungkin Tania juga akan mengusut tentang penjualan rumahnya? Ah, tidak. Orang-orang yang kuajak kerjasama sudah sangat profesional. Gak mungkin Tania tak percaya. Apalagi dasarnya Tania itu baik, pasti dia takkan mempermasalahkan tentang penjualan rumah itu. Buktinya sampai sekarang dia diam-diam saja.Sinta ditahan karena ada sangkut pautnya dengan beredarnya foto-foto Tania, walaupun sebagian ada yang editan. Lelaki yang menjadi tersangka utama mengatakan jika dia diminta oleh seseorang yang dicurigai adalah Sinta. Jadi, untuk sementara waktu Sinta akan ditahan di kantor polisi sebelum ditetapkan menjadi tersangka. Sontak ibunya kembali berulah, wanita
last updateLast Updated : 2023-03-22
Read more
PREV
123456
...
8
DMCA.com Protection Status