“Mengapa hanya aku yang paling tidak mengerti dirimu,” gumam Anjani, dengan air mata mengambang di pelupuknya. Hatinya begitu terluka. Ia kian terisak. Pun demikian, genggamannya tak kunjung usai di jemari sang suami. Dengan siku bertumpu, Anjani berulang kali mengecup jemari tersebut. Ia tertunduk lesu dengan air mata yang tak kunjung henti berlinang. “Maafkan aku,” lirih Anjani. Hatinya begitu terluka. Ia mengutuk kebodohannya karena tak mengenal tentang pria itu. Rasanya percuma mereka tinggal bersama, hal remeh seperti itu pun ia tak tahu. Anjani menggeleng, gusar dengan dirinya sendiri. “Aku menyesal karena tidak tahu apapun tentang dirimu.” Lagi-lagi isak tangis terdengar dibersamai suara alat medis. Tak lama, suara pintu berdecit. Anjani gegas menghapus jejak air mata di pipinya. Ia menangkap sosok wanita yang semakin mendekat. Disaat yang sama ketika langkah kaki itu terhenti, Anjani mendekap erat tubuh wanita itu. Samar-samar mulai terdengar isak tangis. Kini Anjani me
Last Updated : 2023-03-22 Read more