“Dia adalah polisi yang membawa rahasiaku. Jadi, daripada rahasiaku terbongkar lalu hidupku hancur, lebih baik menuruti perintahnya untuk menangkap anda.” Tubuh Aji Wijaya bergetar hebat karena amarah yang membara dalam hatinya. Ia merasa sangat marah melihat orang yang dulu menjadi bawahannya kini berani membangkang.“Kau tahu aku bisa mengatasi masalahmu. Kenapa kau harus menundukan kepala pada polisi bau kencur seperti dia hah?” Nafas Aji terengah-engah setelah memuntahkan segala amarahnya. Meskipun rasa itu bukannya reda, justru semakin bergejolak.Kepala polisi yang duduk di hadapan Aji hanya bisa menggelengkan kepalanya. Sedetik kemudian, kepala polisi itu yang balik tertawa. “Ha.. ha.. ha… ha….”“Jangan tertawa seperti itu. Jika bukan karena aku, maka kau tidak bisa mendapatkan banyak uang seperti sekarang.” Seru Aji marah.Hanya tersisa kekehan kecil yang keluar dari mulut kepala polisi itu. Matanya balik menatap tajam Aji Wijaya." Kau benar. Tapi, kau lupa satu hal Pak Aji WI
Last Updated : 2023-04-27 Read more