Semua Bab Pembalasan Dendam Istri TKI: Bab 41 - Bab 50

106 Bab

Bab 41 Dini dan Tiara 2

Sesuai perkataan calon suaminya kemarin, ada orang suruhan yang hendak mengadopsi Dini dan Rasya. Namun, sayangnya kebijakan dari panti asuhan milik Pak Ustad itu hanya mengijinkan pasangan suami istri untuk mengadopsi anak-anak bayi di panti yang masih membutuhkan asi. Ada alasan khusus kenapa Pak Ustad dan Bu Tari menerapkan kebijakan tersebut.Karena dengan menyusu pada Ibu angkatnya, maka anak adopsi itu menjadi mahrom dengan orang tua angkatnya. Sehingga jika anak yang sudah berusia balita ke atas, tidak bisa di adopsi. Melainkan di berikan sumbangan pendidikan hingga ia besar nanti. Pihak pemberi sumbangan juga di ijikan untuk bertemu dengan anak panti yang sudah mereka biayai.Mengetahui hal ini, membuat Sekar merasa kesal. Rencananya dan sang kekasih untuk membawa Dini dan Rasya sudah gagal. Hari itu, Sekar kembali menghubungi anak sulungnya setelah pulang sekolah. Ia perlu menyusun rencana dengan Dini yang sudah bisa melakukan banyak hal sendiri.“Lalu, kapan aku akan ikut de
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-04-11
Baca selengkapnya

Bab 42 Rencana

Hari kelulusan SD akhirnya tiba juga. Semua siswa kelas enam di sekolah Tiara di nyatakan telah lulus. Sebagai hadiah atas kelulusan sang putri, Mutia membawa seluruh keluarga dan karyawannya untuk makan malam bersama di restoran terkenal yang terletak di pinggir kota.Tampak hamparan pasir pantai yang berwarna putih dengan lampu hias kecil di sepanjang jalan. Acara makan malam ini juga untuk merayakan penerimaan Tiara di salah satu pondok pesantren modern di daerah jawa timur. Mutia akan mengantar sang puti untuk pergi ke pondoknya bulan depan.Setelah pengurusan ijazah selesai dan pembayaran biaya pondok serta sekolah sudah lunas. Tiara akan memulai langkah baru sebagai santriwati. Mutia berharap dengan banyaknya ilmu agama yang akan di pelajari Tiara di pondok nanti, psikis putrinya akan mulai membaik. Dendam dalam hati Tiara juga akan semakin terkikis dengan ilmu agama yang ia pelajari dari ustadzah serrta Kyai dan Bu Nyai disana.Suara adzan isya' yang berkumandang terdengar merd
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-04-11
Baca selengkapnya

Bab 43 Berdamai

Hari yang di tunggu Tiara akhirnya datang juga. Dengan mengendarai mobil, Mutia akan mengantar Tiara ke pondok pesantren di Jawa Timur bersama dengan Zaki dan Bu Surti. Meskipun Mutia sudah melarang Bu Jarmi dan Ana untuk datang menemui putrinya dulu, tapi Ibu mertuanya itu tetap datang di hari keberangkatan Tiara.“Ini, simbah punya sedikit jajan untuk Tiara. Di terima ya sayang.” Tiara masih bergeming di tempatnya berdiri. Gadis remaja itu sama sekali tidak berniat menerima kantung plastik pemberian sang nenek.“Jajan dari Mbah Jarmi di terima Ra. Ibu nggak pernah mengajarkan kamu untuk tidak sopan pada orang yang lebih tua." Teguran sang Ibu membuat Tiara akhirnya mau juga menerima uluran kantung plastik dari Bu Jarmi. Tanpa menunggu aba-aba, Bu Jarmi sudah lebih dulu memeluk cucu pertamanya itu.“Mbah akan sangat merindukan kamu.” Tiara berusaha memberontak hingga pelukan mereka terlepas.“Ibu boleh mengunjungi Tiara di pondoknya kan, Tia?” Tanya Bu Jarmi pada Mutia. Wanita itu ha
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-04-11
Baca selengkapnya

Bab 44 Rencana Bu Jarmi

Bu Jarmi dan Ana membicarakan tentang pondok pesantren yang di tuju Tiara untuk menimba ilmu. Karena sistemnya adalah pondok pesantren modern, di sana juga akan di ajarkan minat para santri yang ingin belajar tentang teknologi. Selama Ibunya dan Ana memberikan penjelasan, Saka hanya bisa diam. Perasaannya menjadi campur aduk. Sudah sangat lama sejak terakhir kali dia bertemu dengan Tiara. Itu pun di persidangan untuk kasus penganiayaan anak yang di lakukan Saka terhadap putri kandungnya sendiri.Sejak saat itu, Saka mulai fokus menata hidupnya di dalam penjara. Dia kadang mengikuti banyak kegiatan untuk meningkatkan kemampuan setelah bebas nanti. Saka ingin bisa bekerja lagi meskipun dengan status mantan narapidana. Tidak ada sama sekali pikiran untuk bertemu dengan kedua anak kandungnya. Tiara dan Rasya. Meskipun jika rasa malas melanda Saka akan bolos dari kegiatan yang di ikutinya.Rasa sayang Saka pada Dini dulu juga perlahan mulai sirna. Tidak ada lagi rasa sayang pada Dini yang
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-04-11
Baca selengkapnya

Bab 45 Ramadhan

Mutia bersembunyi di balik pintu. Untung saja letak kursi yang berada di teras belakang itu berada di dekat pintu. Jadi, ia bisa mendengarkan suara Bu Jarmi dengan jelas tanpa du ketahui oleh Ibu mertuanya itu.“Tidak. Jika seandainya uang Mutia sudah habis untuk biaya sekolah di pondok karena mahal, Ibu tidak akan berubah Ana. Kamu tahu tidak kalau waktu Saka keluar dari penjara itu juga bersamaan dengan kelulusan Tiara dari pondoknya. Hanya butuh waktu beberapa tahun kemudian hingga Tiara mendapatkan pekerjaan setelah lulus kuliah, kita bisa meminta uang dari Tiara.”Mutia mengepalkan tangannya geram. Sudah sejauh itu Bu Jarmi berencana untuk mengeruk uang dari keluarganya. Tidak cukup dengan hukuman penjara yang di derita oleh sang putra. Kini Bu Jarmi juga mengincar cucunya sendiri. Cucu yang sudah ia abaikan dan di jadikan pembantu selama Mutia bekerja di luar negeri.“Kalau Tiara tidak mau memaafkan Saka, buat apa dia sekolah di pondok pesantren? Ibu yakin disana Tiara akan di a
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-04-12
Baca selengkapnya

Bab 46 Aji Wijaya

“Assalamualaikum.”“Waalaikumsalam. Eh, ada Bu Tari. Silahkan masuk Bu.” Kata Mutia pada Bu Tari yang merupakan istri Pak Ustad. Mereka berdua kini duduk di sofa ruang tamu.“Usaha kamu tambah maju ya Tia. Para tetangga juga senang karena mereka tidak perlu menjahit baju sampai ke desa sebelah lagi.” Kata Bu Tari membuka percakapan.“Alhamdulillah Bu Tari. Allah sudah mempertemukan saya dengan majikan yang baik. Disana saya tidak hanya bekerja merawat majikan. Tapi, juga diberikan bekal untuk menambah ketrampilan. Jadi, bisa bikin usaha setelah pulang ke Indonesia.” Jawab Mutia sambil tersenyum. Meskipun dalam hatinya ia sangat bingung dengan kedatangan Bu Tari ke rumah Ibunya.Sebagai istri Pak Ustad, Bu Tari juga mengajar di Madrasha Aliyah yang berada di desa mereka. Belum lagi mengurus rumah, anak-anak remajanya dan harus pergi ke panti asuhan milik keluarga. Jadi, Bu Tari hanya sempat berinteraksi dengan para tetangga saat belanja di tukang sayur atau saat acara pengajian.Kedata
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-04-12
Baca selengkapnya

Bab 47 Pergi

Seperti yang sudah di rencanakan, Dini akan berangkat sekolah seperti biasa. Ia sudah memastikan membawa dua baju ganti, dompet dan ponsel miliknya. Setelah sekian lama membujuk sang Ibu agar bisa pergi sendiri, akhirnya keinginan Dini terwujud. Gadis itu keluar dari kamar lalu mulai melakukan tugasnya untuk menyapu ruangan depan tempat anak-anak balita bermain.Saat pertama kali di ajak tinggal di sini, Dini mengira hidupnya akan kembali nyaman seperti dulu. Tapi, ternyata kenyataannya sangat berbanding terbalik dengan impian gadis itu. Di panti asuhan ini, anak-anak yang sudah berusia delapan tahun ke atas di ajarkan untuk hidup mandiri.Apalagi Dini juga harus menyembunyikan uangnya. Ia memang bisa makan enak di sini. Tapi, untuk membeli jajan atau barang lain, harus di sembunyikan dari anak-anak panti yang lain. Meskipun Dini sudah tidak di haruskan untuk menjaga Rasya, ia merasa sangat terkekang dengan banyaknya peraturan yang ada.“Kamu kok nyapu sambil bawa tas Din? Tasnya di t
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-04-13
Baca selengkapnya

Bab 48 Ingatan Saka

Bulan ramadhan yang di lanjutkan dengan hari raya idul fitri berlalu dengan cepat bagi Saka. Bu Jarmi datang kesini tiga hari berurut-turut karena mengaku kesepian sendiri di rumah. Saka masih berada di penjara. Ana bekerja di luar negeri dan hati Mutia belum luluh untuk bisa kembali dekat dengan Bu Jarmi.Padahal Saka tahu jika sang Ibu selalu di berada di toko sejak pagi hingga malam hari. Pria itu hanya bisa menuruti keinginan Bu Jarmi untuk bertemu. Setelah waktu besuk habis, Saka kembali ke dalam ruangan sel yang menahan tubuhnya selama beberapa bulan ini.Saka yang saat ini tengah berbaring tidur memikirkan kehidupan yang telah ia jalani selama beberapa tahun terakhir. Semuanya bermula saat Saka menikah dengan Mutia. Sebagai tetangga, Saka sudah tentu tahu jika Mutia adalah gadis tercantik di desa mereka. Banyak laki-laki yang mengejar Mutia sejak mantan istrinya itu duduk di bangku sekolah.Siapa yang tidak akan jatuh hati dengan kecantikan Mutia. Sikapnya yang sopan dan menyen
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-04-13
Baca selengkapnya

Bab 49 Ingatan Saka 2

Suara adzan subuh yang berkumandang menghentikan mimpi Saka tentang masa lalu. Karena mengingat kejadian beberapa tahun lalu, itu semua jadi terbawa mimpi. Saka memilih kembali memejamkan kedua matanya. Berbeda dengan beberapa tahanan muslim yang sudah bangkit untuk keluar dari sel menuju musola. Kelopak mata Saka kembali tertutup. Ia memilih untuk kembali tidur sampai waktunya sarapan nanti. Toh kegiatan Saka di sel penjara hanya makan, tidur dan ke kamar mandi. Pria itu kadang tertarik mengikuti kegiatan yang dapat menunjang kemapuannya setelah bebas dari penjara nanti. Namun, jika dia ingin libur maka Saka akan memilih untuk menghabiskan waktu di dalam sel penjaranya. Saka kembali bermimpi tentang anak dan mantan istrinya. Kali ini, mimpi itu mengulang saat Saka tidak menemukan dompet di dalam lemari. Dalam dompet itu, ada kartu ATM dan beberapa lembar uang tunai. Uang dari bekerja sebagai tukang parkir pasar. Dalam satu hari, ia bisa mendapatkan tiga ratus ribu rupiah. Cklek “
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-04-14
Baca selengkapnya

Bab 50 Teman Baru

Saat matahari sudah beranjak tepat di atas kepala, sipir membuka sel penjara tempat Saka mendekam. Seorang pria paruh baya yang usianya lebih tua dari Saka di giring masuk ke dalam sel. Setelah sel di kunci, pria itu meletakan barangnya di pojok ruangan lalu duduk di sana.Belum ada tahanan yang mendekati pria yang memakai kopiah berwarna putih itu. Saka sendiri tidak tertarik untuk berteman dengan tahanan baru itu. Ia lebih memilih untuk melihat pemandangan di luar sel jeruji yang mengurungnya.“Apakah itu anakmu?” Saka mengalihkan pandangan saat mendengar suara salah satu teman selnya. Rupanya tahanan baru sudah di dekati dua tahanan yang lain.“Iya. Dia baru saja selesai menjalani operasi.”“Kalau anakmu baru selesai di operasi, kenapa kau justru di tangkap? Kejahatan apa yang sudah kau lakukan?” Tanya tahanan yang sebentar lagi akan keluar itu. Saka mendengus kesal mendengar pertanyaan yang di ajukan. Benar-benar ingin tahu.“Aku mencuri uang majikanku untuk operasi anakku. Saat a
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-04-14
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
34567
...
11
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status