Semua Bab Pembalasan Dendam Istri TKI: Bab 31 - Bab 40

106 Bab

Bab 31 Keduluan

Salah satu tetangga Bu Win yang menggendong Rasya adalah klien Mutia. Tetangga itu menceritakan jika ia melihat luka lebam, di tubuh Rasya kemarin. Saat ini Mutia sedang berada di rumah orang itu bersama dengan Rani. Acara yang di hadiri Mutia kali ini bukan acara pernikahan. Tapi, acara sunatan anak laki-laki yang di gelar secara meriah.Pihak keluarga ingin di rias karena acara ini juga menghadirkan hiburan musik dangdut. Si anak akan di sunat jam sepuluh pagi ini. Lalu di lanjutkan dengan acara syukuran dan hiburan.“Kasihan banget Rasya.” Komentar Mutia singkat. Karena ia tidak merasa ada keperluan dalam masalah ini. Hanya hati kecilnya sebagai seorang Ibu yang kasihan dengan Rasya dan Dini. Selain itu, ia tidak berani berkomentar apapun. Bisa saja ada orang lain yang memutarbalikan perkataannya.Acara hari itu berjalan dengan lancar. Topik percakapan mengenai perseteruan di antara Bu Win dan Bu Jarmi ramai di bicarakan. Mutia memilih hanya tersenyum atau menganggukan kepala. Wani
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-04-01
Baca selengkapnya

Bab 32 Mutia

Suara deru mesin jahit terdengar nyaring dari luar. Bu Jarmi yang datang bersama Ana tidak bisa masuk ke dalam toko karena banyak orang. Terlihat beberapa tetangga yang berada dalam toko itu sedang menjahit baju. Beberapa orang yang sudah keluar menyapa Ibu mertua Mutia itu dan menyuruhnya untuk masuk.“Sepertinya mereka sedang menjahitkan baju Bu.” Bu Jarmi menatap rantang makanan yang masib ia pegang. Niat hati ingin memberikan rantang makanan itu untuk Mutia, tapi sepertinya harus di batalkan.“Lebih baik kita pergi sekarang daripada di permalukan sama tetangga sini.” Seolah bisa membaca pikiran sang Ibu, Ana mengatakan hal yang sama persis yang sedang di pikirkan oleh Bu Jarmi.“Ya udah ayo kita berangkat ke kota sekarang. Saka pasti udah nunggu kita.” Ana menganggukan kepalanya lalu kembali menghidupkan motor. Ibu dan anak itu kembali melaju di atas motor menuju penjara kota untuk menjenguk Saka.Dari dalam toko, Mutia tidak sengaja melihat motor Ana yang melewati rumahnya. Perha
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-04-02
Baca selengkapnya

Bab 33 Rencana Sekar

“Apa yang sebenarnya tengah kamu rencakan Angel?” Angel menggelengkan kepalanya. Teman sekamar Sekar itu perlahan mundur dengan wajah khawatir. Seolah ia punya rahasia yang di sembunyikan dari Sekar.“Aku nggak merencanakan apapun. Kepala panti yang sudah aku hubungi pasti kecewa karena kau tidak jadi menitipkan Dini dan Rasya di sana.” Sekar masih belum bisa percaya dengan perkataan Angel. Tapi, wanita itu menganggukan kepalanya. Hingga Angel berlalu dari hadapan Sekar.“Untung saja aku tidak jadi menitipkan anak-anak ke panti asuhan yang di rekomendasikan Angel. Entah rahasia apa yang sudah dia sembunyikan.” Gumam Sekar lalu merebahkan dirinya di atas tempat tidur.Jarinya menggulir layar ponsel hingga memperlihatkan wajah Dini dan Rasya. Sekar teringat dengan curhatan sang putri jika dia merasa malu saat masuk sekolah. Semua siswa mencemoh Dini karena Saka di penjara dan Sekar menjadi buronan.“Kalian yang sabar ya. Ibu akan membawa kalian ke sini setelah punya banyak uang. Ibu jan
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-04-04
Baca selengkapnya

Bab 34 Makanan

“Kamu ke sekolah di antar Mbak Rani dulu ya sayang. Ibu mau menunggu Dokter yang akan memeriksa Uti.” Tiara menganggukan kepalanya. Gadis remaja itu sudah memakai seragam sekolah yang tampak kecil di badannya. Di usia dua belas tahun, Tiara memang tumbuh menjadi gadis yang tinggi semampai. Tingginya sudah hampir sama dengan sang Ibu.“Iya Bu. Apa kita nggak bawa Uti ke rumah sakit aja? Panasnya Uti nggak turun-turun sejak kemarin.” Mutia menggelengkan kepala sambil menghela nafas.“Uti nggak mau. Katanya di periksa Dokter aja. Nanti Ibu tanya Dokter apa Uti harus di rujuk ke rumah sakit atau tidak.” Bisik Mutia pelan agar tidak terdengar oleh Bu Surti yang tengah memakan buburnya.“Ya udah aku berangkat dulu Bu.” Tiara menyalami tangan sang Ibu dan utinya secara bergantian.“Assalamualaikum.”“Waalaikumsalam.”Rani sudah tiba di depan rumah Mutia dengan sepeda motornya. Tiara lalu naik ke belakang motor Rani. “Terima kasih sudah mau mengantarkan aku lagi mbak.” Rani terkekeh pelan.“I
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-04-06
Baca selengkapnya

Bab 35 Saudara Kandung

Untunglah kondisi Bu Surti sudah membaik. Ibu Mutia itu hanya di rawat selama dua hari di rumah sakit. Zaki yang juga sedang cuti untuk menjaga Ibunya, bergantian dengan Mutia. Tiara yang juga sudah terbiasa naik mobil, menjenguk sang Uti setiap hari. Gadis remaja itu bahkan sudah nyaman duduk di dalam mobil peninggalan Bapaknya.“Maaf aku baru datang.” Nafas Mutia sedikit terengah saat memasuki ruang rawat Bu Surti. Wanita itu baru saja sampai di rumah sakit ini setelah bekerja di rumah kliennya.“Seharusnya kamu nggak perlu jemput Ibu nduk. Kamu pasti masih capek setelah bekerja. Kan sudah ada Zaki dan Tiara.”“Nggak masalah Bu. Lagian hari ini aku juga akan mengajak Tiara pergi ke mall untuk membeli perlengkapan sekolah yang baru.”“Yes.” Teriak Tiara senang.“Ssstt.” Mutia hanya bisa menggelengkan kepalanya saat sang anak terkekeh pelan setelah di ingatkan.“Kalian nanti naik apa mbak? Mobilnya kan mau aku pakai buat ngantar Ibu pulang. Kamu aja harus pakai motor untuk pergi ke ru
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-04-07
Baca selengkapnya

Bab 36 Paket dan Video

Zaki masuk ke dalam toko untuk melihat rekaman CCTV yang terpasang di teras. Jarinya menekan dengan cepat keyboard laptop untuk melihat orang yang meletakan kardus kulkas itu di teras rumah mereka. “Dapat.” Zaki memperbesar rekaman CCTV. Terlihat sebuah mobil sedan berwarna putih berhenti di belakang bahan bangunan. Dua pria yang memakai jas berwarna hitam turun dari mobil. Sepertinya mereka sedang bicara dengan seseorang. Kepa adua orang itu melihat sekeliling berkali-kali.Kedua pria itu lalu berjalan melewati para tukang dan meletakan kardus kulkas itu bersama dengan barang-barang lain yang sudah di keluarkan dari dalam rumah. Kedua pria itu sempat bicara dengan salah satu tukang lalu masuk kembali ke dalam mobil. Semua tukang sepertinya tidak menaruh curiga pada kedua pria itu karena mereka kembali melanjutkan pekerjaan.Ada seorang wanita yang memakai topi dan kacamata mengintip dari balik batu bata yang di susun tinggi. Kedua pria berjas hitam dan wanita itu kembali masuk ke da
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-04-09
Baca selengkapnya

Bab 37 Tidak Benar

Sejumput sinar matahari baru menyinari bumi saat Sekar pulang ke hotel. Ia tidak melihat Angel di dalam kamar. Itu berarti pagi ini Angel masih bekerja. Sekar merebahkan dirinya di atas tempat tidur. Tangannya lalu mengambil ponsel di dalam tas untuk melihat reaksi para warganet tentang video yang sudah beredar. Ia sangat tidak sabar untuk membaca hujatan para netizen pada Mutia.Kening Sekar berkerut bingung. Ia sama sekali tidak melihat video yang sudah ia unggah dengan akun palsunya. Bahkan video yang dia kirimkan pada akun gosip terkenal atas bantuan Asya, temannya yang tinggal di Jakarta, sama sekali tidak terpampang di laman sosial media. Sekar menghela nafas kesal. Apakah ada yang sengaja menghapus video dan foto editan dengan wajah Mutia? Sehingga ia sama sekali tidak bisa menemukan di laman sosial medianya.Dia masih menggulir layar ponselnya hingga sebuah pesan mengalihkan perhatian Sekar. Matanya membulat seketika saat membaca pesan dari Asya. Tubuh Sekar seketika bergetar
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-04-09
Baca selengkapnya

Bab 38 Sembunyi

“Silahkan di makan Nyonya.” Ujar Bu Surti saat banyak makanan khas daerah mereka sudah tersaji di depan mata. Pagi itu, Mutia dan Bu Surti sengaja memasak makanan khas Indonesia untuk Izumi.Mutia terpaksa menjamu mantan bosnya itu di ruang tamu karena renovasi dapur dan kamar mandi yang belum selesai. Setelah menyelesaikan masalah tentang foto dan video editan yang menggunakan wajah Mutia, Izumi hanya mampir sebentar. Wanita yang umurnya sudah lebih dari empat puluh tahun itu harus kembali pergi ke rumah saudaranya di Indonesia.Karena acara pernikahan anak dari adik Nyonya besar Honda, Izumi kembali terbang ke kampung halaman sang Ibu yang jaraknya dua jam dari kampung yang di tinggali Mutia dan keluarganya. Awalnya, Izumi tidak sengaha bertemu dengan Zaki saat mengisi bensin di pom. Kala itu Izumi bertanya pada Zaki tentang alamat desa Mutia dengan bahasa Indonesia yang fasih. Ia ingin mampir ke rumah Mutia sejenak sebelum melanjutkan perjalanan ke rumah saudaranya.Zaki yang menga
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-04-10
Baca selengkapnya

Bab 39 Pelarian Sekar

Di sebuah villa yang sangat mewah terletak jauh dari pusat kota Denpasar, terdapat kolam renang luas dengan tebing dan laut di bawah kolam renang itu. Pemandangan matahari terbit menyambut villa ini. Sekar yang baru saja berenang, sudah duduk di tepi kolam. Hanya ada para pelayan yang beralalu lalang di villa ini. Sedangkan pemiliknya masih berada di Jakarta. Saat menghubungi kliennya kemarin, pemilik rumah ini memerintahkan anak buahnya untuk menjemput Sekar dan menyiapkan keperluan wanita itu yang akan tinggal di villa bersamanya.Saat sedang memandang matahari terbit, ingatan Sekar berkelana pada kejadian empat tahun lalu. Saat ia menggoda Saka agar mau menjadi pacarnya. Meskipun Sekar sudah tahu jika Saka sudah menikah dan punya anak. Sekar juga tahu jika istri Saka pergi keluar negeri sebagai tulang punggung keluarga. Tapi, kabar burung jika Saka mendapat uang kiriman yang banyak membuat Sekar juga ingin menikmati uang itu.Saka dan Sekar adalah rekan satu kantor. Saka bekerja se
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-04-10
Baca selengkapnya

Bab 40 Sembunyi

“Terima kasih sayang. Kau memang yang terbaik.” Kata Aji dengan nafas yang sudah terengah karena kelelahan. Sedangkan Sekar hanya bisa terkikik di sebelahnya.CupSekar menyurukkan wajahnya ke dada bidang pria itu. Hatinya terasa hampa setelah melakukan pekerjaan hina ini. Tapi, Sekar sadar jika tidak ada jalan lain baginya untuk sembunyi. Karena pria ini adalah orang berkuasa yang dapat mencegah polisi untuk menangkapnya. Satu-satunya orang yang bisa memberikan semua kemewahan dunaia padanya. Juga pada kedua anaknya kelak. Dini dan Rasya.“Aku masih takut jika polisi akan menangkapku mas. Karena tidak selamanya aku bisa sembunyi di rumah ini. Aku juga harus menjemput kedua anakku dari panti asuhan.” Ujar Sekar dengan suara manja.“Kalau soal itu kamu tenang saja sayang. Kemarin aku tidak bisa melindungimu karena hubungan kita sebatas klien dan pekerja. Tapi, sekarang aku bisa melindungi kamu dan kedua anakmu. Kau hanya perlu melakukan satu syarat dariku.” Senyum senang tersungging di
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-04-11
Baca selengkapnya
Sebelumnya
123456
...
11
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status